Pengertian respon Ruang lingkup respon

14 proses komunikasi dan akan muncul pada penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Dan dapat diambil kesimpulan, bahwa respon itu terbentuk dari proses rangsangan atau pemberian aksi atau sebab yang berjuang pada hasil reaksi dan akibat dari proses rangsangan tersebut.

2. Teori Stimulus Organism Responden S-O-R

Dalam pembahasan teori, respon tidak lepas dari proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi itu sendiri menampakan jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efesien, apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan 5 Dalam ilmu komunikasi tentunya kita sudah mengenal adanya teori S- O-R, dimana teori S-O-R ini merupakan singkatan dari Stimulus-Organism- Respon ini bermula berasal dari psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Tidak mengherankan karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience penonton atau pendengar. Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu komunikasi, Teori dan Praktik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999, h.18 15 stimulus tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience, dimana elemen-elemen utama dari teori ini adalah pesan Stimulus, seseorang atau receiver Organisme, dan efek Respon. 6 Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif, misalnya jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum, ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model inilah yang kemudian memengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodemic Needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dapat cepat memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media ibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang S dan menghasilkan tanggapan R yang kuat pula. Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak, komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Kelemahan teori stimulus respon adalah penyamarataan individu. Bagaimanapun, pesan yang sama akan dipersepsi secara berbeda oleh individu dalam kondisi kejiwaan yang berbeda. Karenanya, pada tahun 1970, Melvin 6 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, cet ke-9, h.514