Infeksi Genital Non-spesifik IGNS

pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA dan lebih banyak penderita yang bekerja serta didapati lebih banyak penderita yang telah menikah. 2.6.2.2. Etiologi Menurut Lumintang 2011, antara organisme penyebab uretritis nonspesifik ialah: - Chlamydia trachomatis 30-50 - Ureaplasma urealyticum 10-40 Lain-lain 20-30: - Trichomonas vaginalis jarang - Ragi jarang - Virus herpes simplex jarang - Adenivirus jarang - Haemophilus sp jarang - Bacteroides ureolyticus - Bakteri lain - Tak diketahui 2.6.2.3. Gambaran klinik Oleh karena ada kelainan pada antomi laki-laki dan perempuan, terdapat perbedaan gambaran klinik laki-laki dan perempuan. Gejala timbul biasanya setelah 1 hingga 3 minggu kontak seksual dan umumnya tidak seberat gonore. Gejala yang dialami oleh laki-laki adalah disuria ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering kencing, dan keluar duh tubuh seropurulen. Pada wanita pula, keluarnya duh tubuh vagina, disuria ringan, sering kencing, nyeri di daerah pelvis, dan disparenia Daili, 2011. 2.6.2.4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium yang umum digunakan adalah pemeriksaan sediaan sitologi langsung dan biakan dari inokulum yang diambil dari spesimen urogenital serta pemeriksaan terhadap antigen dan asam nukleat C. Trachomatis Daili, 2011. Pada pemeriksaan sitologi langsung, dengan pewarnaan Gram ditemukan leukosit lebih dari 5 pada pemeriksaan mikroskop dengan pembesaran 1000 kali. Pada pemeriksaan mikroskopik sekret serviks dengan perwarnaan Gram didapati lebih 30 leukosit per lapangan pandang dengan pembesaran 1000 kali. Tidak dijumpai diplokokus negatif-Gram, serta pada pemeriksaan sedian basah tidak didapatkan parasit Trichomonas vaginalis Lumintang, 2011 Menurut Murtiastutik 2008, kultur sel atau biakan bakteri adalah gold standard test untuk mendeteksi C.trachomatis selama beberapa tahun, dengan sensitivitas 40-85 pada spesimen genital serviks, uretra. Tetapi tehnik, dan biaya pemeriksaan biakan ini tinggi serta perlu waktu 3-7 hari Daili, 2011. Untuk tehnik mendeteksi antigen ada beberapa cara yaitu Direct fluorescent antibody DFA dan Enzyme immuno assayenzyme linked immuno sorbent assay EIA, ELISA. Selain itu, ada metode terbaru untuk mendeteksi C. Trachomatis ini dengan cara mendeteksi asam nukleat yang terdapat pada C. Trachomatis yaitu Hibridisasi DNA Probe atau di kenali sebagai Gen Probe. Seterusnya, Amplikasi asam nukleat seperti tes Polimerse Chain Reaction PCR dan Ligase Chain Reaction LCR Daili, 2011. 2.6.2.5. Komplikasi Komplikasi IGNS antara laki-laki dan perempuan adalah berbeda disebabkan faktor anatomi dan fisiologis. Komplikasi yang terjadi oleh laki-laki berupa prostatitis, vesikulitis, epididimitis, dan striktur uretra. Pada perempuan, komplikasinya berupa Bartholinitis, proktitis, sapingitis, dan sistitis. Peritonitis dan peri-hepatitis juga pernah dilaporkan Daili, 2011.

2.6.3. Herpes genitalis

Herpes genitalis adalah infeksi pada genital yang disebabkan oleh Herpes simplex virus HSV dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar eritme dan bersifat rekurens Daili, 2011. 2.6.3.1. Epidemiologi Penyakit ini tersebar kosmopolit dan menginfeksi baik laki-laki atau perempuan dengan frekuensi yang tidak berbeda. Terdapat dua jenis tipe virus herpes ini yaitu virus herpes simpleks VHS tipe I yang biasanya dimulai pada anak-anak dan VHS tipe II biasanya terjadi pada dekade II atau III, dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual Handoko, 2010. Data-data di beberapa RS di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi herpes genitalis rendah sekali. Pada tahun 1992 di RSUP Dr. Moewardi hanya terdapat 10 kasus dari 9983 penderita IMS. Namun, prevalensi herpes genitalis di RSUD Dr. Soetomo agak tinggi yaitu 64 kasus dari 653 kasus IMS dan lebih tinggi lagi di RSUP Denpasar yaitu 22 kasus dari 126 kasus IMS Hakim, 2011. Dalam penelitian Silitonga 2011 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009, terdapat 2 kasus herpes simpleks yang terdiri dari 1 orang penderita laki- laki dan 1 orang penderita perempuan. selain itu, kedua penderita ini didapati memiliki tingkat pendidikan terakhir sedang hingga SMP atau SMA dan didapati 1 orang penderita VHS yang bekerja dan 1 orang penderita VSH yang tidak bekerja. Di samping itu, salah seorang penderita VHS termasuk dalam kelompok usia 25-29 tahun dan seorang penderita VHS lainnya termasuk dalam kelompok usia 30-34 tahun serta kedua responden pada penelitian ini didapati belum menikah. 2.6.3.2. Etiologi Herpes genitalis disebabkan oleh Herpes simplex virus HSV. UNNA