Latar Belakang Analisis Deskriptif Fungsi Manajemen Redaksi Majalah Janna
majalah. Majalah-majalah khusus laku karena menyajikan analisis panjang lebar.
Majalah juga berfungsi sebagai ajang diskusi berkelanjutan. Dalam membahas suatu masalah, majalah bisa melakukannya dalam waktu lama,
bahkan nyaris tak terbatas selama masih ada peminatnya. Dibandingkan koran, majalah lebih kuat mengingat emosi pembacanya. Majalah juga diakui
menjalankan metode interprestasi yang terpuji sehingga John Fischer, mantan editor majalah
Harper’s, menyebut majalah sebagai “medium bacaan utama dari generasi ke generasi”.
2
Namun peran penting majalah sebagai penafsir berita hendaknya tidak diabaikan. Dalam kenyataannya, majalah ikut berperan dalam reformasi politik
maupun sosial. Majalah, tidak seperti koran, biasanya memiliki perspektif nasional sehingga terbebas dari sentimen kedaerahan. Bahkan majalah juga
berjasa ikut memelihara kesadaran tentang kesatuan bangsa, dan menyodorkan berbagai topik diskusi kepada semua orang. Bagi jutaan pembacanya, majalah
merupakan sumber rujukan kehidupan sehari-hari yang murah.
3
Sebenarnya, antara surat kabar, majalah, dan televisi dalam hal menyampaikan informasi, tidak ada bedanya. Sistem penyajiannyalah yang
berbeda. Ini membuat di antara mereka harus bersaing guna memenuhi target
2
Rivers L. Wiliam, Et Al, Media Massa dan Masyarakat Modern , h. 212.
3
Rivers L. Wiliam, Et Al, Media Massa dan Masyarakat Modern , h. 213.
audiensnya. Persaingan inilah yang membuat mereka harus mengelola secara bisnis.
4
Industrialisasi pers saat ini sudah terkait dengan perkembangan telekomunikasi. Kegiatan di pracetak misalnya, kini bisa diringkas dan dibawa
ke mana-mana. Demikian juga mesin cetak, untuk itu industri pers membutuhkan investasi tidak sedikit padat modal. Untuk menghasilkan mutu
surat kabar atau majalah yang marketable dan dapat berdaya saing, perusahaan penerbit pers berskala besar, acap kali melakukan pembaruan teknologi
cetaknya dengan investasi yang besar.
5
Majalah merupakan kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio, dijilid
dalam bentuk buku. Majalah biasanya terbit teratur, seminggu sekali, dua minggu sekali atau satu bulan sekali. Percetakan pada perusahaan penerbitan
pers, merupakan bagian terpenting dalam suatu proses usaha dibidang penerbitan pers.
6
Meskipun muncul perusahaan penerbit pers berskala besar, tidak selalu harus menciutkan nyali untuk penerbit pers berskala sedang dan kecil. Dalam
memilih dan menetapkan kecanggihan teknologi cetak misalnya, secara cost biaya dan benefit manfaat
ternyata bukan sekedar persoalan “tertinggal dan
4
Totok Djuroto, Manajemen Penerbit Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 92.
5
Totok Djuroto, Manajemen Penerbit Pers , h. 94.
6
Totok Djuroto, Manajemen Penerbit Pers, h. 11.
ketinggalan” dalam bidang teknologi saja, tetapi kreativitas, inovasi, dan perluasan jaringan lobi ikut menentukan.
Dalam mengindetifikasikan kemajuan teknologi era globalisasi, intinya adalah mendekatkan jarak antara pelanggan dan penerbit. Perusahaan penerbit
pers harus sadar adanya implikasi dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, penerbit surat kabar atau majalah pun harus secara sungguh-sungguh
memenuhi selera konsumen melalui bentuk dan cara-cara kerja yang inovatif.
7
Inovatif tersebut berupa sajian dalam bentuk yang beragam. Salah satunya majalah
“Janna”, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Republika ke-18 tahun, yang juga dibarengi dengan pemberian penghargaan Tokoh
perubahan Republika 2010. Republika memperkenalkan majalah muslim khusus anak muda, dengan label
“Janna”. Majalah ini memberikan visi dan misi yang nantinya akan menjadi sumber referensi informasi Muslim muda
yang haus akan informasi. Majalah Janna juga memberikan motivasi untuk membangun semangat anak-anak muda tapi tetap berjiwa islami.
