Respon Remaja Islam Masjid Fathullah IRMAFA Terhadap Film Cinta
82
film Cinta Tapi Beda 4
Setelah menonton film Cinta Tapi Beda, saya harus berhati-
hati dalam memilih pasangan hidup
24 6
144 1
4.8
5 Dalam ending
cerita ini tidak ada kelanjutan hubungan
antara Cahyo dengan Diana 16
11 3 130
3 4.3
JUMLAH 651
5 21.7
Rata-rata Skor Afektif Responden adalah 21.7 : 5 = 4.34
Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa yang mendapat rangking pertama dalam respon skala afektif adalah variabel keempat yakni
responden merasa harus berhati-hati dalam memilih pasangan hidup setelah menyaksikan film Cinta Tapi Beda dengan skor sebesar 144. Hal ini
disebabkan karena Islam mengajarkan untuk lebih selektif di dalam memilih pasangan hidup.
Dalam membentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, pemilihan pasangan hidup merupakan pintu gerbang pertama yang
harus dilewati secara benar sebelum masuk kepada lembaga keluarga Islami yang sesungguhnya, sehingga perjalanan selanjutnya menjadi lebih mudah dan
indah untuk dilalui. Karena itu ajaran Islam sangat menekankan system pemilihan pasangan hidup yang berpedoman kepada nilai-nilai Islam.
Tujuannya agar lelaki yang shalih akan mendapatkan wanita yang shalihah, demikian pula sebaliknya. Sebagaimana firman Allah SWT:
83
Artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-
laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-wanita yang baik adalah untk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik pula. QS. An-Nuur: 26.
6
Kecermatan memilih pasangan hidup sangat menentukan keberhasilan perjalanan seseorang di dunia dan akhirat. Apalagi mengingat pernikahan
merupakan bentuk penyatuan dari dua lawan jenis yang berbeda dalam banyak hal, keduanya tentu memiliki kebaikan dan keburukan yang tingkatannya juga
berbeda satu sama lain. Ini menjadi suatu hak dan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah untuk mencari pendamping yang benar-benar akan
membuka pintu kebaikan buat dirinya dan mengundang keridhaan dari Rabb- nya dan hal ini hanya dapat dicapai bila diawali proses pemilihan calon
pasangan hidup yang selektif, yang dilandasi oleh semangat Islami sebagai dasar terjadinya suatu pernikahan.
Meskipun iklim pergaulan di masyarakat yang memang cenderung permisif dan belum Islami, merupakan penyebab utama yang melahirkan
pernikahan sebatas dorongan nafsu semata. Tolak ukur pencarian pasangan hidup jarang yang berorientasi pada nilai-nilai agama. Melainkan seringkali
hanya sebatas keindahan fisik, melimpahnya materi dan mulianya status di masyarakat, atau bahkan hanya karena sudah terlanjur cinta yang telah
menyebabkan mata hati menjadi buta terhadap kebaikan dan keburukan orang yang dicinta. Rasulullah SAW bersabda :
6
Anugerah Hendra, Memilih Pasangan Hidup, artikel ini diakses pada 30 Desember 2013
dari http:anugerah.hendra.or.idpra-nikahmemilih-pasangan-taarufmemilih-pasangan-
hidup
84 “Wanita dinikahi atas dasar empat perkara: karena hartanya, karena
kecantikannya, karena keturunannya, dan k arena agamanya. Barang siapa yang memilih agamanya, maka beruntunglah ia
”. HR. Al-Bukhari dan Muslim
Maka jelaslah bahwa ada empat dasar dalam menentukan siapa yang layak untuk kita pilih menjadi pasangan hidup kita, yakni kekayaan, keelokan,
keturunan serta akhlak dan agama.
7
Berdasarkan inilah responden merasa harus berhati-hati dalam memilih pasangan hidup setelah menonton film Cinta
Tapi Beda Peringkat kedua yaitu pada variabel pertama, responden setuju sebuah
film harus memiliki cerita yang berbobot. Film merupakan media komunikasi massa, sedangkan media komunikasi massa adalah proses komunikator
dengan komunikan massa melalui sebuah sarana yaitu film. Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran dirinya
sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan untuk manusia. Film merupakan medium komunikasi massa yang ampuh
sekali, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Bahkan film sendiri banyak yang berfungsi sebagai medium
penerangan dan pendidikan secara penuh, artinya bukan sebagai alat pembantu dan juga tidak perlu dibantu dengan penjelasan, melainkan medium
penerangan dan pendidikan yang komplit.
