Dinamika kesepian Responden III

personal dan situasional. Kerugian yang dirasakan SN adalah kesepian dan hubungan persahabatan yang kurang, dan kesulitan ekonomi.

b. Dinamika kesepian

Bentuk kesepian yang dirasakan oleh SN adalah isolasi emosional dimana kesepian yang dirasakan oleh SN muncul karena SN tidak memiliki ikatan hubungan yang intim dengan seseorang. Tidak adanya pasangan hidup membuat SN merasakan isolasi emosional Weiss, 2003. Menurut Young 2006 bentuk kesepian berdasarkan durasi kesepian yang dialami oleh SN adalah transcient loneliness dan transitional loneliness. Transcient loneliness terjadi saat SN merasakan desperation tidak berdaya, takut, mendapat kecaman dan kritik, impatient boredom bosan, ingin berada di tempat lain, dan marah, self-deprecation merasa tidak aman, dan depression sedih, hampa, berharap mendapatkan seseorang yang spesial. Perasaan-perasaan tersebut hanya terjadi secara singkat dan muncul sesekali. Transitional loneliness terjadi saat SN merasa ditinggalkan dan berharap memiliki seseorang yang spesial. Perasaan-perasaan tersebut terjadi dalam durasi yang lebih sering dimana saat SN yang sebelumnya sudah merasa puas dengan kehidupan sosialnya menjadi kesepian setelah mengalami gangguan dalam jaringan sosialnya yaitu ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Tipe kesepian SN berdasarkan sifat kementapannya adalah state loneliness dimana kesepian yang dirasakan SN bersifat temporer dan tidak menetap. Hal ini Universitas Sumatera Utara disebabkan karena SN merasa ditinggalkan oleh orang yang telah dicintainya Shaver, dalam Wrightsman, 1993. Rubeinstein dan Shaver 1982 menjelaskan perasaan tidak berdaya dan takut yang dirasakan SN disebabkan oleh ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki oleh SN yaitu being unattached dimana SN tidak memiliki pasangan hidup. Faktor yang mempengaruhi SN merasa kesepian adalah karena status perkawinan dan usia. Begitu juga dengan perasaan merasa ditinggalkan. SN merasa ditinggalkan oleh orang yang telah menjalin hubungan romantis dengannya dan ini sering sekali dirasakan oleh SN. Hal ini juga menimbulkan perasaan marah, sedih dan tidak berdaya. Penyebabnya karena ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki oleh SN yaitu being unattached dan atribusi penyebabnya adalah eksternal dan stabil dimana SN menganggap bahwa keadaan lingkunganlah yang menyebabkan SN merasa kesepian. Perasaan bosan dan ingin berada di tempat lain juga dirasakan SN. Penyebab SN merasakan hal tersebut adalah being alone, dimana SN merasa sendiri. Penyebab lainnya adalah perubahan mood pada SN dimana saat mood SN sedang baik, maka SN melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasa dan saat mood SN sedang buruk maka SN merasa bosan sehingga ingin berada di tempat lain. Penyebab lainnya adalah eksternal stabil dimana lingkungan juga mempengaruhi SN merasakan bosan sehingga SN ingin berada di tempat lain. Faktor yang mempengaruhi adalah usia dimana pada masa dewasa madya merupakan masa jenuh Hurlock, 1998. Pada wanita lajang kejenuhan yang terjadi disebabkan karena hidup sendiri dan tidak memiliki pasangan hidup. Universitas Sumatera Utara SN merasa tidak aman disebabkan karena forced isolation dimana SN merasa terkekang dalam pekerjaannya, tidak bebas pergi kemanapun yang SN mau. Penyebab lainnya adalah eksternal dan stabil dimana SN merasa bahwa lingkungan dan orang lainlah yang menyebabkan SN merasa tidak aman. Perasaan sedih dan hampa juga disebabkan karena being unattached dan alienation dimana SN merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya yaitu pasangan hidup dan merasa tidak dimengerti oleh orang lain. Hal ini juga terjadi karena atribusi penyebab eksternal dan stabil dimana SN merasa bahwa orang lain telah membuat SN merasakan hampa dan sedih. Perasaan yang terakhir