•
Pertemuan dengan Pengusaha
Dalam kunjungan ke perusahaan, pegawai pengawas harus dapat bertemu langsung dengan pengusaha untuk menjelelaskan tugas dan wewenangnya sebagai pegawai
pengawas ketenagakerjaan, Undang-Undang dan peraturan yang menjadi landasan pemeriksaan yang sedang dilakukan, hal-hal yang diperlihatkan pengusaha yang
berkenaab dengan tugas-tugas pemeriksaan yang dilakukan dan sebagainya. •
Pemeriksaan
Segera setelah pertemuan diatas, pegawai pengawas harus memeriksa semua bagian dari perusahaan dengan diantar oleh pengusaha atau wakil yang ditunjuk olehnya. Selama
pemeriksaan, pegawai pengawas harus memeriksa semua bagian dari perusahaan dengan cukup aman, melakukan wawancara dengan pekerja secara bebas dan sebagainya. Khusus
mengenai pelaksanaan Upah Minimum Kota UMK, pegawai pengawas harus memeriksa buku catatan dan daftar upah yang ada pada perusahaan dan pekerja apakah
telah sesuai dengan ketentuan atau belum.
b. Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Setelah melakukan pemeriksaan di lapangan, maka para pegawai pengawas harus menganalisis hasil pemeriksaannya dengan pimpinan apakah telah memenuhi sasaran dan
tujuan pengawasan itu sendiri. Kemudian hasil analisis pemeriksaan tersebut ke Kepala Dinas yang nantinya akan diteruskan ke Kakanwil dan selanjutnya dari Kakanwil akan
diteruskan ke Pusat. Berdasarkan fakta-fakta dan rekomendasi yang diberikan dalam laporan para pegawai pengawas, akan terlihat ada tidaknya pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan perusahaan.
c. Tindak Lanjut Atas Pelanggaran yang Ditemukan
Jika ditemukan suatu pelanggaran, maka para pegawai pengawas harus mempertimbangkan berat ringannya persoalan atau pelanggaran, apakah suatu peringatan
sudah mencukupi ataukah perlu dibuat suatu proses verbal. Pelanggaran yang ditemukan dari hasil pemeriksaan diberikan peringatan tertulis nota peringatan dengan memberi
tenggang waktu yang patut dan wajar untuk memperbaiki pelanggaran tersebut. Apabila nota peringatan maksimum 14 hari belum diindahkan, maka akan dibuat
peringatanpanggilan I terhadap pengusaha untuk membuat pernyataan bersedia memenuhi ketentuan maksimum 7 hari. Dan apabila panggilan I belum juga dipenuhi,
maka akan dilakukan peringatanpanggilan II berupa penyedikan terhadap pengusaha tersebut. Jika belum terlaksana, maka tindakan terakhir adalah membuat Berita Acara
Projustisia BAP pengajuan atau penuntutan ke pengadilan terhadap pengusaha yang melakukan pelanggaran tersebut.
Sampai dengan bulan Januari 2008, jumlah perusahaan yang diambil Tindakan Penegakan Hukum di Kota Medan adalah sebagai berikut:
TABEL 4. 33 Perusahaan Yang Diambil Tindakan Penegakan Hukum
Jumlah Perusahaan yang Dikenakan BAP
Jumlah Proses Berita Acara Projustisia BAP Laporan
Kejadian Dimulai
Penyidikan Pengiriman Berkas
Ke Polri Ke Jaksa
17 17
13 7
6 Sumber : Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Medan
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah perusahaan yang dikenakan Berita Acara Projustisia BAP adalah sebanyak 17 perusahaan, 17 perusahaan yang telah
dilaporkan kejadiaanya, 13 perusahaan telah dimulai penyidikannya, sedangkan sisanya 7 perusahaan telah dikirim berkasnya ke Polri dan 6 perusahaan ke Jaksa untuk segera
diadili. Dalam proses pengawasan yang dlakukan, berdasarkan proses pengamatan,
wawancara dan hasil angket yang dilakukan oleh penulis terhadap para pegawai pengawas ketenagakerjaan Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Medan, dapat disebutkan
bahwa kendala-kendala yang utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan adalah masalah belum memuaskannya sarana dan prasarana yang mendukung seperti:
1. Sarana material yaitu belum adanya kendaraan dinas sebagai alat operasional
dan transportasi untuk mengunjungi seluruh perusahaan yang ada di Kota Medan saat ini. Dan walaupun diberi uang transportasi, jumlahnya dianggap
kurang mencukupi. 2.
Kuantitas Pegawai Pengawas; pegawai pengawas pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Medan sampai pada saat ini berjumlah 8 orang, dianggap sama
sekali belum mencukupi untuk mengawasi ribuan perusahaan di Kota Medan. Artinya terhitung pada Maret 2008 lalu sesuai jumlah perusahaan yang
terdaftar berdasarkan UU No. 7 Tahun 1981 ada 3.939 perusahaan yang harus diawasi oleh pihak pengawasan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Medan dalam
pelaksanaan Upah Minimum Kota. 3.
Kualitas Pegawai Pengawas; dari 8 orang pegawai pengawas tersebut hanya 3 orang yang sudah mendapat pendidikan khusus pegawai spesialis, sehingga
secara keseluruhan kualitas pegawai pengawas dianggap belum memadai.
4. Pegawai pengawas masih memiliki keterbatasan keahlian karena kebanyakan
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Medan
yang masih belum professional dalam hal tugasnya sendiri.
84
BAB V ANALISIS DATA