Batasan Usia Remaja Remaja

20 remaja akhir usia 18-21 tahun. Masa remaja awal, 6umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku sekolah menengah tingkat pertama SLTP, sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di sekolah menengah atas SMU. Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMU dan mungkin sudah bekerja. 17 Menurut WHO World Health Organization, ada tiga kriteria yang ada dalam remaja, yaitu biologis, psikologis, dan social ekonomi. Jadi menurut WHO remaja adalah suatu massa ketika : a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa c. Terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relative lebih mandiri Batasan usia remaja yang ditetapkan WHO adalah saat seseorang memasuki usia 10-20 tahun, walaupun batasan usia yang ditetapkan WHO didasarkan pada usia kesuburan wanita, batasan usia tersebut berlaku juga untuk remaja pria. WHO membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. 18 Sedangkan di Indonesia, batasan usia remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda adalah kurun usia 14-24 tahun, hal ini dikarenakan penduduk 17 Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, hal.13 18 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h.4 21 Indonesia yang beraneka ragam baik suku, adat, agama, ataupun status sosialnya, walaupun demikian sebagai pedoman umum dapat digunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah untuk remaja Indonesia dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Usia sebelas tahun adala usia ketika pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak b. Di banyak masyarakat Indonesia, usia sebelas tahun sudah dianggap akil balik, balik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak memperlakukan mereka lagi sebagai anak-anak c. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa, seperti tercapainya identitas diri, fase genital dari perkembangan psikoseksual dan tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral. 19

3. Tahap Perkembangan Remaja

Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan pada hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri coping, yaitu untuk secara aktif mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah. Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja : a. Remaja awal Early Adolescence, dimana remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan 19 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h.14 22 ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego, menyebabkan para remaja awal sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. b. Remaja Madya Midlle Adolescence, dimana tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Karena ada kecenderungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana. Remaja pria membebaskan diri dengan mempererat hubungan dengan lawan jenis c. Remaja akhir Late Adolescence, dimana tahap ini adalah masa konsolodasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal : a minat yang mantap terhadap fungsi intelek, b egonya mencarai kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman baru, c terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, d Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain, e tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya dan masyarakat umum. 20

4. Karakteristik Remaja

Kurt Lewin menggambarkan tingkah laku yang menurut pendapatnya akan selalu terdapat pada remaja. Diantaranya : a. Pemalu dan perasa, tetapi sekaligus juga cepat marah dan agresif sehubungan belum jelasnya batas-batas antara berbagai sektor di lapangan psikologis remaja 20 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, hal.24-25