pada wilayah dengan karakteristik yang sama kawasan campuran tetapi ada fungsi yang dominan. Adapun pola pemanfaatan lahan yang akan diterapkan adalah pola
intensifikasi lahan yaitu mengintensifkan pemanfaatan lahan yang dapat dikembangkan untuk kawasan terbangun, dengan tetap menjaga kelestarian lahan-
lahan yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan kawasan pertanian beririgasi teknis.
3.4.6 Strategi Pengembangan Tata Ruang Kota Pati
3.4.6.1 Kawasan Lindung
Secara umum strategi pengembangan kawasan berfungsi lindung adalah pemulihan, pemeliharaan dan pengkayaan. Pemulihan adalah upaya untuk
memulihkan lahan-lahan lindung yang rusak atau dikembalikan fungsi lindungnya. Cakupan kawasan lindung untuk fungsi perlindungan di wilayah bawahannya,
perlindungan setempat, perlindungan rawan bencana harus jelas dalam alokasi dan fungsinya. Kawasan lindung yang terbentuk di wilayah kota merupakan satu
kesatuan alam yang sudah terbentuk dengan sendirinya sehingga tidak mengenal batas-batas administrasi dan mengikuti alur kawasan lindung. Kawasan Lindung
berfungsi utama melindungi kelestarian sumber daya alam. Di kawasan ini tidak diperkenankan adanya kegiatan yang dapat mengurangi atau merusak fungsi
lindungnya. Secara ruang kawasan lindung meliputi kawasan air, tanah dan udara
sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan mengisi dalam proses pelestarian lingkunganalam. Untuk pengembangan kawasan lindung harus memperhatikan
keterkaitan lingkungan air, tanah dan udara.
3.4.6.2 Kawasan Budidaya
Berdasarkan pada rencana pengembangan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten, Kota Pati ditetapkan sebagai pusat kegiatan wilayah dan pusat
pemerintahan kabupaten. Kawasan Budidaya merupakan kawasan yang dikembangkan secara intensif untuk kegiatan budidaya pengembangan sumber daya
alam. Secara umum pengembangan tersebut berorientasi pada optimalisasi sumber daya dan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan guna mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan. Secara regional dan lokal harus mempunyai sinergi dan seimbang, baik
secara pengembangan kawasan yaitu dengan penentuan pusat-pusat pelayanan kawasan. Pengembangan ini harus memperhatikan potensi-potensi yang ada sebagai
aset dan sumber pengembangan wilayah-wilayah baru. Sehingga diharapkan pengembangan wilayah tidak hanya memperhatikan keterkaitan antar wilayahdaerah
tetapi juga memperhatikan harmonisasi antar wilayah perkotaan dan perdesaan. Konsep tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai upaya
menyeimbangkan antara pengembangan ruang kawasan dengan kegiatan-kegiatan lokal dan pengembangan wilayah yang bersifat perkotaan dan perdesaan sebagai
optimalisasi penggalian sumberdaya serta optimalisasi pemanfaatan, di samping unsur pengendalian dan pengawasan yang didukung oleh sistem perencanaan yang
terpadu.
3.4.6.3 Struktur Tata