3. Analisa data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan masalah-masalah sebagaimana adanya, disertai
argumen-argumen. 4.
Teknik penulisan Teknik atau metode penulisan ini berpedoman pada Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Hasil Analisis Kritis Deskriptif
1. Pendidikan Anak Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat.
Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa beliau secara khusus belum mempunyai teori sendiri tentang pendidikan, kalaupun ada dalam buku-
buku karya beliau merupakan karya orang yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan baik Rogers non-direktif maupun direktif dan psikoanalisa. Beliau
sebagai konsultan kesehatan jiwa dalam prakteknya sering menggunakan non- direktif, walaupun tidak menutup kemungkinan tidak kesemua orang, terkadang
direktif dan jika perlu psikoanalisa, semua disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pasiennya.
Non-direktif karya Rogers yang banyak dipraktekkan oleh Prof. Dr. Zakiah Daradajat adalah perawatan jiwa tidak langsung. Teori ini didasarkan
atas pengertian bahwa bagi setiap kelakuan ada sebabnya dan sebab-sebab itu ditentukan oleh cara individu menanggapi dirinya dan lingkungan di mana ia
hidup. Serta pengertian bahwa hanya individu itulah yang mengerti faktor-faktor dan dinamikanya yang telah mempengaruhi cara ia menanggapi diri dan
lingkungannya. Anak yang telah berumur 6-12 tahun mempunyai kemampuan berpikir yang baru tumbuh, anak seumur itu banyak pengaruh ibu bapaknya,
kakak-kakaknya atau saudara-saudaranya, orang lain yang dekat dengan keluarganya, dalam hal ini yang digunakan adalah direktif. Direktif digunakan
55
sesuai keadaan orang yang dihadapi, menurut beliau tidak mungkin kita menggunakan non-direktif yang dalam prakteknya tanpa penjelasan dan arahan,
jika bertemu dengan orang yang kecerdasannya terbatas maka kita menggunakan direktif. Seperti jangan kesana, kesini. Kamu harus gini dan gitu.
1
Dalam kegiatan pendidikan, unsur pergaulan dan unsur lingkungan tidak bisa dipisahkan tetapi dapat dibedakan. Dalam pergaulan tidak selalu
berlangsung pendidikan walaupun di dalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik. Pergaulan merupakan unsur lingkungan yang
turut serta mendidik anak. Lingkungan secara luas mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal,
adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang
senantiasa berkembang. Lingkungan adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak, kejadian-kejadian atau
hal-hal yang mempunyai hubungan dengan lingkungannya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepada anak. Di luar
lingkungan sekolah sebagai lingkungan pendidikan kedua, terdapat lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama dan masyarakat sebagai
lingkungan pendidikan ketiga.
2
a. Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Anak Menurut Prof. Dr. Zakiah
Daradjat 1
Keluarga sebagai Wadah Pertama Pendidikan Anak
Dalam kegiatan pendidikan, keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama. Dalam lingkungan keluarga terletak dasar-dasar pendidikan. Dalam
keluarga pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya, artinya tanpa harus diumumkan atau
dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota
1
Hasil wawancara penulis dengan Prof. Dr. Zakiah Daradjat pada hari Senin 04 April 2011 pukul 17:18-18:08 WIB di kediaman beliau, juga pada hari Rabu 12 April 2011 pukul 11:10-
11:50 WIB di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. III, h. 63- 66