Aksesibilitas Analisis Permintaan Wisata
6 rute kereta yang beroperasi di Stasiun Balapan Solo yaitu rute dari Surakarta menuju Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang serta
Yogyakarta dengan Frekuensi keberangkatan kereta rata – rata diberangkatkan 2 – 5 kereta ke masing – masing tujuan diatas kecuali
malang, yang hanya 1x sehari. Kondisi ini ternyata belum cukup memberikan kepuasan kinerjanya, masyarakat masih merasakan
keterlambatan jadwal kedatangan maupun keberangkatan merupakan alasan mereka menilai bahwa kinerja mode ini kurang memuaskan. Hal ini
ditujukan dengan hasil kuesioner bahwa 54 responden merasa pelayanan moda ini belum memuaskan, sehingga memperoleh nilai rendah.
c. Pesawat Terbang Selama ini rute yang dilayani untuk penerbangan di Bandara Adisumarmo
domestik hanyalah jalur Surakarta-Jakarta PP setiap hari diberangkatkan sedang jalur Internasional adalah Surakarta-Singapura PP seminggu 2 x
yang dilayani oleh 4 maskapai penerbangan. Dalam waktu dekat juga akan dibuka rute baru Surakarta-Kuala Lumpur. Walau sebenarnya untuk
ukuran sebuah bandara internasional, frekuensi penerbangannya masih kurang .Kondisi ini ternyata cukup memuaskan bagi wisatawan, karena
sebagian besar wisatawan yang memanfaatkan moda ini menilai kinerjanya cukup bagus 57, sehingga memperoleh penilaian tinggi.
d. Angkutan dalam Kota
Untuk angkutan dalam kota, beberapa moda angkutan yang tersedia di Kota Surakarta yang dapat dimanfaatkan untuk mengunjungi Kawasan
Wisata Kraton Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Angkuta Kota
Trayek angkutan kota yang melewati kawasan Wisata Keraton Surakarta yaitu trayek Kartasura – Palur dan Kartasura – Pasar
Klewer. Jumlah armada angkutan kota tersebut sekitar 100 buah. Namun demikian pelayanannya masih kurang bagus, 76
wisatawan merasa bahwa pelayanan angkutan kota kurang bagus. Kondisi ini tentu saja kurang memberikan dukungan terhadap
aksesibilitas kawasan sehingga memperoleh penilaian rendah. 2. Bis Kota
Trayek yang melewati kawasan Wisata Keraton Surakarta yaitu trayek Kartasura – Palur. Jumlah armada bus kota sebenarnya
cukup memadai sekitar 150 buah. Akan tetapi sebagian besar wisatawan menganggap pelayanannya masih kurang bagus, 52
wisatawan merasa bahwa pelayanan bus kota kurang bagus. Kondisi ini tentu saja kurang memberikan dukungan terhadap
aksesibilitas kawasan sehingga memperoleh penilaian rendah. 3. Taxi
Total armada yang beroperasi di wilayah Surakarta adalah sebanyak 440 taxi, masyarakat merasa bahwa pelayanan taxi cukup
bagus hal ini terlihat dari jumlah responden masyarakat yaitu 81
menganggap kinerja moda ini bagus. Kondisi ini tentu saja memberikan dukungan terhadap aksesibilitas kawasan sehingga
memperoleh penilaian tinggi. 4. Becak
Sebagai moda yang paling faforit dikalangan wisatawan maupun masyarakat, karena sifatnya yang flexsibel dan dengan biaya yang
relatif murah merupakan nilai lebih dari moda ini. Hal ini tentu saja memberikan nilai lebih bagi wisatawan, karena sebagian besar
responden 72 wisatawan menganggap pelayanan moda ini baik. Kondisi ini tentu saja memberikan dukungan terhadap aksesibilitas
kawasan sehingga memperoleh penilaian tinggi. e. Akses Menuju Lokasi Wisata Keraton.
Keraton Surakarta Hadiningrat terletak ditengah-tengah kota dan mudah dalam aksesibilitasnya. Bisa dijangkau dengan kendaraan umum yang
tersedia dengan baik, kendaraan pribadi maupun jalan kaki. Hal ini tentunya mengun tungkan wisatawan dalam segi penghematan waktu dan
juga kenyamanan.
TABEL IV.8 ANALISIS AKSESIBILITAS
No Moda Angkutan
Penjelasan Nilai
Skor Tinggi Rendah
1 Bus Antar Kota
Dari hasil
kuesioner didapatkan 75 wisatawan
merasa puas atas kinerja bis antar kota, sehingga
memperoleh penilaian tinggi
x - 2
2 Kereta Api
masyarakat masih
merasakan keterlambatan jadwal kedatangan maupun
keberangkatan merupakan alasan mereka menilai
bahwa kinerja mode ini kurang memuaskan. Hal ini
ditujukan dengan hasil kuesioner bahwa 54
responden merasa pelayanan moda ini belum
memuaskan - x
1
3 Pesawat Terbang
Walau frekuensi
penerbangan yang ada masih sedikit, namun
sebagian besar wisatawan menilai kinerja sarana
transportasi ini cukup bagus 57
x - 2
4 Angkutan Kota
Dengan jumlah yang cukup memadai, namun 76
wisatawan merasa bahwa - x
1
No Moda Angkutan
Penjelasan Nilai
Skor Tinggi Rendah
pelayanan angkutan kota kurang bagus. Kondisi ini
tentu saja kurang memberikan dukungan
terhadap aksesibilitas kawasan sehingga
memperoleh penilaian rendah
5 Bis Kota
Dengan jumlah yang cukup belum menjamin penilaian
yang tinggi, wisatawan juga menganggap pelayanannya
masih kurang bagus, 52 wisatawan merasa bahwa
pelayanan bus kota kurang bagus. Kondisi ini tentu
saja kurang memberikan dukungan terhadap
aksesibilitas kawasan sehingga memperoleh
penilaian rendah - x
1
6 Taxi
pelayanan taxi cukup bagus hal ini terlihat dari jumlah
responden wisatawan yaitu 81 menganggap kinerja
moda ini bagus. Kondisi ini tentu saja memberikan
dukungan terhadap aksesibilitas kawasan
sehingga memperoleh penilaian tinggi
x - 2
7 Becak karena sebagian besar
responden 72 wisatawan menganggap pelayanan
moda ini baik. Kondisi ini tentu saja memberikan
dukungan terhadap aksesibilitas kawasan
sehingga memperoleh penilaian tinggi
x - 2
8 Akses Ke
Keraton sebagian besar
responden 85 wisatawan
menganggap aksesibilitas ke wilayah keraton baik
x - 2
No Moda Angkutan
Penjelasan Nilai
Skor Tinggi Rendah
Jumlah -
- 13
Sumber : hasil analisis 2005
Dari hasil analisis permintaan aksesibilitas dari 8 variabel yang diteliti, berarti skor maksimal 16, skor minimal 8 dan nilai tengah 12. skor yang diperoleh
untuk aksesbilitas adalah 13 yang berarti memperoleh nilai tinggi.