Atraksi wisata Analisis Permintaan Wisata

wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini. Namun demikian seperti lazimnya upacara-upacara tradisional terkadang terkesan kurang beraturan, walaupun persiapan sudah dilaksanakan maksimal, namun sebagian besar responden menganggap kondisi yang ada belum cukup masksimal. Hasil dari responden adalah sebagai berikut: TABEL IV.6 ANALISIS PERMINTAAN ATRAKSI WISATA No Atraksi Penjelasan Nilai Skor Tinggi Rendah 1 Kirab pusaka 57 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan, sehingga mendapat penilaian tinggi x - 2 2 Sekaten 23 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan, sehingga mendapat penilaian rendah - x 1 3 Gerebeg Mulud 31 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan, sehingga mendapat penilaian rendah - x 1 4 Gerebeg Besar Idul Adha 26 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan, sehingga mendapat penilaian rendah - x 1 5 Selikuran 41 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan , sehingga mendapat penilaian rendah - x 1 6 7. 8. Syawalan Museum Keraton Bangunan dan Arsitektur Keraton 33 responden yang menganggap atraksi ini menarik dan berkesan, sehingga mendapat penilaian rendah 80 responden menganggap atraksi ini menarik dan berkesan sehingga mendapat penilaian tinggi 90 responden menganggap berbagai bangunan keraton menarik dan berkesan sehingga mendapat penilaian tinggi - x x x - - 1 2 2 Jumlah 11 Sumber : hasil analisis 2005 Dari hasil analisis permintaan atraksi wisata dari 8 variabel yang diteliti, berarti skor maksimal 16, skor minimal 8 dan nilai tengah 12. skor yang diperoleh untuk atraksi wisata adalah 11 yang berarti memperoleh nilai rendah. Untuk itu perlu langkah-langkah nyata dari pengelola dalam mengemas atraksi yang ditampilkan supaya lebih menarik dan berkesan.

4.2.2 Sarana Wisata

Sarana wisata yang ada di sekitar Kawasan Keraton Surakarta Hadiningrat terdiri dari hotel penginapan, rumah makan dan toko souvenir. Keberadaan sarana wisata tersebut secara umum sangat mendukung aktifitas pariwisata di sekitar Keraton Surakarta. Namun demikian perlu pula diperhatikan keinginan – keinginan dan kebutuhan wisatawan akan sarana pariwisata. Aspirasi dari wisatawan harus dilihat sebagai salah satu penentuan standard pelayanan minimal. Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada wisatawan secara umum wisatawan menganggap kondisi sarana pariwisata di Surakarta khususnya hotel berbintang 52 masyarakat menganggap kondisi nya baik sisanya cukup dan kurang baik. Untuk sarana hotel non bintang didapatkan hasil bahwa hanya 29 responden yang menganggap baik, 12 menganggap cukup baik dan sisanya 59 menganggap buruk. Hasil jejak pendapat tersebut harus dilihat sebagai koreksi dari para penyedia jasa hotel baik berbintang maupun non bintang terutama untuk megetahui alasan dari jawaban tersebut. Kondisi ini tentu saja memberikan dukungan yang baik untuk hotel berbintang skor tinggi dan buruk untuk hotel non bintang skor rendah terhadap aspek sarana wisata. Disamping akomodasi, sarana wisata lain yakni pusat perbelanjaan, warung makan dan toko souvenir di sekitar obyek wisata akan sangat membantu dalam menarik kunjungan wisatawan. Dari fasilitas yang disediakan, 53 wisatawan pernah berbelanja di toko souvenir, 67 di pusat perbelanjaan dan 23 singgah di warung makan. Keberadaan guide atau pemandu wisata ini sangat diperlukan untuk memberi penjelasan kepada semua wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata. Dalam hal ini pihak pengelola keraton sudah menyediakan beberapa pemandu wisata sekitar 10 orang untuk mendampingi para wisatawan selama berwisata di Keraton Surakarta Hadiningrat tanpa dipungut biaya. Dan 80 wisatawan memanfaatkan fasilitas ini. TABEL IV.7 ANALISIS ASPEK PERMINTAAN SARANA WISATA