1.4.2 Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial yang diambil dalam penelitian ini adalah meliputi desakelurahan yang masuk dalam wilayah perencanaan Rencana Umum Tata Ruang
Kota Pati. Wilayah perencanaan rencana umum tata ruang Kota Pati ini mencakup lokasi beberapa desakelurahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Pati, dan
beberapa desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Margorejo. Adapun lokasi penelitian secara lebih rinci sebagaimana gambar 1.1 dan gambar 1.2.
1.5 Kerangka Pemikiran
Peningkatan pertumbuhan penduduk perkotaan mempunyai dampak pada perubahan demografis perkotaan, perubahan sosial ekonomis kota, perubahan sosial
budaya kota dan perubahan fisiografis kota. Bertambahnya kegiatan penduduk di kota yang dipicu oleh meningkatnya jumlah penduduk maupun tuntutan kehidupan
masyarakat telah mengakibatkan meningkatnya volume dan frekuensi kegiatan penduduk. Konsekuensi keruangannya sangat jelas yaitu meningkatnya tuntutan akan
ruang untuk mengakomodasikan sarana atau struktur fisik yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, hal ini berakibat timbulnya permasalahan
yang berkaitan dengan penataan ruang. Timbulnya masalah yang berkaitan dengan penataan ruang seperti adanya
penyimpangan pemanfaatan ruang yaitu pembangunan kawasan permukiman diluar kawasan yang telah direncanakan dalam tata ruang, bahkan dibangun pada lokasi
untuk fungsi peruntukan kawasan industri, menunjukkan bahwa masih kurang terakomodasinya partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang
Kota Pati.
DUKUHSETI CLUWAK
GUNUNGWUNGKAL TAYU
MARGOYOSO
BATANGAN JUWANA
WEDARIJAKSA TLOGOWUNGU
GEMBONG MARGOREJO
KAYEN SUKOLILO
TAMBAKROMO GABUS
WINONG JAKENAN
TESIS PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PATI
MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
PETA
SKALA UTARA
Batas Kabupaten
Legenda :
Batas Kecamatan Batas Desa
Sungai Jalan
KAB. REMBANG KAB. KUDUS
KAB. JEPARA
1 Km 0,5
Sumber : RUTRK PATI TAHUN 2005-2014
LAUT JAWA
KEDUDUKAN KOTA PATI DALAM WILAYAH KABUPATEN PATI
NO. PETA HAL
KAB. GROBOGAN
Kota Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Pati. Kondisi ini
sangat mendukung peranan kota Pati sebagai pusat pelayanan, pusat
pemerintahan dan pusat aktivitas ekonomi wilayah.
Jalur regional Semarang - Surabaya menunjang peranan kota Pati
sebagai sub transit regional
Batas Kota
DESA BADEGAN KEL.
PARENGGAN KEL.
PATI WETAN DESA SEMAMPIR
DESA BLARU KEL. PATI LOR
DESA NGARUS DESA SUKOHARJO
DESA PURI
DESA SUKOKULON
Sumber : RUTRK PATI TAHUN 2005-2014
0,5 1 Km
Legenda :
UTARA SKALA
PETA
MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG TESIS
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN
RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PATI
KEL. KALIDORO
DESA SIDOHARJO DESA GERITAN
DESA DENGKEK DESA MUSTOKOHARJO
DESA PAJUNAN KEL. PATI KIDUL
DESA PLANGITAN DESA DADIREJO
DESA GAJAHMATI DESA LANGENHARJO
DESA WINONG DESA SIDOKERTO
DESA KUTOHARJO DESA SARIREJO
DESA SUGIHARJO DESA WIDOROKANDANG
DESA MUKTIHARJO
DESA MARGOREJO
DESA PENAMBUHAN DESA NGAWEN
ADMINISTRASI KOTA PATI Batas Kecamatan
Batas Desa Sungai
Jalan
4300 433 0
440 0 44 30
4500 4530
4600 4630
47 00 47 30
4800 4830
49 00 5900
5 930 00 00
003 0 0100
0130 0 200
0230 0300
0 330 04 00
0430 0500
05 30
NO. PETA HAL.
DESA JIMBARAN
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian terhadap bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya, dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati, dengan sasaran antara lain melakukan identifikasi kebijakan penyusunan
rencana umum tata ruang Kota Pati; melakukan analisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati; melakukan
analisis seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati; dan melakukan analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati; serta untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor
yang ada dengan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat. Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan serta sasaran tersebut
diperlukan teori-teori yang mendukung tema tersebut antara lain teori tentang partisipasi masyarakat, dan teori mengenai penataan ruang. Selain itu juga digunakan
metodologi diskriptif dengan alat-alat analisis secara kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data primer dan sekunder. Pada akhirnya diperoleh kesimpulan dan
rekomendasi penelitian. Adapun kerangka pemikiran yang mendasari studi ini dapat dilihat pada gambar 1.3. berikut ini.
GAMBAR 1.3. KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: Hasil analisis, 2006
1.6. Pendekatan dan Metoda Penelitian