Antara Salemba Dan Rawamangun : Sebuah Ekspektasi dan Refleksi
A. Antara Salemba Dan Rawamangun : Sebuah Ekspektasi dan Refleksi
Beranjak pada gaya busana gerakan mahasiswa muslim seperti HMI dan PMII di Jakarta mengikuti mode sezamannya. Pada era 1960-an umumnya aktivis mahasiswi Islam tidak ada yang
mengenakan kerudung maupun jilbab. 1 Dan untuk aktivis mahasiswanya mengenakan baju atau hem dengan paduan celana berkain drill katun. Bahkan menurut catatan Firman Lubis, PMII pada masa itu telah mempunyai barisan drumband dengan seragam rok pendek dan sepatu lars. Hal ini dikarenakan drumband mampu menciptakan kebanggaan tersendiri.
Pada tahun 1966 massa HMI telah merebut kantor Dinas Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina ( RRC ) lalu diubah oleh pengurus HMI menjadi markas utama ( basecamp ) HMI Cabang
1 Firman Lubis, Jakarta 1960-An : Kenangan Semasa Mahasiswa ( Jakarta: Masup,2008 ), hlm. 186.
Jakarta yang berada di Jalan Cilosari wilayah Jakarta Pusat. 2 Markas ini digunakan sepenuhnya untuk pusat pengkaderan HMI Jakarta terutama diskusi antar anggota.
Pasca tahun 1966 iklim kehidupan mahasiswa di UI sangat mudah menerima nilai-nilai tradisi Barat yang berbentuk pesta. Terutama pesta dansa menjadi aliran besar dalam pesta mahasiswa. Awaloedin Djamin pernah menyebut bahwa yang membawa sindrom pesta dansa antara lain Ikatan Mahasiswa Djakarta ( IMADA ) hingga
pernah diejek sebagai Ikatan Mahasiswa Dansa. 3 Meskipun begitu beberapa aktivis HMI juga ikut berdansa pada tahun 1966. 4 Firman Lubis sampai menyebut mereka sebagai mahasiswa yang moderat dan liberal. Berbeda terbalik dengan kenyataan umum para mahasiswa muslim yang anti dansa pada saat itu bahkan Firman menyebut mereka sebagai mahasiswa muslim yang konservatif.
2 Tempo. “ Medan Latihan Kepemimpinan ”. No. 14/Th.XIII/ 4 Juni 1983. hlm. 16.
3 Tempo. “ Ahoi Itu Kini Sepi “ 4 Juni 1985. Hlm 16.“ Ahoi “ merupakan salam khas sesama anggota IMADA. Tercatat hingga tahun 1971 dalam hari ulang tahun ( HUT ) IMADA ke-444 pernah mengadakan Dancing On The Street dengan band-band musik ibukota seperti The Rollies, Peels, Fuad, dan aliran musik bawah tanah ( underground music ) di Bundaran Hotel Indonesia ( HI ).
4 Firman Lubis, op.cit, hlm. 198.
Ketika KAMI dibubarkan wacana Tritura tetap dikumandangkan. Para mantan aktivis KAMI tetap melakukan demonstrasi Tritura seperti Slamet Sukirnanto aktivis IMM Sastra UI mantan personil KAMI Pusat bergabung dengan kelompok Soe Hok Gie karena sesama mahasiswa Fakultas Sastra UI. Mereka
melakukan demonstrasi perihal tarif ongkos Bus. 5 Tritura masih relevan pada tahun 1967 terutama soal tuntutan penurunan harga kebutuhan pokok. Perihal ini disebabkan fluktuasi harga kebutuhan pokok nasional telah meningkat. Seperti harga minyak bumi telah
meningkat delapan kali. 6 Kemudian disusul harga beras naik dari Rp.
10 per liter pada bulan Agustus menjadi Rp.45 per liter pada bulan
Desember. 7 Menurut Slamet Sukirnanto, pasca KAMI dibubarkan maka berdiri Komando Laskar Ampera Arif Rachman Hakim. Slamet, Gie, dan kawan-kawan telah tergabung dalam Rayon Jon S.Parman yang
5 Slamet Sukirnanto, “ Mas Tris Yang Saya Kenal “ Ali Taher Parasong & Sudar Siandes (eds.). Biografi Sutrisno Muhdam (Jakarta: Pemuda Muhammadiyah, 2000) hlm. 48.
6 Mohtar Mas’oed, The Indonesian Economy And Political Structure During The Early New Order 1966-1971 (Ohio State University: Microfilms International Ann Arbor,Tanpa Tahun), hlm .162.
7 Ibid.
memiliki markas di Gunung Sahari yakni bekas Sekolah Tionghoa. 8 Dari perkumpulan tersebut Slamet bertemu dengan Sutrisno Muhdam ialah aktivis Pemuda Muhammadiyah ( PM ) yang berencana melakukan pemberantasan pelacuran. Slamet menggalang massa IMM dengan atribut jaket merah bersama massa PM dan KOKAM
untuk melakukan advokasi pemberantasan pelacuran. 9 Pada tanggal 28 Maret 1968 ketika Gie rapat bersama Baermy di Fakultas Kedokteran UI ia mendapati bahwa aktivis HMI Kedokteran UI saling kontra argumen dengan aktivis IMADA Kedokteran UI soal kerjasama antar mahasiswa termasuk dengan
mahasiswa Kedokteran Universitas Trisakti ( USAKTI ). 10 Kemudian aspirasi rapat ini diterima Dekan dengan mengizinkan mahasiswa Kedokteran USAKTI untuk praktikum bersama mahasiswa Kedokteran UI. Dengan begitu para aktivis HMI diberi kepercayaan oleh Dekanat Kedokteran UI untuk mendapat 20 mahasiswa sebelum Masa Perkenalan Calon Anggota ( MAPRATA ) dan HMI Kedokteran UI
8 Slamet Sukirnanto, op.cit, hlm. 48.
9 Ibid. KOKAM adalah organisasi sayap paramiliter atau satuan tugas ( satgas ) afiliasi Muhammadiyah.
10 Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran (Jakarta: LP3ES,1983), hlm. 213.
