Untuk mengetahui bentuk, tingkat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, dari nilai-nilai yang diperoleh pada setiap pertanyaan, agar
dapat dipakai sebagai data yang mudah dianalisis dan disimpulkan sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka penyebaran nilai-nilai tersebut perlu diringkas
dalam suatu distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah suatu penyajian dalam bentuk tabel yang berisi data yang telah digolong-golongkan ke dalam kelas-kelas
menurut keurutan tingkatannya beserta jumlah individu yang termasuk dalam masing-masing kelas Hadi, 2001:225.
Untuk proses analisis pengolahan data, diperlukan program komputer yaitu dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solutions.
1.6.5. Teknik Penyajian Data
Data yang sudah diolah, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain, perlu ditampilkan ke dalam bentuk-bentuk tertentu. Penyajian data pada penelitian
ini, agar mudah dibaca dan dipahami serta dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel dan atau grafik-grafik. Tabel merupakan kumpulan angka yang disusun
sedemikian rupa menurut kategori tertentu sehingga memudahkan pembahasan dan analisa data. Sedangkan grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data
secara visual yang didasarkan atas nilai-nilai pengamatan aslinya ataupun dari tabel- tabel yang dibuat sebelumnya.
Tabel yang banyak digunakan adalah tabel distribusi frekuensi, yaitu susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas atau
kategori tertentu. Penyajian data dalam bentuk grafik dapat ditampilkan dalam bentuk histogram, poligon, dan grafik lingkaran pie chart.
1.6.6. Teknik Sampling
Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan metode sampling. Sampling
hanya mencatat atau menyelidiki sebagian dari objek, gejala atau peristiwa, tidak seluruhnya. Sebagian individu yang diselidiki itu disebut sampel dan
metodenya disebut sampling, sedang hasil yang diperoleh ialah nilai karakteristik perkiraan estimate value yaitu taksiran tentang keadaan populasi. Jadi peneliti
bermaksud mereduksi objek penelitiannya tetapi ingin mengadakan generalisasi terhadap hasil-hasilnya Marzuki, 2002:41. Sampel adalah sebagian anggota dari
populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Sedangkan populasi adalah jumlah keseluruhan dari
unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga Singarimbun dan Effendi, 1995:152. Berdasarkan hal tersebut maka yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah
penduduk desakelurahan dalam wilayah perencanaan tata ruang Kota Pati yang mencakup 22 desakelurahan di Kecamatan Pati dan 9 desa di Kecamatan Margorejo.
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel non acak non probability sampling
yaitu Purposive Sampling atau sampling pertimbangansampling dengan maksud tertentu. Dalam teknik ini, semua anggota atau subjek penelitian tidak memiliki
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel atau pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan
tertentu yang dikenakan ke dalam sub kelompok Sevilla et. al, 1993:168. Teknik
purposive sampling ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat
tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat- sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau
sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk
pengambilan sampel. Teknik ini adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Narbuko dan Achmadi, 2003:116.
Pertimbangan digunakannya
purposive sampling ini didasarkan pada tujuan
penelitian adalah untuk melakukan kajianevaluasi terhadap partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati, dimana pelaksanaan
penyusunannya telah dilakukan pada tahun 2004 lalu dengan melibatkan partisipasi beberapa wakil masyarakat dari wilayah perencanaan. Untuk dapat mengetahui
partisipasi masyarakat dalam hal ini dapat diperoleh dari partisipasi masyarakat yang benar-benat terlibat dalam kegiatan penyusunan.
Oleh karena itu yang dimaksud dengan sampel pada penelitian ini adalah wakil-wakil masyarakat yang dahulu ikut terlibat dalam penyusunan rencana umum
tata ruang Kota Pati, meliputi para kepala desakelurahan dan wakil masyarakat desakelurahan dalam wilayah perencanaan di Kecamatan Pati dan beberapa di
Kecamatan Margorejo. Jumlah masyarakat yang terlibat pada saat itu sebanyak 54 orang. Jadi besarnya ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 54 orang.
TABEL I.3 DATA JUMLAH RESPONDEN
Jumlah Responden No. DesaKelurahan
Kepala Desa Kelurahan
Wakil Masyarakat
Jumlah Total
1 Panjunan 1
1 2
2 Gajahmati 1
1 2
3 Mustokoharjo 1
1 2
4 Semampir 1
1 2
5 Pati Wetan
2 2
6 Blaru 1
1 2
7 Pati Kidul
1 3
4 8 Plangitan
1 2
3 9 Puri
1 1
2 10 Winong
1 1
2 11 Ngarus
1 1
2 12 Pati
Lor 1
2 3
Lanjutan
Jumlah Responden No. DesaKelurahan
Kepala Desa Kelurahan
Wakil Masyarakat
Jumlah Total
13 Parenggan 1
1 2
14 Sidoharjo 1
1 2
15 Kalidoro 1
1 2
16 Sarirejo 1
1 2
17 Geritan 1
1 2
18 Dengkek 1
1 2
19 Sugiharjo 1
1 2
20 Widorokandang 1
1 2
21 Kutoharjo 1
1 2
22 Sidokerto 1
1 2
23 Margorejo 1
2 3
24 Sukoharjo 1
1 2
25 Sukokulon 1
1 JUMLAH
24 30 54
Sumber: Hasil analisis, 2006
1.6.7. Teknik Analisis