Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Seluruh Tahap

TABEL IV.4 DISTRIBUSI FREKUENSI BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT PADA TAHAP SEMINAR RANCANGAN RENCANA No. Bentuk Partisipasi Frekuensi 1 Pendengar 2 3,7 2 Sumbangan masukansaranusul 31 57,4 3 Sumbangan informasidata 11 20,3 4 Bantuan memperjelas hak atas ruang 1 1,9 5 Pengajuan keberatan terhadap rencana 1 1,9 6 Bentuk lain 8 14,8 Jumlah 54 100 Sumber: Hasil analisis, 2006 Bentuk Partisipasi Masyarakat 4 57 20 2 2 15 Pendengar Sumbangan masukansaranusul Sumbangan informasidata Bantuan memperjelas hak atas ruang Pengajuan keberatan terhadap rencana Bentuk lain Sumber: Hasil analisis, 2006 GAMBAR 4.3 DIAGRAM BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT PADA TAHAP SEMINAR RANCANGAN RENCANA Kesimpulannya bentuk partisipasi masyarakat pada tahap seminar rancangan rencana didominasi oleh bentuk sumbangan masukansaranusul dan bentuk sumbangan informasidata.

4.2.4 Bentuk Partisipasi Masyarakat pada Seluruh Tahap

Berdasarkan hasil analisis bentuk partisipasi masyarakat pada tahap Penjaringan Aspirasi Masyarakat I, tahap Penjaringan Aspirasi Masyarakat II, dan tahap Seminar Rancangan Rencana maka dapat dikaji bentuk partisipasi masyarakat secara rata-rata dari ketiga tahap tersebut, sebagaimana tabel IV.5 dan gambar 4.4 berikut. TABEL IV.5 BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PATI Penjaringan Aspirasi I Penjaringan Aspirasi II Seminar Rata-Rata No Bentuk N N N N 1 Pendengar 2 3,7 2 3,7 2 3,7 2 3,7 2 Sumbangan Masukan SaranUsul 31 57,4 29 53,7 31 57,4 30 55,5 3 Sumbangan Informasi Data 11 20,4 9 16,7 11 20,4 10 18,5 4 Bantuan Memperjelas Hak Atas Ruang - - - - 1 1,9 1 1,9 5 Pengajuan Keberatan Terhadap Rencana - - - - 1 1,9 1 1,9 6 Bentuk Lain 10 18,5 14 25,9 8 14,8 10 18,5 Sumber: Hasil analisis, 2006 Bentuk Partisipasi Masyarakat 2 30 10 11 10 Pendengar Sumbangan masukansaranusul Sumbangan informasidata Bantuan memperjelas hak atas ruang Pengajuan keberatan terhadap rencana Bentuk lain Sumber: Hasil analisis, 2006 GAMBAR 4.4 DIAGRAM BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT PADA SELURUH TAHAP Atas dasar tabel IV.5 diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat pada seluruh tahap pada prinsipnya sama dengan bentuk pada masing- masing tahap. Bentuk partisipasi paling dominan yaitu bentuk sumbangan masukansaranusul, kemudian diikuti bentuk sumbangan informasidata, dan bentuk lain. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang terlibat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati memberikan kontribusi masukan, dan hanya sebagian kecil saja yang tidak memberikan kontribusi masukan karena hanya sebagai pendengar saja. Ini berarti sudah ada kemauan dan kemampuan masyarakat yang terlibat untuk mengemukakan pendapatnya. Kemauan berpartisipasi berhubungan dengan motivasi untuk mengadakan perubahan, sedangkan kemampuan berpartisipasi berhubungan dengan sumber daya manusia dan kemampuan belajar. Dengan adanya sumbangan masukan berarti partisipasi telah memberikan ruang dan kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan hak masyarakat, serta mengembangkan potensi dan prakarsa lokal. Hak dan tindakan masyarakat menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan pemerintah, tujuannya adalah mempengaruhi kebijakan pemerintah maupun menentukan agenda bersama untuk penyusunan rencana umum tata ruang kota. Dalam hal ini partisipasi masyarakat digunakan sebagai alat komunikasi, yaitu alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi dalam proses pengambilan keputusan, agar diwujudkan keputusan yang responsif. Sebuah perencanaan yang responsif menurut Mc Connel 1981 dalam Santosa dan Heroepoetri 2005:13 adalah proses pengambilan keputusan tentang perencanaan tata ruang yang tanggap pada preferensi serta kebutuhan dari masyarakat yang potensial terkena dampak apabila perencanaan tersebut diimplementasikan. Sementara itu dari jawaban responden terhadap pertanyaan terbuka tentang usulan bentuk partisipasi terlihat bahwa selain bentuk-bentuk partisipasi diatas, responden juga mengusulkan adanya bentuk-bentuk lain seperti identifikasi kebutuhan masyarakat, sumbangan pertimbangan, bekerjasama dalam penyusunan, dan bantuan tenaga ahli dari masyarakat. Ini menunjukkan bahwa selain kontribusi masukan, responden juga berharap adanya bentuk kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam penyusunan rencana tata ruang dan juga adanya bentuk bantuan tenaga ahli dari masyarakat. Kesimpulannya bahwa terdapat berbagai macam bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana umum tata ruang Kota Pati, baik pada tahap Penjaringan Aspirasi Masyarakat I, tahap Penjaringan Aspirasi Masyarakat II, maupun tahap Seminar Rancangan Rencana. Dan bentuk partisipasi masyarakat pada seluruh tahap pada prinsipnya sama dengan bentuk pada masing-masing tahap, yaitu didominasi oleh bentuk sumbangan masukansaranusul dan bentuk sumbangan informasidata.

4.3 Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat