dengan pedoman wawancara yang berfungsi semata-mata untuk memuat pokok- pokok pertanyaan yang akan diajukan yaitu open-ended question pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2001. Aspek yang ingin diungkap
melalui wawancara dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang. Meliputi penyebab individu
melajang dan penyebab kesepian, perasaan-perasaan kesepian, faktor yang mempengaruhi kesepian, dan reaksi kesepian individu dewasa madya lajang.
C. Responden Penelitian
1. Karakteristik Responden
Pemilihan responden penelitian didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian ini akan diambil tiga responden. Adapun ciri-ciri responden tersebut
adalah: a.
Wanita yang belum menikah b.
Menjalani masa dewasa madya c.
Usia 40-60 tahun. Alasan peneliti mengambil responden wanita dewasa madya lajang karena
sebagian besar responden dewasa madya lajang yang peneliti temui dan peneliti kenal adalah berjenis kelamin wanita. Wanita lajang dewasa madya juga mudah
peneliti dapat dikarenakan peneliti memiliki koneksi dari berbagai rekan untuk mencari wanita lajang dewasa madya.
Universitas Sumatera Utara
Awalnya peneliti menentukan empat responden penelitian. Dua responden laki-laki dewasa madya yang masih lajang dan dua responden perempuan yang
masih lajang. Akan tetapi, pada prosesnya sangat sulit untuk melakukan pendekatan pada responden laki-laki dewasa madya yang masih lajang. Peneliti
mencoba melakukan pendekatan dengan tiga orang responden laki-laki. Satu dari tiga responden menolak di awal pendekatan. Dua dari tiga responden laki-laki
telah menerima kesepakatan yang responden buat untuk diteliti. Pada awalnya kedua responden tersebut mau diwawancara. Tetapi di tengah jalan satu
responden ingin diwawancara via telepon dan tidak mau diwawancara secara langsung. Satu responden lagi tidak mau diwawancara untuk kedua kalinya dan
secara tidak langsung responden yang kedua menolak untuk diwawancara. Oleh karena itu responden memutuskan untuk mewawancara responden wanita lajang
dewasa madya sebanyak tiga orang.
2. Jumlah Responden
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2007, desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang
harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber
daya yang tersedia. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah tiga orang wanita dewasa
madya yang hidup melajang. Alasan utama pengambilan jumlah sampel tersebut adalah adanya keterbatasan dari peneliti sendiri baik itu waktu, biaya maupun
Universitas Sumatera Utara
kemampuan peneliti. Satu dari tiga wanita lajang tersebut sudah peneliti kenal sejak lama. Dua orang lagi baru peneliti kenal sejak peneliti melakukan penelitian.
Satu orang peneliti kenal dari saudara peneliti, dimana wanita lajang tersebut merupakan teman saudara peneliti dari pengajian. Satu orang lagi peneliti kenal
dari sahabat peneliti dimana wanita lajang tersebut merupakan tante dari sahabat peneliti tersebut.
3. Prosedur Pengambilan Responden