8
Sebuah film dapat dikatakan film yang bagus dan memiliki cerita yang berbobot apabila memiliki 3 kriteria berikut ini ;
7
Sandy Legia, Karena Agamamu Kutertarik, artikel ini diakses pada 30 Desember 2013 dari
http:www.dakwatuna.com2012040219672karena-agamamu-ku-tertarik-memaknai- hadits-nabi-sawaxzz2p3yccpyU
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: Citra Aditya Bakti 2003, Cet. 11, h.209
85
Pertama, sebuah film harus memiliki alur cerita yang kuat. Walaupun sebuah film hanya menceritakan sebuah cerita yang sederhana dengaan cara
yang tepat, film tersebut bisa jadi lebih baik daripada sebuah film yang berisikan cerita yang penuh intrik dengan terlalu banyak plotting cerita yang
tidak berkesinambungan. Kedua, sebuah film yang baik harus mampu membangkitkan emosi
para penontonnya. Misalnya, jika kita menonton film komedi, seharusnya kita bisa tertawa karena kelucuan-kelucuan dalam adegan film pada saaat kita
menontonnya. Ketiga, teknik sinematografii juga memainkan peran yang sangat
penting dalam proses pembuatan film secara visual. Sinematografi yang baik, mempersiapkan dan menyuguhkan suasana hati dan emosional pada
keseluruhan film, mengisi transisi antara adegan-adegan yang efektif dan kreatif, seperti sudut kamera yang kreatif, pencahayaan yang baik dan
menjaga detil-detil visual yang tidak penting yang hanya menjadikan kekonyolan, ketidaksesuaian dengan adegan dan keseluruhan film.
9
Jadi, saat penonton film sudah mulai memiliki pemahaman bahwa sebuah film itu sangat baik mempengaruhi cara pandang dan pemikiran
penontonnya, maka sudah saatnya penonton film mampu memilih film-film yang dianggap layak tonton dan memang memiliki pesan dan cerita yang baik.
Dari pemahaman ini, maka responden Remaja Islam Majid Fathullah IRMAFA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setuju jika sebuah film harus
memiliki cerita yang berbobot.
9
Brian Gardner, “3 Kriteria Film yang dapat dikatakan Bagus” Majalah Kinescope,
September 2013
86
Peringkat ketiga yaitu terdapat pada variabel kelima dengan skor sebesar 130, responden merasa dalam ending cerita film Cinta Tapi Beda tidak
ada kelanjutan hubungan antara Cahyo dengan Diana. Diceritakan akhir cerita dari Cahyo dan Diana, ketika itu Diana batal
menikah dengan Oka lelaki seiman yang dijodohkan oleh ibundanya. Oka melepaskan Diana begitu saja karna Diana tetap menangis ketika mengucap
janji perkawinan. Sedangkan ibunda Diana juga ikut merelakannya untuk tidak mengekang keinginannya sang buah hatinya lagi. Dengan bersamaan,
ibu Cahyo juga mengizinkan Cahyo untuk menemui Diana gadis pujaan hatinya, walaupun tak seperti bapak Cahyo yang bersikeras tidak merelakan
bahwa berdosa jika menikah dengan gadis musyrik. Namun saat itu mereka bertemu di sebuah tangga sambil berpegangan tangan dan tersenyum.
Inilah akhir dari sebuah film Cinta Tapi Beda, ini menjadi sebuah pertanyaan di dalam kelanjutan kisahnya. Ada beberapa kemungkinan yang
dapat di simpulkan, diantaranya; mereka menikah dengan keyakinan mereka masing-masing, mereka menikah dengan salah satu dari mereka pindah
keyakinan, atau mereka tetap dengan hubungan mereka tanpa menikah. Oleh karenanya responden Remaja Islam Masjid Fathullah IRMAFA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta setuju bahwa tidak ada kejelasan ending dalam film Cinta Tapi Beda ini.
Peringkat keempat terdapat dalam variabel ketiga dengan skor sebesar 123, responden menyukai cerita dalam film Cinta Tapi Beda. Ini dikarenakan
film Cinta Tapi Beda dikemas untuk usia remaja dan menceritakan tentang kehidupan remaja saat ini dengan konflik perbedaan agama. Dimana hukum
sebuah pernikahan beda agama masih diperselisihkan oleh para ulama.
87
Peringkat kelima terdapat dalam variabel kedua dengan skor sebesar 121, responden merasa senang menyaksikan film Cinta Tapi Beda. Tak hanya
sepintas film drama, namun film ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk dipercontohkan, dan dari film inilah kisah kasih Diana dan Cahyo dapat
menginspirasikan banyak orang untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan. Oleh karenanya tak salah jika responden Remaja Islam Majid
Fathullah IRMAFA merasa senang ketika menyaksikan film ini.