Penyebab Infeksi Menular Seksual

b. Dari kelompok virus yaitu: 1. Herpes simplex virus 2. Hepatitis B virus 3. Human papiloma virus 4. Molluscum contagiosum 5. Human immunodeficiency virus c. Dari kelompok protozoa yaitu: 1. Trichomonas vaginalis d. Dari kelompok jamur 1. Candida albicans e. Dari kelompok ektoparasit yaitu: 1. Phthirus pubis 2. Sacroples scabiei var. Hominis

2.4. Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

Menurut MAYOCLINIC 2013, penularan IMS dapat terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman seperti: - Hubungan seks tanpa kondom. - Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom. - Seks oral. Penularan HIV dapat terjadi dengan cara, yaitu : - Melalui transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV. - Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba. - Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengajatidak sengaja. - Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril. - Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat. - Dari ibu hamil kepada bayinya

2.5. Diagnosis Infeksi Menular Seksual

Cara mendiagnosis IMS ini sama seperti menegakkan diagnosis penyakit lainnya, yaitu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium Daili, 2011. Anamnesis pada pasien dengan dugaan IMS meliputi: - Keluhan dan riwayat penyakit saat ini. - Keadaan umum yang dirasakan. - Pengobatan yang telah diberikan, baik topikal ataupun sistemik, dengan penekanan pada antibiotik. - Riwayat seksual: i. Kontak seksual, baik di dalam maupun di luar pernikahan berganti- gantian pasangan atau banyak kontak seksual. ii. Kontak seksual dengan pasangannya setelah mengalami gejala penyakit. iii. Frekuensi dan jenis kontak seksual homo- atau heteroseksual. iv. Cara melakukan hubungan seksual genito-genital, orogenital, anogenital. v. Apakah pasangannya juga merasakan keluhangejala penyakit. - Riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan IMS atau penyakit di daerah genital lainnya. - Riwayat penyakit lainnya. - Riwayat keluarga: pada dugaan IMS yang ditularkan lewat ibu kepada bayinya. - Keluhan lain yang mungkin berkaitan dengan komplikasi IMS, nyeri perut bagian bawah, gangguan haid, kehamilan dan hasilnya. - Riwayat alergi obat. Menurut Murtiastutik 2008, dalam melalukan pemeriksaan pada pasien dengan gejala IMS, diharapkan agar tenaga kesehatan senantiasa berhati-hati. Pada pemeriksaan fisik terdapat perbedaan antara anatomi laki-laki dan perempuan, oleh karena itu pemeriksaan fisik pada pasien IMS dibagikan pada dua kategori yaitu: