2 Fase  balita  antara  umur  3  hingga  5  tahun  yaitu  masa  pendidikan  pra
sekolah dan play group. 3
Fase kanak-kanak  yaitu antara umur 6 tahun hingga 8 tahun  yaitu fase anak mulai masuk sekolah dasar.
4 Fase  peralihan  yaitu  umur  9  hingga  12  tahun  yaitu  akhir  anak
memperoleh pendidikan dasar.
55
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Yang mempengaruhi perkembangan menurut para ahli berbeda-beda jawaban:
Para  ahli  yang  beraliran  “Nativisme”  berpendapat  bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan. Jadi
perkembangan individu
semata-mata tergantung
kepada faktor
dasarpembawaan.  Tokoh  utama  aliran  ini  yang  terkenal  adalah Schopenhauer.
Berbeda  dengan  aliran  Nativisme,  para  ahli  yang  mengikuti  aliran “Empirisme”  berpendapat  bahwa  perkembangan  individu  sepenuhnya
ditentukan oleh
faktor lingkunganpendidikan
sedangkan faktor
dasarpembawaan  tidak  berpengaruh  sama  sekali.  Aliran  Empirisme menjadikan  faktor  lingkunganpembawaan  maha  kuasa  dalam  menentukan
perkembangan seorang individu. Tokoh aliran ini adalah Jhon Locke. Aliran yang menengahi kedua pendapat aliran
tersebut adalah “aliran Konvergensi”  dengan  tokohnya  yang  terkenal  adalah  William  Stern.
Menurut aliran Konvergensi, perkembangan individu sebenarnya ditentukan oleh kedua kekuatan tersebut. Baik faktor dasarpembawaan maupun faktor
lingkunganpendidikan  kedua-duanya  secara  konvergent  akan  menentukan atau mewujudkan perkembangan seorang individu. Sejalan dengan pendapat
aliran  ini  Ki  Hajar  Dewantara,  tokoh  pendidikan  kita  juga  mengemukakan adanya dua faktor yang mempengaruhi perkembangan individu  yaitu faktor
55
Al-  Maghribi  bin  as-Said  al –Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Panduan
Mendidik Anak Sejak Masa Kandungan hingga Dewasa …, h. 131-132
dasar  atau  pembawaan  faktor  internal  dan  faktor  ajarlingkungan  faktor eksternal.
Sedangkan  menurut  Elizabeth  B.  Hurlock,  baik  faktor  kondisi internal  ataupun  eksternal akan  dapat mempengaruhi  tempo  atau  kecepatan
dan  sifat  atau  kualitas  perkembangan  seseorang.  Tetapi  sejauh  mana pengaruh  kedua  faktor  tersebut  sukar  untuk  ditentukan,  lebih-lebih  lagi
untuk  dibedakan  mana  yang  penting  dan  kurang  penting.  Beberapa  faktor tersebut  antara  lain:  Intellegensi,  seks,  kelenjar-kelenjar,  kebangsaan  ras,
posisi  dalam  keluarga,  makanan,  luka  dan  penyakit,  hawa  dan  sinar,  serta kultur budaya.
Selain  faktor  tersebut  Elizabeth  B.  Hurlock  juga  mengemukakan beberapa  hal  yang  menjadi  penyebab  terjadinya  perkembangan  Causes  of
Development yaitu:  Kematangan, belajar dan latihan learning, kombinasi kematangan dan belajar Interaction of Maturation and Learning.
56
Salisu  Shehu  menyatakan  bukan  hanya  faktor  hereditas  dan  faktor lingkungan  yang  penting  dalam  mempengaruhi  perkembangan  manusia.
Dalam  perspektif  Islam,  faktor  ketentuan  Allah  merupakan  hal  yang  juga mempengaruhi  proses  perkembangan  dan  pertumbuhan.  Dengan  demikian,
dalam  Islam  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perkembangan  meliputi faktor hereditas, faktor lingkungan dan faktor ketentuan Allah.
57
f. Perkembangan Anak Secara Umum
Masa  anak  disebut  juga  masa  anak  sekolah.  Masa  matang  untuk belajar  dan  masa  matang  untuk  sekolah.  Pada  masa  sekolah  anak  sudah
mengalami masa perkembangan-perkembangan yang membantu anak untuk menerima bahan yang diajarkan oleh gurunya. Antara lain:
56
M. Alisuf Sabri, Pengantar P sikologi Umum dan Perkembangan…, h. 173-177
57
Hasan  Aliah  B.  Purwakania,  Psikologi  Perkembangan  Islami;  Menyingkap  Rentang Kehidupan Manusia dan Prakelahiran hingga Pascakematian, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2006, H. 34
1 Perkembangan sifat sosial anak.
Sifat sosial merupakan sifat kodrat yang dibawa anak sejak lahir, pertama berkembang dalam keluarga saja, semakin lama bertambah luas
dengan anggota masyarakat. Mulai mencari teman sebaya untuk bermain dalam  kelompok  sepermainan,  makin  lama  ruang  lingkup  pergaulannya
makin  luas.
