Pelantikan dan Program Organisasi ( Medio Era 1970-AN )

D. Pelantikan dan Program Organisasi ( Medio Era 1970-AN )

Setiap organisasi pasti memiliki ketentuan agenda tahunan pergantian pengurus organisasi yang ditentukan oleh undang- undang organisasi. Begitu juga dengan organisasi mahasiswa Islam seperti HMI, PMII, dan IMM. Setiap dua atau satu tahun sekali mereka mengadakan pergantian pengurus sesuai aturan yang telah disepakati. Meski peraturan pemerintah NKK/BKK tetap berlangsung

78 Edward Aspinall, Opposing Suharto : Compromise, Resistance, And Regime Change ( California: Stanford University Press,2005), hlm. 120.

dan semua gerakan ekstra-universiter mengkritisi kebijakan ini, namun pergantian pengurus tingkat pusat tetap bergulir. Dengan era tahun 1975 HMI telah dipimpin oleh Ridwan Saidi dari HMI FISIP UI. Lalu PMII sepertinya masa kepengurusan tingkat pusatnya cukup lama dari pergantian Zamroni menuju pelantikan Abduh Paddare. Kemudian tingkat pusat IMM masih dipimpin oleh Rosyad Sholeh dari IMM IAIN Yogyakarta.

Pada hasil keputusan Kongres V PMII tanggal 23-28 Desember tahun 1973 di Ciloto telah melahirkan Manifesto Independensi. Dengan manifesto ini diharapkan pengurus PMII jangan terlalu dalam berurusan politik praktis. Karena berdampak dalam kepengurusan organisasi. Maka dari itu, istilah “Pimpinan Pusat “ diganti menjadi “ Pengurus Besar” dan “ Pengurus Wilayah” diganti dengan “ Pengurus Koordinator Cabang”. Lalu susunan pengurus baru pusat meliputi : Abduh Paddare sebagai ketua umum dan Ahmad Bagja sebagai sekretaris jenderal. Kemudian ketetapan susunan pengurus baru ini berdasarkan hasil rapat formatur tertanggal 10 hingga 15 Januari

tahun 1974 di Hotel Matruh Jakarta. 79

79 Fauzan Alfas, op.cit, hlm. 71.

Pada bulan Februari 1975 Ridwan Saidi melaporkan pidatonya dalam Dies Natalis ke-28 bahwa HMI telah membantu bimbingan siswa tingkat akhir disertai pendirian poliklinik oleh Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam ( LKMI ) kemudian memakmurkan mesjid-mesjid dengan pengajian yang dikoordinir Lembaga Dakwah

Mahasiswa Islam. 80

Di tengah aktivitas kepengurusan Ridwan Saidi, ia melanjutkan perkumpulan HMI yang membahas forum Cipayung dengan mengundang Helmy Tanjung yaitu perwakilan Badan Koordinasi ( Badko ) HMI dari Sumatra Utara dan Alwaeni. Hal ini berdasar foto yang dikoleksi Chumaidi. Terlihat Ridwan Saidi memakai kaos bertuliskan “Holland” ketika mengisi acara sidang tersebut. Ridwan Saidi dengan khas rambut gondrong dan kaos oblong menandakan bahwa ia aktivis HMI sekaligus menikmati masa muda jamannya sesuai kondisi metropolis Jakarta. Kemudian Helmy Tanjung dan Al- Waeni juga berambut gondrong dan masa itu rambut gondrong menjadi sebuah tren anak muda. Helmy memakai baju berkain jeans

80 Agussalim Sitompul, Pemikiran HMI dan Relevansinya Dengan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia ( Jakarta: Intergrita Press,1986), hlm. 160.

