Sumber: Hasil analisis, 2006
GAMBAR 4.5 FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA BENTUK
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PATI
Kesimpulannya bahwa dari uji tabulasi silang menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati sangat
dipengaruhi oleh faktor penghasilan responden dan faktor peran konsultan perencana. Faktor peran konsultan perencana menunjukan pengaruh yang lebih kuat
dari pada faktor penghasilan, ditunjukkan dengan nilai koefisien kontingensi
Contingency CoefficientCC yang lebih besar.
4.4.3.2 Hubungan Antara Faktor-Faktor dengan Tingkat Partisipasi
Pada sub bab ini dibahas tentang hubungan antara faktor-faktor baik internal maupun eksternal dengan tingkat partisipasi masyarakat, dengan tujuan
untuk mengetahui apakah antara faktor dan tingkat ada hubungannya dan bila ada hubungannya seberapa kuat hubungan tersebut. Hasil perhitungan tabulasi silang
crosstab antara faktor-faktor dengan tingkat partisipasi sebagaimana tabel IV.14 berikut ini:
PENGHASILAN
PERAN KONSULTAN
BENTUK PARTISIPASI
CC=0,529
CC=0,548
TABEL IV.14 HASIL PERHITUNGAN CHI SQUARE
χ2 DAN CONTINGENCY COEFFICIENT CC TINGKAT PARTISIPASI
Tingkat Kehadiran
dalam rapat Keaktifan
memberikan masukan
Keterlibatan menetapkan
konsep Keterlibatan
memberikan
persetujuan No
Variabel χ2
CC χ2
CC χ2
CC χ2
CC A
Internal 1 Jenis
Kelamin 1,127 0,143 1,298 0,153 0,651 0,109 0,974 0,133
2 Usia
3,517 0,247 4,904 0,289 4,275 0,271 8,376 0,366
3 Pendidikan 10,613 0,405 23,978 0,555 11,524 0,419 14,897 0,465 4 Pekerjaan
9,205 0,382 24,889 0,562 23,538 0,551 15,865 0,477
5 Penghasilan 18,233 0,502 28,038 0,585 13,527 0,448 7,836 0,356
B Eksternal
6 Peran Pemda
0,927 0,130 0,869 0,126 3,103 0,233 2,326 0,203 7 Peran
Konsultan
23,306 0,549 21,639 0,535 22,721 0,544 16,697 0,486
8 Peran Swasta
1,511 0,165 4,883 0,288 4,751 0,284 1,872 0,183
Sumber: Hasil analisis, 2006
Berdasarkan perhitungan tabulasi silang antara variabel internal dengan variabel tingkat partisipasi masyarakat, menunjukkan bahwa semua variabel
pengaruh dan variabel terpengaruh tidak memiliki hubungan yang signifikan, kecuali antara variabel penghasilan dengan variabel tingkat kehadiran dalam rapat dan antara
variabel pendidikan dan penghasilan dengan keaktifan dalam memberikan masukansaranusul, memiliki hubungan yang signifikan.
Adanya hubungan antar variabel ini dapat dijelaskan sebagai berikut : o
Nilai Chi Square hitung Nilai Chi Square tabel, maka Ho ditolak berarti ada hubungan antar variabel.
o Nilai koefisien kontingensi variabel penghasilan rata-rata adalah 0,544 dan
variabel pendidikan adalah 0,555 yang keduanya mendekati nilai 1 berarti hubungan antara kedua variabel sangat erat.
Dari hasil uji tabulasi silang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat partisipasi masyarakat pada variabel tingkat kehadiran dalam rapat sangat
dipengaruhi oleh variabel penghasilan. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat pada variabel keaktifan mengemukakan masukansaranusul sangat dipengaruhi oleh
variabel pendidikan dan penghasilan. Adanya hubungan antara tingkat partisipasi dengan variabel pendidikan,
berarti bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan responden, karena salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi latar belakang pendidikannya, tentunya mempunyai pengetahuan yang luas tentang pembangunan
dan bentuk serta tata cara partisipasi yang dapat diberikan. Faktor pendidikan dianggap penting karena dengan melalui pendidikan yang diperoleh, seseorang lebih
mudah berkomunikasi dengan orang luar, dan cepat tanggap terhadap inovasi. Adanya hubungan antara tingkat partisipasi dengan variabel penghasilan,
berarti bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor penghasilan responden, karena besarnya tingkat penghasilan akan memberi peluang
lebih besar bagi masyarakat untuk berpartisipasi. Tingkat penghasilan yang mencukupi akan mempengaruhi waktu luang masyarakat karena mereka tidak
disibukkan lagi dengan mencari tambahan penghasilan sehingga lebih aktif untuk terlibat dalam pembangunan, misalnya dalam hal menghadiri pertemuan.
Sementara itu hasil perhitungan tabulasi silang antara faktor eksternal dengan tingkat partisipasi masyarakat pada variabel tingkat kehadiran dalam rapat,
keaktifan mengemukakan masukansaranusul, keterlibatan menetapkan konsep rencana, dan keterlibatan memberikan persetujuan pada rancangan rencana,
menunjukkan bahwa hanya variabel peran konsultan perencana yang memiliki hubungan yang signifikan pada semua variabel tingkat partisipasi.
Hubungan antara variabel peran konsultan dan tingkat partisipasi masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut:
o Nilai Chi Square hitung Nilai Chi Square tabel, maka Ho ditolak berarti
ada hubungan antar variabel. o
Nilai koefisien kontingensi rata-rata adalah 0,529 yang mendekati nilai 1 berarti hubungan antara kedua variabel sangat erat.
Dari hasil uji tabulasi silang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada semua variabel sangat dipengaruhi oleh faktor
peran konsultan. Sedang faktor peran pemerintah dan peran swasta tidak memberikan pengaruh pada tingkat partisipasi.
Adanya hubungan antara tingkat partisipasi dengan variabel peran konsultan, berarti bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat dipengaruhi oleh
peran konsultan perencana. Peran konsultan perencana boleh dikatakan sebagai jembatan untuk menyerap aspirasi masyarakat agar dapat dimasukkan sebagai salah
satu pertimbangan utama dalam rencana kota, sebab dengan diakomodasinya masukan masyarakat akan menambah kepercayaan masyarakat pada hasil yang
direncanakan. Lebih lanjut ketika seseorang langsung terlibat dalam proses
pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya, mereka cenderung akan mempunyai kepercayaan dan menerima hasil akhir dari keputusan itu. Jadi,
program partisipasi masyarakat menambah legitimasi dan kredibilitas dari proses perencanaan kebijakan publik. Serta menambah kepercayaan publik atas proses
politik yang dijalankan para pengambil keputusan. Secara lebih jelas hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut ini.
Sumber : hasil Analisis, 2006
Sumber: Hasil analisis, 2006
GAMBAR 4.6 FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TINGKAT
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PATI
Kesimpulannya bahwa dari uji tabulasi silang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati sangat
dipengaruhi oleh faktor pendidikan responden, faktor penghasilan responden, dan faktor peran konsultan perencana. Faktor pendidikan responden menunjukan
pengaruh yang paling kuat, kemudian diikuti pengaruh dari faktor penghasilan dan faktor peran konsultan, ditunjukkan dengan nilai koefisien kontingensi Contingency
Coefficient CC yang lebih besar.
4.5. Analisis Peran Stakeholder dalam Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pati