58
Anak  mulai  memiliki  kesanggupan  menyesuaikan  diri sendiri  kepada  sikap  bekerja  sama  atau  mampu  memperhatikan
kepentingan orang lain. Anak ingin diterima menjadi anggota kelompok dalam  kegiatan-kegiatan  sebayanya,  jika  tidak  diterima  ia  merasa  tidak
senang. Dalam  proses  belajar  di  sekolah  kematangan  perkembangan
sosial  dapat  dimanfaatkan  atau  dimaknai  dengan  memberikan  tugas- tugas kelompok, maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Tugas-tugas
kelompok  harus  memberikan  kesempatan  kepada  setiap  peserta  didik untuk  menunjukkan  prestasinya,  tetapi  harus  diarahkan  untuk  mencapai
tujuan bersama. Peserta didik dapat belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam  bekerja  sama,  saling  menghormati,  bertenggang  rasa  dan
bertanggung jawab.
59
2 Perkembangan Perasaan Anak.
Semula  anak  hanya  merasakan  senang  dan  sedih,  makin  lama perasaan terdiferensi menjadi perasaan-perasaan menyesal, kasihan atau
iba, jengkel, simpati, bersalah, wajib dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena  pengalaman  dan  pergaulan  anak  makin  luas  maka  tingkah  laku
makin  bervariasi.  Bagi  orang  tua,  dan  pemimpin  pemuda  dapat membantu  perkembangan  perasaan  ini  dengan  melatih  mereka  bekerja
sama,  belajar  dalam  kelompok,  bermain  atau  bekerja  secara  sportif, saling  memberi  dan  menerima,  saling  membutuhkan  pertolongan  dan
sebagainya sehingga terbina rasa persatuan.
60
58
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, Cet. VII, h. 69
59
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja…, h. 180-181
60
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan…, h. 69-70
Ciri-ciri perasaan adalah: Pertama, perasaan tidak berdiri sendiri karena  selalu  bersangkutan  dengan  gejala-gejala  jiwa  yang  lain  seperti
mengamati  sesuatu,  memikirkan  sesuatu,  teringat  sesuatu,  berfantasi dengan sesuatu. Kedua, perasaan selamanya bersifat berseorangan.
61
3 Perkembangan Motorik.
Perkembangan  ini  memungkinkan  anak  dapat  melakukan  segala sesuatu,  yang  terdapat  dalam  jiwanya  dengan  sewajarnya.  Dengan
perkembangan  ini  anak  semakin  kaya  dalam  bertingkah  laku, memungkinkan
anak memperkaya
perkembangan mainannya,
memindahkan  aktivitas  bermainnya,  kreativitas  belajar  dan  bekerja, dapat  melakukan  perintah,  melakukan  kewajiban,  tugas-tugas,  dan
keinginan-keinginannya  sendiri.
62
Setiap  gerakan  pada  masa  ini  sesuai dengan  kebutuhan atau  minatnya,  ditandai  dengan  kelebihan  gerak  atau
aktivitas motorik yang lincah. Usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar  keterampilan  seperti  menulis,  menggambar,  melukis,  mengetik,
berenang, main bola, dan atletik.
63
4 Perkembangan Bahasa.
Pergaulan  anak  yang  semakin  luas  di  luar  keluarga,  seperti permainan  dalam  kelompok,  memberikan  kesempatan  pada  anak  untuk
memperkaya  perbendaharaan  bahasa,  secara  pasif,  yaitu  menerima ekspresi jiwa orang lain, maupun aktif, yaitu menyampaikan isi jiwanya
kepada  orang  lain.  Orang  tua  atau  guru  hendaknya  melatih  anak  agar mengalami  perkembangan  bahasanya  dengan  baik  pula,  agar  dapat
mendengar  suruhan  atau  perintah  sebaik-baiknya  untuk  dilakukan. Demikian  pula  orang  tua  atau  guru  terpaksa  atau  harus  melarang  anak
melakukan  sesuatu  karena  adanya  bahaya.  Semua  ini  dilakukan  harus sesuai  dengan  kemampuan  anak,  agar  anak  menerima  dengan  perasaan
senang,  jika  perintah  atau  larangan  terlalu  panjang  diucapkannya,  akan
61
Nety Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2003, Cet. I, h. 93
62
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan…, h. 70
63
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja…, h. 183-184