belum berani menyeleksi para mahasiswa dalam internal Fakultas
Kedokteran UI. 11
Lalu di Fakultas Psikologi UI, aktivis HMI melakukan propaganda hingga memecah belah terhadap elemen-elemen mahasiswa hingga para anggota HMI ditindak. 12 Sementara itu, di Fakultas Teknik UI, para aktivis HMI merupakan arsitek dari manajerial Senat Mahasiswa Teknik hingga menjadi pasif. 13 Soe Hok Gie menyebut Fakultas Teknik UI merupakan basis atau sarang bagi HMI. Kemudian di Fakultas Sastra UI, aktivis HMI memegang Senat Mahasiswa Sastra UI dengan diketuai oleh Adrianus yang mantan Ketua Senat. Dalam ruang rapat HMI Sastra UI, Muardi diberitakan akan menjadi calon pengganti Adrianus namun ia mendapat masukan dari Bapak Tjong bahwa ia terlalu menafikan aspirasi
minoritas terutama dari kalangan Tionghoa. 14 Sementara itu, Slamet
11 Ibid. MAPRATA adalah masa perekrutan bagi semua organisasi mahasiswa ekstra-universiter.
12 Ibid.
13 Ibid. hlm. 214.
14 Ibid.
Sukirnanto pada tahun ini melakukan refleksi melalui perasaannya yang dituangkan lewat bait-bait puisi dengan judul “ Catatan 68 “. 15 Pada tanggal 1 Agustus 1969 Gie bertemu dengan Salim yang akan dicalonkan menjadi ketua kesenian oleh ketua DMUI yaitu Agus Syarif. Kondisi organisasi DMUI saat itu terdapat communication gap antara aliansi grup sekuler dengan kelompok HMI UI yang tidak
dapat dijembatani. 16 Salim dan Agus Syarif hingga berencana menjembatani perselisihan tersebut dengan menjelaskan kepada Gie.
Pada tanggal 20 Agustus 1969 para aktivis PMII UI dan IMADA tidak puas dengan keputusan rapat DMUI perihal komposisi kepengurusan DMUI. 17 Hal tersebut disebabkan pengurus PMII UI dan IMADA tidak mendapat bagian dalam Badan Pengurus Harian DMUI. Karena Gie memimpin rapat tersebut, ia segera mengkonsolidasikan dengan Senat Psikologi dan Senat Sastra UI tetapi keduanya tidak ingin menanggung. Kemudian diadakan perundingan kembali namun para senator fakultas telah memutus
15 Bait-bait puisi terdapat pada lampiran. Dalam Slamet Sukirnanto, Catatan Suasana Kumpulan Puisi (Jakarta: Balai
Pustaka, 2000), hlm. 28.
16 Soe Hok Gie, op.cit., hlm. 384.
17 Ibid. hlm. 399.
hubungan dengan DMUI hingga terjadi krisis kepengurusan dalam tubuh DMUI.
Pada tanggal 20 September 1969 rekonsiliasi DMUI telah direncanakan dengan konsolidasi ormas-ormas mahasiswa. 18 Pada saat itu terdapat pula wacana akan diselenggarakan National Union of Students ( NUS ). 19 Akan tetapi, Didi seorang anggota senat Psikologi UI menceritakan kepada ketuanya yakni Victor bahwa HMI mempunyai misi dalam NUS untuk menjadikan gerakan intra- universiter. Perihal tersebut membuat para pengurus organisasi intra kampus menunda semua agenda rekonsiliasi.
Pada tanggal 22 September 1969 seorang teman Gie bernama Freedy selalu berambisi untuk menguasai Senat Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam ( FIPIA ) UI. Berhubung FIPIA UI yang
berpengaruh adalah grup mahasiswa non ormas dan HMI FIPIA UI. 20 Maka siasat Freedy selalu menjatuhkan HMI FIPIA UI tetapi kemudian selalu mengajak HMI FIPIA untuk berkompromi kembali. Gie pun mengejek Freedy sebagai seorang penjilat. Hingga akhirnya
18 Ibid. hlm. 407.
19 NUS adalah wadah yang direncanakan untuk menjadi gabungan bagi semua organisasi mahasiswa di Indonesia. Lihat dalam daftar istilah. Soe Hok Gie, ibid. hlm. 452.
20 Ibid. hlm. 410.
Gie diejek oleh Freedy sebagai antek PKI atau BAPERKI. Isu Gie sebagai antek PKI diterima oleh temannya Gie yaitu Harjadi dan seorang aktivis HMI UI. Gie menerima kabar itu dari temannya yaitu Yanti. Tidak hanya selesai sampai disitu. Ternyata Harjadi ingin membawa isu hubungan perselingkuhan istri seorang tokoh HMI
yang menjabat sebagai pegawai Tata Usaha UI. 21