Metodologi Pendidikan Islam Pendidikan Islam

beberapa variabel pembelajaran tujuan, bahan, metode, dan alat, serta evaluasi. 4 Media pembelajaran. Media disebut juga dengan alat yaitu sarana yang dapat membantu PBM atau menetapkan alat penilaian untuk menilai sasaran anak didik tersebut. 5 Evaluasi. Evaluasi atau penilaian pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dalam penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilain hasil belajar. 41

3. Perkembangan pada Anak

a. Pengertian Anak

Anak dalam KBBI adalah keturunan yang kedua, manusia yang masih kecil. 42 Anak dalam ajaran Islam ialah amanat dari Allah yang dititipkan kepada kedua orangtuanya. Pandangan ini mengisyaratkan adanya keterpautan eksistensi anak dengan al-Khaliq maupun dengan kedua orangtuanya. Istilah amanat mengimplikasikan keharusan menghadapi dan memperlakukan anak dengan sungguh-sungguh, hati-hati, teliti dan cermat. Sebagai amanat, anak harus dijaga, diraksa, dibimbing dan diarahkan selaras dengan apa yang diamanatkan. Anak dilahirkan tidak dalam keadaan lengkap dan tidak dalam keadaan kosong. Ia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Memang ia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apa-apa, akan tetapi ia telah dibekali dengan pendengaran, penglihatan dan kata hati Af Idah, sebagai modal yang harus 41 Armai Arief, Pengantar Ilmu d an Metodologi Pendidikan Islam…, h. 89-92 42 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Edisi ke-3, Cet. IV, h. 41 dikembangkan dan diarahkan kepada martabat manusia yang mulia, yaitu yang mengisi dan menjadikan kehidupannya sebagai takwa kepada Allah. 43 “Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa, …. QS. Al-Hujurat: 13. 44 Anak adalah buah hati, belahan jiwa, perhiasan dunia, dan kebanggaan orang tua yang merupakan karunia terbesar karena anak pahala orang tua mengalir walaupun mereka sudah meninggal. 45 Allah berfirman: ”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.:” al-Kahfi: 46. 46 Ngalim Purwanto mengatakan bahwa anak atau manusia adalah makhluk yang berpribadi dan berkesusilaan. Ia dapat dan sanggup hidup menurut norma-norma kesusilaan, ia dapat memilih dan menentukan apa- apa yang akan dilakukan, juga menghindari atau menolak segala yang tidak disukainya. 47

b. Pengertian Perkembangan Anak

Perkembangan pribadi manusia menurut Psikolog perkembangan berlangsung secara konsepsi sampai mati; yaitu sejak terjadinya sel bapak- ibu konsepsi sampai mati individu senantiasa mengalami perubahan- perubahan atau perkembangan-pekembangan. Perkembangan tersebut adalah 43 Muhammad ‘Ali Quthb, Sang Anak dalam Naungan Pendidikan Islam , Terj. Dari Auladuna fi Dlau-it Tarbiyyatil Islamiyyah oleh Bahrun Abu Bakar Ihsan, Bandung: CV. Diponegoro, 1993, h. 11-12 44 Departemen Agama RI, al- Qur’an dan Terjemahannya…, h. 517 45 Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Panduan Mendidik Anak Sejak Masa Kandungan hingga Dewasa, Terj. Dari Kaifa Turabbi Waladan Shalihan oleh Zainal Abidin, Jakarta: Darul Haq, 2007, Cet. V, h. 86 46 Departemen Agama RI, al- Qur’an dan Terjemahannya…, h. 299 47 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. XVIII, h. 5 suatu proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Atau dapat diartikan sebagai rangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewasaan. Ada beberapa psikolog yang lebih setuju menggunakan kata perkembangan dengan istilah pertumbuhan, dan ada pula yang menggunakan kedua istilah tersebut pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian karena dianggap mempunyai pengertian sama. Tapi kebanyakan ahli psikolog lebih cenderung membedakan pengertian kedua istilah tersebut; yaitu istilah pertumbuhan dimaksudkan untuk menunjukkan kepada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek fisik jasmaniah, seperti perubahan-perubahan organ dan struktur organ fisik, sehingga anak semakin besar semakin tinggi badannya, dan sebagainya. Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Misalnya; perubahan-perubahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga akan bertambah pengetahuan, kemampuannya, bertambah baik sifat sosial, moralnya dan sebagainya. 48 Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi mengatakan bahwa perkembangan anak menurut para pakar ilmu jiwa ialah masa perubahan tubuh, intelegensi, emosional, dan kemampuan interaksi yang memberi pengaruh pada utuhnya individu dan matangnya kepribadian. 49 Perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada diri individu organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan maturation yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik 48 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2006, Cet. IV, h. 136 49 Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Panduan Mendidik Anak Sejak Masa Kandungan hingga Dewasa …, h. 131