dengan kawat dihekter serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau lebih mengkilat dibandingkan kertas halaman dalam.
48
Mengenai terbitan berkala yang dimaksudkan adalah “…terbit teratur dalam waktu yang berselang-seling, mungkin sekali terbit dengan kala atau
frekuensi tengah mingguan seminggu duakali atau dapat juga terbit tiap semester atau tengah semester atau tengan tahunah
setahun duakali…”
49
2. Perkembangan Majalah
Perkembangan majalah memiliki beberapa tahapan, seiring perjalanan peradaban manusia mengembangkan media sebagai sarana informasi. Berikut
adalah perkembangan majalah menurut ENCYCLOPAEDIA BRITANNICA: BRITANNICA. Com 2000.
Pada Abad ke-17 majalah yang paling awal Erbauliche Monaths –
Unterredungen 1663 – 1668 diterbitkan oleh Johan Rist, seorang teolog dan
penyair dari Hamburg, Jerman. Dalam bentuk jurnal pendidikan, ringkasan buku-buku yang dikenal mulai disampaikan, namun tidak menyangkut buku-
buku tentang kesusastraan. Tapi selama abad ke-17, terbitan semacam itu rata- rata berumur pendek.
Pada Abad ke-18 di Inggris perkembangan di Inggris, ditandai dengan keadaan masyarakat yang telah meningkat kemampuan “melek huruf”-nya
48
Aceng Abdullah, Press Relations: Kiat Berhubungan dengan Media Massa Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 12.
49
Lasa HS, pengelolaan Terbitan Berkala Yogyakarta: Kanisius, 1994, h. 13-14.
literacy, khususnya dikalangan perempuan ditambah menggejalanya kesadaran masyarakat akan hal-hal baru.
Pada Abad ke-19 di awal pendistribusian misalnya di awal terbitannya berbagai majalah desain hanya untuk kalangan terbatas. Penerbitannya lebih
suka disebut pengelola “quality” magazines. Sejak tahun 1830-an, bermunculan
majalah-majalah berharga murah yang ditujukan kepada publik yang lebih luas. Awalnya berbagai majalah ini menyajikan materi-materi yang bersifat
meningkatkan, mencerahkan, dan menghibur keluarga. Tapi, pada akhir Abad 18, berkembang majalah-majalah populer yang semata-mata menyajikan
hiburan. Abad ke 20: iklan, majalah berita, dan lainnya. Iklan, pada awalnya ,
ditentang di berbagai majalah. Alasan-alasan menjaga nilai-nilai sastrawi kesusastraan di pakai sebagai penguat penolakan. Di Inggris ketika pajak
iklan diturunkan, pada tahun 1853, dan para pemasang iklan mulai menyerbu, berbagai pengelola majalah di antaranya memasang argument, “tugas dari suatu
jurnal yang mandiri ialah melindungi sejauh mungkin udah dipercaya, meyakini dan tak waspada pada kepintaran tersembunyi pemasang iklan.”
Di Amerika, banyak majalah juga bersikap seperti itu. Harper’s dan
lainnya, misalnya, memasang ketatnya aturan pada para pengiklan, sampai tahun 1980-an.
Reader’s Digest, dengan sirkulasi raksasanya, baru mengizinkan iklan masuk pada tahun 1955. Perkembangan kehidupan mengelola waktu