Kelerengan Gambaran Umum Kecamatan Pati

3.2.5. Kelerengan

Wilayah Kecamatan Pati memiliki kontur landai yaitu berkisar 0-2 dan 2-15 . Wilayah Kecamatan Pati yang memiliki kemiringan berkisar 0-2 adalah 1025 Ha 24,12. Sedangkan yang memiliki kemiringan berkisar 2-15 berjumlah 3224 Ha 75,88. Melihat lahan di Kecamatan Pati yang sebagian besar merupakan wilayah dengan morfologi datar 0-2 dan 2-15, maka lahan tersebut dapat difungsikan sebagai kawasan terbangun permukiman, perdagangan, perkantoran, dan lain-lain, karena dengan kondisi tersebut memiliki daya dukung tanah terhadap bangunan. Hal ini didasarkan pada tingkat erosi tanah pada kemiringan tersebut kecil. Luas Wilayah Berdasarkan Kelerengan 24 76 0-2 2-15 Sumber: Kecamatan Pati dalam Angka, 2004 GAMBAR 3.3 DIAGRAM LUAS WILAYAH KECAMATAN PATI BERDASARKAN KELERENGAN 3.2.6. Pola Pemanfaatan Lahan Penggunaan lahan di Kecamatan Pati didominasi peruntukan sebagai lahan basah atau lahan sawah yaitu seluas 2.587,665 Ha 60,90; sedangkan penggunaan sebagai lahan kering bukan lahan sawah seluas 1.661,635 Ha 39,10. Penggunaan lahan sawah di Kecamatan Pati didominasi oleh penggunaan sebagai sawah irigasi teknis seluas 1.152,752 Ha yang diikuti oleh lahan sawah irigasi semi teknis seluas 772,854 Ha dan sawah irigasi sederhana adalah 522,059 Ha serta tadah hujan seluas 140,000 Ha. Sedangkan penggunaan lahan kering didominasi oleh peruntukan sebagai lahan bangunan dan pekarangan seluas 1.421,041 Ha; kemudian diikuti peruntukan sebagai lahan tegalkebun seluas 87,453 Ha dan tambakkolam seluas 19,742 Ha, serta tanah lainnya seluas 133,399 Ha. TABEL III.3 PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PATI TAHUN 2004 Kecamatan Pati Uraian Luas ha Prosentase

I. TANAH SAWAH

2.587,665 60,90 1 Irigasi Teknis 1.152,752 27,13 2 Irigasi 12 Teknis 772,854 18,20 3 Irigasi sederhana 522,059 12,28 4 Tadah Hujan 140 3,29 5 Lainnya - - II. TANAH BUKAN SAWAH 1.661,635 39,10 1 BangunanHalaman 1.421,041 33,44 2 TegalKebun 87,453 2,06 3 Tambak,Kolam 19,742 0,46 4 Hutan Negara - - 5 Perkebunan - - 6 Lainnya 133,399 3,14 Jumlah 4.249,30 100,00 Sumber: Kecamatan Pati dalam Angka, 2004 Secara keseluruhan pola pemanfaatan lahan di kecamatan Pati masih di dominasi oleh aktivitas pertanian. Hal ini dapat dilihat dari besarnya proporsi lahan pertanian terutama sawah irigasi teknis. Kawasan pertanian khususnya sawah irigasi teknis merupakan salah satu hambatan tersendiri dalam pengembangan kawasan perkotaan. Sementara itu pemanfaatan lahan untuk kegiatan permukiman dan komersial masih terpusat pada daerah pusat kota. Kegiatan perdagangan dan jasa masih memusat pada beberapa ruas jalan utama dan simpul-simpul jalan di Kota Pati. Pola pemanfaatan lahan ini tentunya kurang optimal dalam menopang pertumbuhan Kota Pati. Penyebaran aktivitas perdagangan dan jasa juga mulai berkembang menuju daerah pinggiran kota. Namun perkembangan yang terjadi masih secara linier mengikuti jalan regional yang ada di Kota Pati. Dalam pengembangan kota Pati lebih lanjut perlu dipertimbangkan kebutuhan untuk menarik aktivitas perkotaan ke daerah yang belum maju. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru atau dengan memindahkan aktivitas-aktivitas yang ada didalam kota. Aktivitas perkotaan yang mungkin dipindahkan antara lain adalah aktivitas industri, perdagangan dan jasa, serta terminal. Dengan memanfaatkan rencana Jalan Lingkar Pati, aktivitas-aktivitas perkotaan yang lebih membutuhkan akses ke jalan regional dapat dikembangkan mendekati jalan lingkar Kota Pati. Namun dalam pengembangan pusat pertumbuhan baru ini perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Mengingat luasnya lahan sawah irigasi teknis yang masih produktif diperlukan pembatasan konversi lahan pertanian di Kota Pati. Untuk mencegah terjadinya konversi yang tidak terkendali, maka perlu diadakan perencanaan dan pengawasan dalam hal pemanfaatan lahan.

3.3. Tata Ruang Kota Pati