Trikomoniasis Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual 1. Gonore

namun pada laki-laki peranannya sebagai penyebab penyakit masih diragukan Djajakusumah, 2011. 2.6.11.1. Epidemiologi Secara epidemiologi, infeksi T. vaginalis yang umumnya terkait dengan PMS lain dan merupakan faktor resiko perilaku seksual tinggi. Trikomoniasis sering terlihat bersamaan dengan IMS lain, terutama gonore. Infeksi ini terbanyak pada perempuan dan rentan pada semua kelompok usia sekiranya aktif secara seksual Schwebke dan Burgess, 2004. Menurut CDC 2013 infeksi ini banyak pada usia 14-49 tahun. 2.6.11.2. Etiologi Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis Djajakusumah, 2011. 2.6.11.3. Gambaran klinis Gambaran klinis trikomoniasis pada perempuan dapat berupa tidak ada gejala, duh tubuh yang berwarna kehijauan dan berbusa, berbau, menimbulkan iritasi, disuria, dispareunia, eritema vulva yang difus, inflamasi dinding vagina serta strawberry cervix WebMed, 2012. Gambaran klinis trikomoniasis pada laki-laki dapat berupa tanpa gejala pada awalnya kemudian bole terjadi uretritis yang hebat dengan komplikasi prostatitis dan epididimitis WebMed, 2012. 2.6.11.4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dengan metode perwarnaan seperti perwarnaan Giemsa, Papanicolaou, Leishman, Gram atau acridine orange. Selain metode perwarnaan, dapat juga menggunakan tes ELISA, immunofluorecent antibody, dan latex agglutination Djajakusumah, 2011. 2.6.11.5. Komplikasi Pada wanita hamil yang menderita trikomoniasis dapat melahirkan bayi prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah serta menularkan infeksi pada bayi saat melewati jalan lahir Mayo Clinic, 2012.

2.7. Pencegahan Infeksi Menular Seksual

Menurut Hakim 2011 terdapat prinsip umum yang harus dilaksanakan untuk mengendali IMS. Prinsip umum pengendalian IMS adalah: Tujuan utama: 1. Untuk memutuskan rantai penularan infeksi IMS. 2. Untuk mencegah berkembangnya IMS dan komplikasinya. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui: 1. Mengurangi pajanan IMS dengan program penyuluhan untuk menjauhkan masyarakat terhadap perilaku resiko tinggi. 2. Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian kondom bagi yang berperilaku risiko tinggi. 3. Meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan serta anjuran untuk mencari pengobatan yang tepat. 4. Membatasi komplikasi dengan melakukan pengobatan dini dan efektif baik untuk yang simtomatik maupun asimtomatik serta pasangan seksualnya. Menurut Centre of Disease Control and Prevention National Prevention Information Network CDC NPIN 2013, cara mencegah IMS adalah: - Menjauhkan diri dari seks bebas misalnya, oral, vagina, atau seks anal - Tidak berganti-ganti pasangan. - Menggunakan kondom secara konsisten dan benar. - Pendidikan dan konseling pada orang yang beresiko untuk melakukan seks yang sehat. - Identifikasi orang yang terinfeksi - dengan atau tanpa gejala - tidak mungkin untuk mencari layanan diagnostik dan pengobatan. - Diagnosis dan pengobatan yang efektif dari orang yang terinfeksi. - Evaluasi, pengobatan, dan konseling kepada pasangan yang terinfeksi dengan IMS. - Vaksinasi pra-paparan pada orang yang beresiko pada IMS.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang gambaran karakteristik infeksi menular seksual IMS akan dijabarkan berdasarkan variabel-variabel seperti jenis penyakit, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan perkawinan. Gambar 3.1. Kerangka konsep

3.2. Definisi operasional

Variabel-variabel yang akan diteliti adalah jenis IMS, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan status marital pada penderita IMS dengan definisi operasional seperti berikut: a. Infeksi Menular Seksual IMS adalah penyakit menular melalui hubungan seksual, infeksi yang di derita oleh pasien IMS dan dicatat dalam rekam medik di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2012, seperti gonore, infeksi gonore non spesifik I.G.N.S, sifilis, kondiloma akuminata, herpes genitalis, ulkus mole, limfogranuloma venereum, vaginosis bakterial, granuloma inguinale, kandidiasis genitalis, dan Trikomoniasis.