adalah berharap mendapatkan seseorang yang spesial. Penyebab seseorang merasakan ini adalah karena being unattached dan being alone. SN merasakan hal ini karena SN tidak memiliki pasangan hidup dan selalu sendiri. Penyebab lainnya adalah eksternal dan tidak stabil dimana SN berharap sesuatu dapat merubah keadaan menjadi lebih baik sehingga memungkinkan SN untuk keluar dari perasaan kesepiannya tersebut. Faktor yang mempengaruhi SN merasakan kesepian-kesepian di atas adalah usia dan status perkawinan dimana SN yang menginjak usia dewasa madya dan tidak memiliki pasangan akan merasakan kesepian. Menurut Freedman dkk 2002 SN lebih merasa kesepian karena SN tidak menikah dan tidak memiliki pasangan. Reaksi kesepian pada SN adalah dengan melakukan kegiatan aktif seperti mengaji, berolahraga, berdzikir, sholat sunat, membereskan rumah dan berdoa. Melakukan kegiatan pasif seperti berpikir, menonton televisi dan tidak melakukan Universitas Sumatera Utara apapun. Kegiatan selingan juga dilakukan seperti berjalan-jalan dan berwisata. Hal ini berkaitan dengan tugas perkembangan yang dijalani oleh SN Havighurst, dalam Hurlock, 1998 yaitu tugas yang berkaitan dengan perubahan minat. Minat yang ada adalah minat pada waktu luang yang SN ingin isi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dan sekaligus untuk mengobati rasa kesepiannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Perbandingan Latar Belakang Hidup Melajang Responden Interpretasi Responden 1 Responden 2 Responden 3 Keuntungan melajang - Memiliki waktu dan kesempatan untuk membuat keputusan sendiri tentang tujuan hidup. - Bebas untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan rencana dan minat yang telah direncanakan sendiri. - Memiliki waktu dan kesempatan untuk membuat keputusan sendiri tentang tujuan hidup. - Bebas untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan rencana dan minat yang telah direncanakan sendiri. - Bebas untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan rencana dan minat yang telah direncanakan sendiri. Kerugian melajang - Kesulitan ekonomi - Persahabatan yang kurang dengan orang lain - Kesepian dan hubungan persahabatan yang kurang - Kesulitan ekonomi Sebab melajang - Keadaan eksternal - Defisit personal - Keadaan eksternal - Keadaan eksternal - Defisit personal Faktor melajang - Meningkatnya perceraian - Melajang menawarkan fleksibilitas dan kebebasan dalam membuat keputusan dan berinteraksi sosial dengan orang lain. - Sering gagal dalam mencari pasangan - Kekecewaan yang pernah dialami karena kehidupan - Berkembangnya kesempatan untuk berkarir bagi wanita - Melajang menawarkan fleksibilitas dan kebebasan dalam membuat keputusan dan berinteraksi sosial dengan orang lain. - Keinginan untuk meniti karir yang menuntut kerja lama dan jam kerja tanpa batas dan banyak - Melajang menawarkan fleksibilitas dan kebebasan dalam membuat keputusan dan berinteraksi sosial dengan orang lain. - Sering gagal dalam mencari pasangan Universitas Sumatera Utara keluarga yang tidak bahagia pada masa lalu atau pengalaman pernikahan yang tidak membahagiakan yang dialami oleh temannya bepergian - Mempunyai tanggung jawab keuangan dan waktu untuk orangtua dan saudara- saudaranya. - Jenis individu yang menjalani status lajang - Kebanyakan Menikmati - Kebanyakan Menikmati - Kebanyakan Tidak puas Tabel 4. Perbandingan Kesepian pada Responden Interpretasi Responden 1 Responden 2 Responden 3 Bentuk Kesepian - Isolasi emosional - Isolasi emosional - Isolasi emosional Durasi kesepian - Transcient loneliness - Transcient loneliness - Transcient loneliness - Transitional loneliness Sifat kemenetapa nnya - State loneliness - State loneliness - State loneliness Penyebab kesepian - Ketidakadekua tan dalam hubungan yang dimiliki: a. Being unattached b. Being alone - Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan: