diikuti oleh sifilis sebanyak 12 orang 17,1 , kondiloma akuminata sebanyak 6 orang 8,6, IGNS sebanyak 4 orang 5,7 , herpes genitalis sebanyak 3 orang
4,3 , ulkus mole sebanyak 1 orang 1,4 dan dalam penelitian ini tidak dijumpai IMS seperti Limfogranuloma Venereum, Vaginosis Bakterial,
Granuloma Inguinale, dan Trikomoniasis. 5.1.2.2 Usia
Tabel 5.2 Karakteristik Penderita IMS Menurut Usia Tahun 2012 No.
Kelompok Usia Tahun Jumlah
Persentasi
1 kurang dari 15 tahun
1 1,4
2 15-19 tahun
5 7,1
3 20-24 tahun
15 21,4
4 25-29 tahun
7 10,0
5 30-34 tahun
10 14,3
6 35-39 tahun
3 4,3
7 40-44 tahun
5 7,1
8 45-49 tahun
10 14,3
9 Lebih dari 49 tahun
14 20,0
Total 70
100,0
Dari tabel 5.2, kelompok usia penderita yang paling banyak adalah pada kelompok usia 20 – 24 tahun dengan jumlah kasus sebanyak 15 orang 21,4.
5.1.2.3 Jenis Kelamin .
Tabel 5.3 Karakteristik Penderita IMS Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 No
Jenis Kelamin Jumlah
Persentasi
1 Laki-laki
41 58,6
2 Perempuan
29 41,4
Total 70
100,0
Dari tabel 5.3, didapati jumlah penderita laki-laki lebih banyak daripada penderita perempuan, dimana terdapat 41 orang 58,6 penderita laki-laki dan
29 orang 41,4 penderita perempuan yang menderita IMS. 5.1.2.4 Pendidikan Terakhir
Tabel 5.4 Karakteristik Penderita IMS Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentasi
1 SD
2 2,9
2 SMP
1 1,4
3 SMA
47 67,1
4 Tingkat Perguruan Tinggi
20 28,6
Total 70
100,0
Dari tabel 5.4, tingkat pendidikan terakhir penderita yang paling banyak adalah tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 47 orang 67,8.
5.1.2.5 Pekerjaan
Tabel 5.5 Karakteristik Penderita IMS Menurut Pekerjaan Tahun 2012 No
Jenis Pekerjaan Jumlah
Persentasi
1 pegawai negeri
10 14,3
2 pegawai swasta
7 10,0
3 Wiraswasta
15 21,4
4 gurudosen
2 2,9
5 ibu rumah tangga
12 17,1
6 mahasiswapelajar
20 28,6
7 tidak bekerja
4 5,7
Total 70
100,0
Dari tabel 5.5, didapati lebih banyak mahasiswapelajar yang menderita IMS dengan jumlah 20 orang 28,6.
5.1.2.6 Status Perkawinan
Tabel 5.6 Karakteristik Penderita IMS Menurut Status Perkawinan Tahun 2012
No Status Perkawinan
Jumlah Persentasi
1 Sudah menikah
39 55,7
2 Belum menikah
31 44,3
Total 70
100,0
Dari tabel 5.6, didapati lebih banyak penderita IMS yang sudah menikah bila dibandingkan dengan penderita IMS yang belum menikah. Jumlah penderita
IMS yang sudah menikah adalah 39 orang 57,7.
5.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2012, didapatkan data mengenai gambaran karakteristik yang dimiliki
oleh penderita infeksi menular seksual IMS. Data-data tersebut akan digunakan
sebagai dasar dari pembahasan hasil akhir penelitian ini.
Dari tabel 5.1, jenis infeksi menular seksual IMS yang paling banyak adalah kandidiasis genitalis dengan jumlah 24 orang 34,4. Jenis Infeksi IMS
terbanyak kedua adalah gonore dengan jumlah sebanyak 20 orang 28,6, yang diikuti oleh sifilis sebanyak 12 orang 17,1 , kondiloma akuminata sebanyak 6
orang 8,6, IGNS sebanyak 4 orang 5,7 , herpes genitalis sebanyak 3 orang 4,3 , ulkus mole sebanyak 1 orang 1,4 tetapi dalam penelitian ini tidak
dijumpai IMS seperti Limfogranuloma Venereum, Vaginosis Bakterial, Granuloma Inguinale, dan Trikomoniasis. Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
penelitan CDC pada tahun 2011 dan WHO pada tahun 2008, karena menurut penelitian CDC 2011 IMS yang paling sering terjadi adalah klamidia 457.6
kasus per 100,000 populasi , gonore 104,2 kasus per 100,000 populasi, dan sifilis 4,5 kasus per 100,000 populasi, menurut WHO 2008 IMS yang
terbanyak secara global adalah T. vaginalis 276.4 juta kasus, gonore 106.1 juta kasus, klamidia 105,7 juta kasus , dan sifilis 10,6 juta kasus. Begitu juga
penelitian yang dilakukan di Uganda oleh Osinde 2011, yang menyatakan bahwa kasus IMS tertinggi adalah sifilis sebanyak 99 orang 64,3, diikuti oleh
campuran IMS sebanyak 21 orang 13,6 dan Gonore sebanyak 15 orang 9,7. Akan tetapi, dari hasil penelitian Jazan 2003 di Bitung yang menyatakan
IMS yang paling banyak ditemukan adalah gonore 32 yang diikuti oleh jenis IMS klamidia 22 dan sifilis 9 ini berarti penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya. Namun pada penelitian ini, IMS yang tertinggi kedua dan ketiga yaitu gonore dan sifilis sama dengan urutan
penelitian CDC dan WHO. Pada pendapat peneliti, setiap daerah mempunyai perbedaan jenis IMS yang terbanyak karena ada perbedaan dari sosio ekonomi,
budaya, dan faktor resiko. Pada penelitian ini didapat kandidiasis vulvovaginalis yang terbanyak hal ini kemungkinan oleh karena faktor resiko kebersihan yang
kurang menyebabkan candida yang merupakan flora normal boleh tumbuh berlebihan. Di samping itu, kemungkinan banyak penderita perempuan yang
melakukan pemeriksaan
ginekologis sehingga
terdeteksi kandidiasis
vulvovaginalis. Pada tabel 5.2, dapat penderita IMS paling banyak berasal dari kelompok
usia 20-24 tahun dengan jumlah 15 orang 21,4 yang diikuti oleh kelompok usia lebih dari 49 tahun sebanyak 14 orang 20,0 dan kelompok usia 30-34
tahun dan 45-49 tahun mempunyai jumlah penderita IMS yang sama yaitu sebanyak 10 orang 14,3. seterusnya, kelompok usia 25-29 tahun sebanyak 7
orang 10,0, 15-19 tahun dan 40-44 tahun sama-sama berjumlah 5 orang 7,1, 35-39 tahun sebanyak 3 orang 4,3 dan kelompok usia dengan
frekuensi paling kecil adalah kurang dari 15 tahun, sebanyak 1 orang 1,4 . Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Silitonga 2011, yang mendapatkan
karakteristik IMS menurut kelompok usia tertinggi di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2009 adalah kelompok usia 20-24 tahun. Di samping itu, hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Mamahit 2000 yang melakukan penelitian di Jember dan Tulungagung, Jawa Timur serta Bitung dan Manado,Sulawesi
Utara mendapatkan usia rata-rata menderita IMS adalah 25 tahun. Akan tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian CDC pada tahun 2011 karena