secara  optimal  sehingga  dapat  dimanfaatkan  untuk  dirinya  sendiri  dan orang lain.
35
d. Metodologi Pendidikan Islam
Metodologi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “metodos”, yang  terdiri  dari  dua  suku  kata;  yaitu
“metha”  yang  berarti  melalui  atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan yang
dilalui  untuk  mencapai  tujuan.
36
Dalam  KBBI,  metode  adalah  cara  teratur yang  digunakan  untuk  melaksanakan  suatu  pekerjaan  agar  tercapai  sesuai
dengan yang dikehendaki.
37
Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai
tujuan  pengajaran.  Dapat  pula  diartikan  bahwa  metodologi  adalah  ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
38
Sementara  itu  pendidikan  merupakan  usaha  membimbing  dan membina  serta  bertanggung  jawab  untuk  mengembangkan  intelektual
pribadi  anak  didik  kearah  kedewasaan  dan  dapat  menerapkannya  dalam kehidupan  sehari-hari.  Maka  pendidikan  Islam  adalah  sebuah  proses  dalam
membentuk  manusia-manusia  muslim  yang  mampu  mengembangkan potensi  yang  dimilikinya  untuk  mewujudkan  dan  merealisasikan  tugas  dan
fungsinya  sebagai  khalifah  Allah  SWT  baik  kepada  Tuhannya,  sesama manusia,  dan  sesama  makhluk  lainnnya.  Pendidikan  yang  dimaksud  selalu
berdasarkan kepada ajaran al-
Qur’an dan al-Hadits.
Oleh  karena  itu,  yang  dimaksud  dengan  metodologi  pendidikan Islam  adalah  cara  yang  dapat  ditempuh  dalam  memudahkan  pencapaian
tujuan pendidikan Islam.
39
Secara garis besar metode pendidikan Islami terdiri dari lima, yaitu:
35
Abdul  Majid,  dan  Dian  Andayani,  Pendidikan  Agama  Islam  Berbasis  Kompetensi; Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. III, h.
134-135
36
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. V, h. 65
37
Departemen  Pendidikan  Nasional,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Jakarta:  Balai Pustaka, 2007, Edisi ke-3, Cet. IV, h. 740
38
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, Cet. II, h. 99
39
Armai Arief, Pengantar Ilmu d an Metodologi Pendidikan Islam…, h. 40-41
1 Metode keteladanan.
Metode keteladanan adalah metode yang lebih unggul dibanding dengan  metode  yang  lain.  Dengan  metode  keteladanan  para  orang  tua,
pendidi k  atau  da’i  memberi  contoh  atau  teladan  terhadap  anak  atau
peserta  didik  bagaimana cara  berbicara, berbuat,  bersikap,  mengerjakan sesuatu  atau  cara  beribadah,  dan  sebagainya.  Melalui  metode  ini  maka
anak  atau  peserta  didik  dapat  melihat,  menyaksikan  dan  meyakini  cara yang  sebenarnya  sehingga  mereka  dapat  melaksanakan  dengan  lebih
baik dan lebih mudah. 2
Metode pembiasaan. Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban secara benar dan rutin
terhadap  anak  atau  peserta  didik  harus  dibiasakan  dididik  sejak  masih kecil. Misalnya, agar anak atau peserta didik dapat melaksanakan shalat
secara benar dan rutin maka mereka perlu dibiasakan  shalat sejak kecil, dari waktu ke waktu supaya tidak keberatan ketika sudah dewasa. Dalam
melaksanakan  metode  ini  diperlukan  pengertian,  kesabaran,  dan ketelatenan  orang  tua,  pendidik  dan  da’i  terhadap  anak  atau  peserta
didik. 3
Metode nasihat. Metode nasihat adalah metode yang paling sering digunakan oleh
para orang tua, pendidik dan da’i terhadap anak atau peserta didik dalam proses  pendidikannya.  Memberi  nasihat  merupakan  kewajiban  orang-
orang muslim, sebagaimana tertera dalam al- Qur’an surat al-Ashr ayat 3,
agar  kita  senantiasa  memberi  nasihat  dalam  hal  kebenaran  dan kesabaran.
4 Metode memberi perhatian.
Metode  ini  biasanya  berupa  pujian  dan  penghargaan.  Jarang orang tua, pendidik atau da’i memuji atau menghargai anak atau peserta
didiknya.  Sebenarnya  tidak  sukar  untuk  memuji  anak  atau  orang  lain, ada p
ribahasa mengatakan “ucapan atau perkataan itu tidak dibeli” hanya ada keengganan atau gengsi yang ada di dalam hati.
5 Metode hukuman.
Metode  hukuman  berhubungan  dengan  pujian  dan  penghargaan. Imbalan  atau  tanggapan  terhadap  orang  lain  terdiri  dari  dua,  yaitu
penghargaan  rewardtarghib  dan  hukuman  punishmantarhib. Hukuman  dapat  diambil  sebagai  metode  pendidikan  apabila  terpaksa
atau tidak ada alternatif lain. Islam  memberi  arahan  dalam memberi  hukuman  terhadap  anak
atau peserta didik hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a
Tidak  menghukum  anak  ketika  marah,  karena  terbawa  emosional yang dipengaruhi nafsu syetan.
b Tidak menyakiti perasaan dan harga diri anak.
c Tidak merendahkan derajat dan martabat yang dihukum.
d Tidak menyakiti secara fisik.
e Bertujuan mengubah perilaku yang tidak atau kurang baik.
40
e. Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Ruang  lingkup  pendidikan  Islam  menurut  Abu  Ahmadi  pada
dasarnya mengacu pada lima hal, yaitu:
1 Perencanaan.
Perencanaan  adalah  suatu  kegiatan  yang  dilakukan  sebelum  melakukan suatu aktivitas.
2 Bahan pembelajaran.
Bahan, disebut juga dengan materi yaitu sesuatu  yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar PBM.
3 Strategi pembelajaran.
Strategi  yang  be rarti  “rencana  yang  cermat  mengenai  kegiatan  untuk
mencapai sasaran  khusus”  adalah  tindakan  guru  dalam  melaksanakan
rencana  pembelajaran.  Artinya,  usaha  guru  dalam  menggunakan
40
Heri  Jauhari  Muchtar,  Fikih  Pendidikan,  Bandung:  PT.  Remaja  Rosdakarya,  2005, Cet. I, h. 18-22
beberapa  variabel  pembelajaran  tujuan,  bahan,  metode,  dan  alat,  serta evaluasi.
4 Media pembelajaran.
Media disebut juga dengan alat yaitu sarana yang dapat membantu PBM atau  menetapkan  alat  penilaian  untuk  menilai  sasaran  anak  didik
tersebut. 5
Evaluasi. Evaluasi atau penilaian pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan
atau  nilai  berdasarkan  kriteria  tertentu.  Hasil  yang  diperoleh  dalam penilaian  dinyatakan  dalam  bentuk  hasil  belajar.  Oleh  karena  itu
tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilain hasil belajar.
41
3. Perkembangan pada Anak
a. Pengertian Anak
Anak  dalam  KBBI  adalah  keturunan  yang  kedua,  manusia  yang masih  kecil.
42
Anak  dalam  ajaran  Islam  ialah  amanat  dari  Allah  yang dititipkan kepada kedua orangtuanya. Pandangan ini mengisyaratkan adanya
keterpautan  eksistensi  anak  dengan  al-Khaliq  maupun  dengan  kedua orangtuanya.
Istilah  amanat  mengimplikasikan  keharusan  menghadapi  dan memperlakukan  anak  dengan  sungguh-sungguh,  hati-hati,  teliti  dan cermat.
Sebagai amanat, anak harus dijaga, diraksa, dibimbing dan diarahkan selaras dengan apa yang diamanatkan.
Anak  dilahirkan  tidak  dalam  keadaan  lengkap  dan  tidak  dalam keadaan  kosong.  Ia  dilahirkan  dalam  keadaan  fitrah.  Memang  ia  dilahirkan
dalam  keadaan  tidak  tahu  apa-apa,  akan  tetapi  ia  telah  dibekali  dengan pendengaran, penglihatan dan kata hati Af Idah, sebagai modal yang harus
41
Armai Arief, Pengantar Ilmu d an Metodologi Pendidikan Islam…, h. 89-92