Jadi dengan demikian pengawasan dapat disimpulkan suatu kegiatan positif berupa tindakan preventif dan represif untuk meniadakan atau memperkecil adanya
pelanggaran terhadap rencana yang sudah ditetapkan, ketentuan-ketentuan, peraturan- peraturan, dan perundang–undangan. Dalam hal ini fungsi pengawasan bersifat
mendasar dan harus dilaksanakan dalam setiap aktifitas organisasi.
E. I. 2. Maksud dan Tujuan Pengawasan
Menurut Sukarna 1992:112, maksud dan tujuan pengawasan adalah: 1.
Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak. 2.
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kesalahan yang sama
atau timbulnya kesalahan-kesalahan yang baru.
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam
perencanaan terarah pada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
4. Untuk mengetahui apakah biaya sesuai dengan program tingkat pelaksanaan
seperti yang telah ditetapkan dalam rencana. 5.
Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana.
6. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk memperbaiki atau mencegah adanya kesalahan, penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan
dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan untuk menghindari kerugian-kerugian yang dilakukan sejak suatu pekerjaan dimulai,
sedang dikerjakan maupun setelah selesai pekerjaan dilakukan.
E. 1. 3. Jenis – Jenis Pengawasan
Menurut Soewarno Handayaningrat 1983:144, pada dasarnya pengawasan terdiri dari 4 empat macam yaitu:
1. Pengawasan dari dalam internal control
Pengawasan dari dalam berarti pengawasan yang dilakukan oleh aparatunit
pengawasan yang dibentuk didalam organisasi itu sendiri. Aparatunit pengawasan ini bertindak atas nama pimpinan organisasi.
2. Pengawasan dari luar external control
Pengawasan dari luar berarti pengawasan yang dilakukan oleh apartunit pengawasan dari luar itu adalah aparat pengawasan yang bertindak atas nama
pimpinan organisasi. 3.
Pengawasan Preventif Pengawasan preventif berarti pengawasan yang dilakukan sebelum sesuatu
tindakan atau rencana dilakukan. Maksud dari pengawasan preventif ini adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau kesalahan dalam pelaksanaan.
Pengawasan preventif biasanya tercermin dalam tata cara prosedur yang harus ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Pengawasan represif
Pengawasan represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan kegiatan. Maksud diadakannya pengawasan represif adalah untuk
menjamin kelangsungan pelaksanaan kegiatan agar hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
E. 1. 4. Fungsi Pengawasan dan Kewajiban Pegawai Pengawas Dalam Bidang Ketenagakerjaan