perubahan situasi - Atribusi - Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan: perubahan situasi - Atribusi penyebab: a. Eksternal- stabil b. Eksternal- tidak stabil - Ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki: a. Being unattached b. Being alone c. Forced isolation - Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan: perubahan mood - Atribusi penyebab: a. Internal tidak stabil b. Eksternal stabil Universitas Sumatera Utara penyebab: a. Eksternal- stabil Perasaan kesepian - Desperation a. Putus asa b. Takut c. Merasa ditinggalka n d. Mendapat kecaman atau kritik - Impatient boredom a. Bosan b. Ingin berada di tempat lain c. Kesulitan d. Marah - Self- deprecation a. Merasa tidak aman dan nyaman - Depression a. Sedih b. Menyesali diri c. Berharap memiliki seseorang yang spesial - Desperation a. Takut b. Mendapat kecaman atau kritik - Impatient boredom a. Bosan b. Ingin berada di tempat lain c. Marah - Self- deprecation a. Merasa tidak aman dan nyaman - Depression a. Sedih b. Menyesali diri c. Mengasingk an diri d. Berharap memiliki seseorang yang spesial - Desperation a. Tidak berdaya b. Takut c. Merasa ditinggalkan d. Mendapat kecaman atau kritk - Impatient boredom a. Tidak sabar b. Bosan c. Ingin berada di tempat lain d. Marah - Self-deprecation a. Merasa tidak aman - Depression a. Sedih b. Hampa c. Berharap mendapat seseorang yang spesial Faktor yang mempengar uhi kesepian - Usia - Status sosial ekonomi - Status perkawinan - Usia - Status perkawinan - Status perkawinan - Status sosial ekonomi Reaksi kesepian - Melakukan kegiatan aktif a. Mengerjak an pekerjaan rumah - Melakukan kegiatan aktif a. Mengikuti pengajian b. Berdzikir c. Bekerja - Melakukan kegiatan aktif a. Mengajimengi kuti pengajian b. Berolahraga c. Berdzikir Universitas Sumatera Utara b. Bekerja c. Mengikuti pengajian - Melakukan kegiatan pasif a. Menonton televisi b. berpikir c. Tidur d. Tidak melakukan apapun - Membuat kontak sosial a. Mengunjun gi teman b. Menelepon teman - Kegiatan selingan a. Jalan-jalan b. Berlibur d. Membaca - Melakukan kegiatan pasif a. Berpikir b. Tidak melakukan apapun - Membuat kontak sosial - Kegiatan selingan a. Jalan-jalan b. Berlibur d. Sholat sunat dan sholat malam e. Membereskan rumah f. Berdoa - Melakukan kegiatan pasif a. Berpikir b. Menonton televisi c. Tidak melakukan apapun - Membuat kontak sosial a. Menelepon teman - Kegiatan selingan a. Jalan-jalan b. Berwisata Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan pada Bab I sebelumnya, maka dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu bagaimana dinamika kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang, penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Responden I

Responden I mengalami bentuk kesepian yang berkaitan dengan tidak tersedianya kondisi sosial yang berbeda-beda adalah isolasi emosional dan durasi kesepiannya adalah transcient loneliness dimana perasaan kesepian yang responden rasakan adalah singkat dan muncul sesekali. Tipe kesepian berdasarkan sifat kemenetapannya adalah state loneliness dimana kesepian yang dirasakan bersifat temporer. Penyebab kesepian yang dirasakan responden adalah ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki yaitu being unattached tidak memiliki pasangan, dan being alone hidup sendiri. Penyebab lainnya adalah terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan responden dalam suatu hubungan yang sumbernya berasal dari perubahan situasi dimana saat responden sudah mapan, maka responden memiliki kebutuhan yang lebih besar lagi terhadap kehidupannya, begitu juga dalam mencari pasangan hidupnya. Penyebab yang lain adalah atribusi penyebab eksternal stabil. Eksternal stabil disebabkan karena keadaan lingkungan yang membuat responden merasakan kesepian. Perasaan saat Universitas Sumatera Utara