Limfogranuloma Venereum Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual 1. Gonore

LGV adalah penyakit jarang di negara maju tetapi penyakit ini sering ditemukan di daerah Kepulauan Karibia, Amerika Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika. LGV mempengaruhi kedua jenis kelamin, tetapi lebih sering laki-laki dilaporkan. Selain itu, LGV juga dapat mempengaruhi semua usia tetapi dalam populasi yang aktif secara seksual didapati berusia 15-40 tahun Arsove, 2012. 2.6.7.2. Etiologi Penyebabnya ialah Chlamydia trachomatis, terdiri dari dua biovars yaitu trachoma atau organisme TRIC dan organisme LVG. LVG sendiri terdiri atas 3 serovars yaitu L1, L2, dan L3 Sentono, 2011. 2.6.7.3. Gambaran klinis Menurut Sentono 2011, Afek primer berbentuk tak khas dan tak nyeri, dapat berupa erosi, papul miliar, vesikel, pustul, dan ulkus. Pada laki-laki umumnya afek primer berlokasi genitalia eksterna, terutama di sulkus koronariusdapat pula di uretra meskipun sangat jarang. Pada perempuan ada pada vagina bagian dalam dan serviks. Setelah afek primer menghilang timbul sindrom inguinal yaitu pembesaran kelenjar di atas dan di bawah ligamentum inguinal pouparti sehingga terbentuk celah disebut sign of groove Greenblatt’s sign dan pembesaran kelenjar femoralis, inguinalis superfisial dan profundus menyebabkan bentuk seperti tangga sehingga disebut ettage bubo. 2.6.7.4. Pemeriksaan penunjang Diagnosis ditegakkan berdasarkan tes GPR Gate Papaacosta Reaction, pengecatan Giemsa dari pus bubo, tes Frei, tes serologi seperti CFT complement fixation test, RIP radio isotop presipitation, dan micro-IF immunofluorescence Typing. Selain itu, kultur jaringan boleh dilakukan di dalam yolk sac embrio ayam dari aspirasi pus bubo Djuanda, 2013. 2.6.7.5. Komplikasi Komplikasi LGV berupa stadium lanjut dari sindrom inguinal yaitu sindrom anorektal dan sindrom genital atau Eschiomene Djuanda, 2013.

2.6.8. Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterial adalah suatu sindrom perubahan ekosistem vagina dimana terjadi pergantian dari lactobasillus yang normalnya memproduksi H2O2 di vagina dengan bakteri anaerob misalnya Prevotella Sp, Mobiluncus species, Gardnerella vaginalis dan Myocoplasma hominis yang menyebabkan peningkatan pH dari nilai kurang 4,5 sampai 7,0. Hal itu bisa timbul dan remisis secara spontan pada wanita dengan seksual aktif dan wanita yang bukan seksual aktif. Jalur yang pasti dari transmisi seksual pada patogenesis VB belum jelas Adam et al, 2011. 2.6.8.1. Epidemiologi Satu dari tiga perempuan akan menderita VB. Wanita yang tidak pernah hubungan seksual juga dapat menderita BV, dan sering terjadi pada perempuan hamil yang akan mengakibatkan bayi berat lahir rendah atau prematur. CDC, 2010 2.6.8.2. Etiologi Penyebab VB belum diketahui dengan pasti tetapi pada suatu analisis dari data flora vagina memperlihatkan bahwa ada 4 jenis bakteri vagina yang berhubungan dengan VB yaitu Gardnerella vaginalis, Mobiluncus Spp, Bacteroides Spp, dan Myocoplasma hominis Adam et al, 2011. 2.6.8.3. Gambaran klinis Wanita dengan VB dapat tanpa gejala atau mempunyai bau vagina yang khas seperti bau ikan, terutama waktu berhubungan seksual. Sekret VB berwarna putih atau keabu-abuan.VB dapat timbul bersama infeksi traktus genital bawah seperti trikomoniasis dan servisitis sehingga menimbulkan gejala genital yang tidak spesifik Adam et al, 2011. Menurut CDC 2010, perempuan dengan BV mungkin terasa nyeri saat buang air kecil atau gatal-gatal di sekitar bagian luar vagina, atau keduanya sekali. Namun, kebanyakan wanita dengan BV melaporkan tidak ada tanda-tanda atau gejala sama sekali. 2.6.8.4. Pemeriksaan penunjang Diagnosis VB berdasarkan pada adanya tiga dari empat tanda-tanda berikut, pertama cairan vagina homegen, keputihan atau keabu-abuan, kedua menggunakan pH kertas dan positif jika pH vagina lebih tinggi dari 4,5, ketiga sekret vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau setelah penambahan KOH 10 Whiff test, dan keempat adanya clue cells pada pemeriksaan mikroskop Adam et al, 2011. 2.6.8.5. Komplikasi Komplikasi VB lebih rentan kepada ibu hamil dan komplikasi tersebut seperti korioamnionitis, infeksi cairan ammion, dan infeksi pada masa nifas Adam et al, 2011. Selain itu, terdapat juga penyakit radang panggul dan kelahiran prematur Mayo Clinic, 2013.

2.6.9. Granuloma Inguinale

Granuloma inguinale adalah proses granulomatosa yang biasanya mengenai daerah anogenital dan inguinal. Daya penularan penyakit ini rendah, bersifat kronik, progresif, penularan secara autoinokulasi, mengenai genitalia dan kulit di sekitarnya, kadang-kadang sistem limfatik Judanarso, 2013. 2.6.9.1. Epidemiologi Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat, tetapi pada tahun 1954 dilaporkan penyakit ini bersifat endemik di beberapa daerah tropis dan negara berkembang. Frekuensi pada laki-laki dua kali daripada perempuan. Pada umumnya penderita berumur 20-40 tahun dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah dan higiene yang buruk serta jarang pada usia anak dan usia orang tua Vorvick, 2011. 2.6.9.2. Etiologi Penyakit ini disebabkan oleh Klebsiella granulomatis yang dulu disebut Calymatobacterium granulomatis Judanarso, 2013. 2.6.9.3. Gambaran klinis Masa inkubasi sangat bervariasi, berkisar antara 1-12 minggu. Lesi dapat dimulai pada daerah genitalia eksterna, paha, lipatan paha, atau perinuem. Pada permulaan, lesi berbentuk papul atau vesikal yang tidak nyeri, kemudian perlahan- lahan menjadi ulkus granulomatosa berbentuk bulat dan mudah berdarah, lesi dapat meluas ke abdomen bagian bawah dan bokong. Pembengkakkan di daerah