dan Al-Waeni memakai baju bermotif garis lurus. Kemudian

Chumaidi memakai kaos ala polo atau kaos golf. 81

Pada kepengurusan besar PMII Abduh Paddare telah melakukan peneguhan Nilai Dasar Perjuangan PMII ( NDP ) dan membentuk wadah alumni PMII. 82 Sementara itu, IMM dibawah Rosyad Sholeh dan Sudibyo Markoes lebih berkutat pada rekontribusi forum World Assembly Youth ( WAY ) dengan program sosialisasi keluarga berencana ( family planning ) dan proyek

pemberdayaan seratus desa binaan di Yogyakarta. 83

Menjelang periode 1977 kepengurusan PMII diketuai oleh Ahmad Bagja dan Muhyiddin Arubusman. Mereka dilantik pada bulan Oktober di Wisma Tanah Air Jakarta. Pada periode ini program

PB PMII mengadakan penyusunan buku pedoman kader. 84

81 Data diperoleh dari koleksi foto pribadi Chumaidi Syarif Romas.

82 Fauzan Alfas, op.cit, hlm. 73-75.

83 WAY ini bermarkas di Brussels negeri Belgia dan merupakan NGO dari PBB. WAY Indonesia telah diwakili oleh Lukman Harun yaitu seorang aktivis Pemuda Muhammadiyah. Dalam Farid Fathoni, op.cit., hlm. 171.

84 Fauzan Alfas, op.cit, hlm. 95.

Lokakarya penyusunan buku ini diselenggarakan bulan Februari tahun 1979 di Jakarta.

Pada periode Bagja ini untuk pertama kali PB PMII telah mempunyai kantor sekretariat setelah cukup lama menggunakan fasilitas perkantoran NU. 85 Implementasi independensi PMII ini adalah memiliki kantor sekretariat sendiri yakni beralamat jalan Salemba Tengah nomor 57 A yang terletak di wilayah Jakarta Pusat. Kemudian PB PMII periode ini juga menerbitkan sebuah majalah kecil atau bulletin bernama “ Generasi “ yang mampu terbit hingga edisi ke

25. 86 Pendidikan pers mulai ditanamkan untuk kader PMII melalui kreativitas penerbitan bulletin ini sehingga informasi dari segala dinamika kepengurusan PMII nasional dapat dipantau dengan mudah.

Pada pihak PB HMI periode 1977 telah dipimpin Chumaidi Syarif Romas yang berasal dari HMI IAIN Yogyakarta. Pada periodenya telah banyak mengadakan pendidikan kader dan jurnalistik melalui Lembaga Pers Mahasiswa Islam ( Lapmi ) disertai paduan suara ( vocal group ) yang digiatkan melalui Lembaga Seni

85 Ibid, hlm. 101.

86 Ibid, hlm. 102.

Mahasiswa Islam ( LSBMI ). 87 Mengamati periode ini penulis telah dipinjami koleksi foto dari Chumaidi Syarif. Foto ini menggambarkan sebuah suasana rehat dalam rangkaian rapat PB HMI Jakarta terlihat teman-teman Chumaidi telah memakai kaca hitam dengan duduk bersama sambil merokok. Chumaidi sendiri sedang memakai kaos dan teman-temannya berpose tertawa dengan kacamata hitam dan salah satu temannya ada yang mengenakan baju batik selain

mengenakan hem. 88 Teman-teman PB HMI-nya bernama Asmuni dari Solo, Nasution dan Siregar dari Sumatra Utara.

Pada periode Chumaidi pernah diusulkan beberapa anggota HMI telah banyak ingin mengkonsep standar busana khusus aktivis putra dan putri HMI tetapi usulan itu ditolak oleh sebagian anggota dengan alasan bahwa cukup dengan nilai-nilai substansi Islam saja. Kemudian pada saat Chumaidi menyambut tamu sesama gerakan mahasiswa yang berasal dari Malaysia bernama Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia ( PKPIM ). Ia ingin menunjukkan kepada para aktivis PKIPM bahwa masyarakat Islam Indonesia memiliki keunikan tersendiri maka ia mengajak tamu PKPIM untuk

87 Agussalim Sitompul, op.cit, hlm. 332.

88 Data diperoleh dari koleksi foto pribadi Chumaidi Syarif Romas.

berkunjung ke lokalisasi Binaria sehingga para anggota PKPIM merasa heran dengan ajakan Chumaidi ketika tiba dan datang melihat lokasi Binaria lalu diantara mereka saling tertawa terbahak-

bahak. 89