Konsep Pengembangan Kota Konsep Struktur Tata Ruang Kota Konsep Pola Pemanfaatan Lahan

• Kenampakan kawasan baru di kelilingi areal pertanian, namun terhubung dengan kota induknya. Perkembangan kota dengan bentuk diatas yang perlu diperhatikan adalah pola interkoneksi antar kawasan perkotaan yang tersebar. Antar kawasan harus dihubungkan jaringan jalan yang mampu berfungsi sebagai penghubung antar kegiatan ekonomi yang ada di masing-masing kawasan. Sementara itu pembuatan jalan interkoneksi antar kawasan perkotaan yang tersebar dapat menyebabkan tumbuhnya kawasan terbangun disepanjang koridor jalan. Tumbuhnya koridor kawasan terbangun ini harus dicermati dengan hati-hati supaya perkembangannya tidak menyebabkan pembebanan yang terlalu besar ruas-ruas jalan interkoneksi. Dari uraian diatas maka selanjutnya konsep penataan ruang Kota Pati adalah:

3.4.5.1 Konsep Pengembangan Kota

Melihat potensi kondisi eksisting dan pentingnya keterkaitan pengembangan wilayah kota Pati dengan daerah sekitarnya, maka untuk mencapai tujuan penataan ruang Kota Pati, konsep pengembangan kotanya sebagai berikut: a. Mengarahkan wilayah kota Pati menjadi wilayah pengembangan kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa, kegiatan industri, kegiatan pertanian, dan pendidikan. b. Mengembangkan pusat pelayanan perkotaan yang mampu mendorong kegiatan dalam rangka otonomi daerah dan peran dalam mendukung keterkaitan desa- kota. c. Mengurangi konflik ruang antar kegiatan fungsional dengan selalu memperhatikan kelestarian sumber daya. d. Mengembangkan pusat pelayanan strategis terutama kawasan sekunder untuk penguatan pusat-pusat Bagian Wilayah Kota BWK. Konsep diatas dapat digunakan sebagai dasar untuk mendukung upaya penyebaran, perkembangan dan pertumbuhan sebaran lokasi strategis dan lingkungan terbangun di Kota Pati tanpa meninggalkan karakteristik Kota Pati.

3.4.5.2 Konsep Struktur Tata Ruang Kota

Konsep struktur ruang kota dengan memanfaatkan jalur arteri primer sebagai jalur utama. Jalan arteri primer sebagai jalur yang menghubungkan Kota Semarang-Surabaya. Untuk mengembangkan ke wilayah-wilayah Kota Pati yang belum berkembang maka perlu pengembangan jaringan jalan yang menjangkau wilayah tersebut. Bentuk jaringan yang dikembangkan berbentuk radial konsentrik dengan tujuan ada penyebaran kegiatan yang lebih merata kearah pinggiran kota. Untuk memberikan jalur alternatif regional dan mengurangi kesemrawutan pergerakan di pusat kota maka dibuat jalur lingkar. Jalan kolektor primer sebagai penghubung Kota Pati dengan kota-kota disekitarnya antara lain jalan menuju Jepara, Tayu, dan Purwodadi.

3.4.5.3 Konsep Pola Pemanfaatan Lahan

Secara umum pola pemanfaatan lahan di Kota Pati bersifat mengelompok pada wilayah dengan karakteristik yang sama kawasan campuran tetapi ada fungsi yang dominan. Adapun pola pemanfaatan lahan yang akan diterapkan adalah pola intensifikasi lahan yaitu mengintensifkan pemanfaatan lahan yang dapat dikembangkan untuk kawasan terbangun, dengan tetap menjaga kelestarian lahan- lahan yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan kawasan pertanian beririgasi teknis.

3.4.6 Strategi Pengembangan Tata Ruang Kota Pati