inguinal dapat timbul sebagai abses yang akhirnya pecah menjadi ulkus yang khas disebut pseudobubo. Proses ulserasi kadang-kadang meluas ke genitalia
perempuan, mengenai servik uteri, labia minora, monsveneris, dan fourchette sedangkan pada laki-laki, penis dan skrotum yang terkena. Terdapat beberapa tipe
gambaran klinis yaitu tipe nodular, tipe ulsero-vegetatif, tipe hipertrofik, tipe sikatrisial Judanarso, 2013.
2.6.9.4. Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
ditegakkan dengan
hapusan jaringan
yaitu mencari
D.granulomatis dalam sel-sel mononuklear yang besar kemudian diwarnai dengan Giemsa, Wright Leishman, Perak atau Gram. Boleh juga menggunakan Tes PCR
O’Farrell, 2010. 2.6.9.5. Komplikasi
Komplikasi yang didapati berbentuk edema genital sering pada wanita, deformitas genital sekiranya berlangsung lama, pada bentuk sklerotik terjadi
stenosis pada uretra, vagina, dan lubang anus. Selain itu, dapat terjadi hiperplasia pseudoepitelimatosa serta pada perempuan sering terjadi lesi metastatik, dapat
mengenai tulang, sendi, dan alat- alat dalam Judanarso, 2013.
2.6.10. Kandidiasis genitalis
Kandidosis atau kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis yang disebabkan oleh kandida, khususnya Candida ablicans dan ragi lain
dari genus kandida. Organisme ini tipikal menginfeksi kulit, kuku, membran mukosa, dan traktus gastrointestinal, tetapi dapat juga menyebabkan infeksi
sistemik Soedarmadi, 2011. 2.6.10.1. Epidemiologi
Kandidiasis genitalis yang lebih dikenal sebagai kandidiasis vulvovaginal KVV pada perempuan dan balanitis pada laki-laki merupakan yang sering
dijumpai. Hampir 75 dari semua perempuan dewasa pasti mempunyai infeksi ragi paling sedikitnya satu kali dalam hidup mereka. Pada laki-laki, boleh saja
mendapat genital candidiasis tetapi jarang CDC, 2012.
2.6.10.2. Etiologi Penyebab terbanyak kandidosis vulvovaginalis KVV adalah spesies
Candida ablicans 80-90, sedangkan penyebab terbanyak ke dua adalah Torulopsis glabrata 10, sedangkan 3 lainnya oleh spesies Candida lain
seperti Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei dan Candida stelloatoidea Soedarmadi, 2011.
2.6.10.3. Gambaran klinis Gambaran khas kandidosis vulvovaginal pada perempuan adalah gatal atau
iritasi vulva dan duh tubuh atau keputihan. Penderita perempuan akan merasa nyeri atau panas, terutama selama atau sesudah berhubungan seksual serta disuria.
Vagina tampak kemerahan, sering tertutup pseudomembran, berupa plak-plak putih thrush, terdiri dari miselia yang kusut matted mycelia. Pada gambaran
klinis laki-laki, berupa kemerahan dan iritasi pada glans dan di bawah preputium pada yang tidak disirkumsisi. Disertai gatal ringan sampai rasa panas hebat,
setelah bersanggama suspektus berupa iritasi pada glans yang bisa intensif disertai vesikulasi dan erosi yang akan hilang dalam beberapa hari. Gejala objektif
dijumpai eritem yang difus, fisura, dengan bintik-bintik merah WebMed, 2012. 2.6.10.4. Pemeriksaan penunjang
Cara mendiagnosa kandidosis vulvovaginal adalah dengan cara mengambil sedikit dari duh tubuh penderita kemudian diperiksa menggunakan
mikroskop. Ini disebut tes wet mount dan tes KOH Vorvick, 2011.
2.6.10.5. Komplikasi
Infeksi kronis atau infeksi berulang dapat terjadi jika penderita tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Selain itu, infeksi sekunder juga dapat terjadi,
penggarukan dapat menyebabkan luka pada kulit dan ini menyebabkan penderita mendapatkan suatu infeksi Vorvick, 2011.
2.6.11. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering
menyerang traktus urogenitalis bagian bawah pada perempuan maupun laki-laki,