sektor industri, perikanan, dan pertanian. Dalam RTRWP Jawa Tengah, Kota Pati juga termasuk dalam kawasan kerjasama strategis Wanarakuti Juwana-Jepara-
Kudus-Pati dengan kota-kota utama pada kawasan ini adalah Kota Kudus, Pati dan Jepara. Untuk mendukung kegiatan ekonomi berupa arus barang dan jasa maka
kapasitas dan jenis sarana dan prasarana yang ada saat ini hendaknya terus ditambah dan diperbaiki sistem pelayanannya. Kota Pati termasuk kota dengan fungsi sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah PKW bagi wilayah sekitarnya.
3.4.3 Kedudukan Kota Pati
Kedudukan Kota Pati terletak pada posisi yang cukup strategis dalam pengembangan perwilayahan Kabupaten Pati maupun Provinsi Jawa Tengah. Posisi
strategis ini antara lain meliputi:
• Kota Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Pati. Kondisi ini sangat mendukung peranan kota Pati sebagai pusat pelayanan, pusat pemerintahan dan
pusat aktivitas ekonomi wilayah. • Secara geografis terletak berdekatan dengan ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota
Semarang. Kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, sosial dan budaya bagi wilayah-wilayah di Jawa Tengah. Terutama bagi sebagian
penduduk di daerah pantura Jawa Tengah bagian timur, tentu akan melalui jalur pada Kota Pati jika menuju ke Kota Semarang. Oleh karena itu banyak terdapat
peluang terutama di bidang perdagangan, jasa, pariwisata, atau kegiatan lain. • Jalur regional Semarang – Surabaya menunjang peranan Kota Pati sebagai sub
transit regional.
3.4.4 Pengaruh Kebijakan
Sektoral dan Regional
Kawasan perkotaan Pati sebagai bagian dari wilayah nasional, pembangunannya sangat dipengaruhi daerah disekitarnya. Hubungan dan keterkaitan
pembangunan antar wilayah tersebut diatur dalam kebijakan nasional hingga daerah. Sehingga pembangunan di Wilayah Kota Pati sangat dipengaruhi beberapa kebijakan
mulai dari Kebijakan Pembangunan Nasional sampai Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan arahan kebijakan pembangunan nasional dalam pengembangan wilayah dan daerah ditegaskan dengan skenario ruang nasional yang diarahkan pada
skenario pemerataan pembangunan antar wilayah melalui upaya penyebaran kegiatan ekonomi, sosial budaya, penduduk dan pusat-pusat kegiatan. Dalam pelaksanaan
pemerataan pembangunan ini perlu diupayakan penyebaran kegiatan ekonomi diseluruh nasional sesuai dengan potensi dari masing-masing wilayah. Setiap daerah
dalam wilayah nasional memiliki potensi tertentu yang harus mampu dikembangkan oleh daerah itu sendiri sehingga potensi tersebut dapat menjadi modal dalam
mengembangkan wilayah. Hal ini harus didorong dengan peningkatan investasi. Investasi pembangunan daerah ini harus diarahkan pada kawasan-kawasan tertentu
yang memiliki potensi besar namun secara umum masih dianggap kawasan yang relatif tertinggal.
Selain itu juga pengembangan prasarana wilayah khususnya jalan darat yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa terutama Semarang – Surabaya juga
akan mempengaruhi perkembangan Kota Pati karena jalur strategis tersebut itu melintasi dan melalui wilayah Kota Pati. Keberadaan jalur ini menjadi salah satu urat
nadi pergerakan barang, jasa dan manusia di pulau Jawa sehingga arus pergerakan
yang melalui Kota Pati ini menjadi potensi pengembangan kawasan kota khususnya untuk perhubungan, perdagangan dan jasa serta pariwisata dapat dioptimalkan
dengan dukungan potensi jalur strategis tersebut. Pada hakekatnya, arah pembangunan Kota Pati merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan regional, sehingga pelaksanaannya harus merupakan penerapan serta pelengkap dari pelaksanaan pembangunan
nasional. Untuk itu pembangunan Kota Pati diarahkan pada pembangunan prasarana perhubungan, pengembangan ekonomi lokal dan pemerataan aktifitas atau kegiatan
ke arah pinggiran kota. Sementara itu masalah pembangunan yang ditemui di Kota Pati meliputi
struktur kegiatan kota, perkembangan kawasan terbangun, percampuran pergerakan lokal-regional, perparkiran, ruang publik, konversi lahan, dan perkembangan
kegiatan industri.
3.4.5 Konsep Pengembangan Tata Ruang Kota Pati