c. Upah dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja, kesepakatan atau
peraturan perundang-undangan. d.
Tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya merupakan komponen dari upah.
E. 2. 2. Prinsip Pengupahan
Pengupahan termasuk sebagai salah satu aspek penting dalam perlindungan pekerjaburuh. Hal ini secara tegas diamanatkan pada Pasal 88 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003, bahwa setiap pekerjaburuh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Maksud dari
penghidupan yang layak, dimana jumlah pendapatan pekerjaburuh dari hasil pekerjaannya mampu untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup pekerjaburuh dan
keluarganya secara wajar, yang meliputi makanan dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan jaminan hari tua.
Motivasi utama seorang pekerjaburuh bekerja di perusahaan adalah mendapatkan nafkah = upah, dan upah merupakan hak bagi pekerjaburuh yang
bersifat sensitive. Karenanya, tidak jarang pengupahan menimbulkan perselisihan. Jadi, prinsip pengupahan menurut Abdul Khakim 2003:74, terdiri dari:
a. Hak menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir
pada saat hubungan kerja putus. b.
Pegusaha tidak boleh mengadakan diskriminasi upah bagi pekerjaburuh laki- laki dan wanita untukjenis pekerjaan yang sama.
c. Upah tidak dibayar apabila pekerjaburuh tidak melakukan pekerjaan “ No
work No Pay.
d. Komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, dengan formulasi
upah pokok minimal 75 tujuh puluh lima persen dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.
e. Tuntutan pembayaran upah pekerjaburuh dan segala pembayaran yang timbul
dari hubungan kerja menjadi kedaluarsa setelah melampaui jangka waktu 2 dua tahun sejak timbulnya hak.
Dari uraian diatas jelas upah diberikan dalam bentuk uang, namun secara normatif masih ada kelonggaran bahwa upah dapat diberikan dalam bentuk lain
berdasarkan perjanjian atau peraturan perundangan, dengan batasan nilainya tidak boleh melebihi 25 dua puluh lima persen dari nilai upah yang seharusnya diterima
Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981.
E. 2. 3. Jenis-Jenis Upah Minimum
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-01MEN1999 jo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-226MEN2000
jangkauan wilayah berlakunya Upah Minimum meliputi: a.
Upah Minimum Propinsi UMP berlaku diseluruh kabupatenkota dalam 1 satu wilayah propinsi.
b. Upah Minimum KabupatenKota UMK berlaku dalam 1 satu wilayah
kabupatenkota. c.
Upah Minimum Sektoral Propinsi UMSP berlaku secara sektoral diseluruh kabupatenkota dalam 1 satu wilayah propinsi, .
d. Upah Minimum Sektoral KabupatenKota UMSK berlaku secara sektoral
dalam 1 satu wilayah kabupatenkota. Berdasarkan Kelompok Lapangan Usaha Indonesia KLUI disebut Upah
Minimum Sektoral, yang terbagi menjadi Upah Minimum Sektoral Propinsi UMSP
ditetapkan harus lebih besar sekurang-kurangnya 5 lima persen dari Upah Minimum Propinsi UMP dan Upah Minimum Sektoral KabupatenKota UMSK
ditetapkan harus lebih besar sekurang-kurangnya 5 lima persen dari Upah Minimum Kota UMK.
E. 2. 4. Kebijakan Pemerintah Terhadap Upah Minimum