8
Latar belakang “Janna” mempunyai arti, Janna adalah majalah Islam.
Janna datang ke tengah masyarakat khususnya dikalangan remaja dengan aura yang lebih modern dan dinamis. Janna mencoba membawakan Islam ke tengah
remaja dan generasi muda lainnya dari berbagai latar belakang kehidupan, karena Islam bukan hanya milik orang-orang yang berkutat dengan doktrin-
7
Totok Djuroto, Manajemen Penerbit Pers, h. 94-95.
8
Dikutip dari Profil Majalah Janna, artikel diakses pada 04 April 2013 dari www.republika.co.id...lixbkz-incar-anak-muda-republika-luncurkan-majalah-janna.
doktrin yang saling bertentangan, Islam juga milik semua, karena sejatinya Islam bukan agama yang kaku, Islam penuh warna, dan kepingan warna Islam
dapat ditemukan dalam majalah Janna. Majalah cetak “Janna” akan menengahkan topik-topik populer seputar
anak muda yang dibahas dengan gaya kekinian, dibungkus dengan koridor nilai-nilai Islam, demi terwujudnya kelahiran sebuah generasi baru. Janna
yang progresif baik secara batin dan pemikiran di masa yang akan datang. Janna tidak bisa berjalan sendirian. Janna memerlukan dukungan dan ide,
semangat, suara, kicauan, lengkingan, teriakan, saran dan kritik untuk bisa tumbuh menjadi sekumpulan catatan demi perubahan yang baik.
9
Pengamatan menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi akan terus berlanjut.
10
Seiring jaman yang semakin modern dan berbagai macam informasi yang semakin marak untuk bersaing maka berbagai informasi
juga banyak persaingan yang ketat. Bagian dari salah satu kemajuan suatu media itu terlihat dari kemahiran manajemen yang baik dan mampu
memanfaatkan teknologi yang ada dengan menjalani fungsi manajemen redaksi secara independen.
Manajemen media terbagi menjadi dua, yaitu bagian redaksi dan bagian perusahaan. Bagian redaksi membawahi semua kegiatan yang berhubungan
9
Dikutip dari Profil Majalah Janna, artikel diakses pada 18 Juni 2013, 11.00 wib dari http:mediaofindonesia.blogspot.com201302janna.html?m=1.
10
Sondang P.Siagian, Sistem Informasi Manajemen Jakarta: Bumi Aksara; 2006, h. 1.
dengan produk, yakni berita. Mulai dari perencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan data, pencanangan tampilan layout.
11
Menurut Stefanus Akim mendefinisikan manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasaan terhadap
pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan integrasi dan pemeliharan orang- orang dengan tujuan membantu mencapainya suatu tujuan organisasi pers,
individual dan masyarakat.
12
Menurut Stephen P. Robbins 2003: 5 dan James A.F Stoner 1989: 8 mendefinisikan secara ringkas fungsi manajemen. Penjelasan tersebut
menunjukkan peran masing-masing anggota organisasi atau perusahaan yang terkoordinasi melalui penjabaran fungsi-fungsi manajemen. Fungsi tersebut
diaplikasikan ke dalam kegiatan organisasi yang saling berhubungan satu sama lain, sebagai proses yang sistematis, dengan menggunakan semua sumber daya
organisasi atau perusahaan, seperti keuangan, peralatan, informasi, dan orang- orang yang terlibat di dalamnya.
13
Kemampuan Manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan fungsi-fungsinya yang akan turut menentukan berhasil atau tidaknya
11
Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, h. 185.
12
Stefanus Akim, “Manajemen Keredaksian .” artikel diaksese pada 04 April 2013,
14.00 wib dari http:stefanusakim.blogspot.com200712manajemen-keredaksian.html?m=1.
13
Dewi K. Soedarsono, Sistem Manajemen Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, h. 14.
manajemen yang bersangkutan untuk meraih keberhasilan.
14
Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil semua potensi yang dimiliki.
15
Oleh karena itu, berdasarkan alasan di atas maka penelitian ini diberi judul
“Analisis Deskriptif Fungsi Manajemen Redaksi Majalah Janna”
Janna lahir untuk para generasi muda muslim. Janna diterbitkan oleh
harian republika. Secara progresif, Janna memaknai sebagai sikap kritis serta
kaitannya dengan kekinian, mangkaji tanpa batas ruang dan waktu dengan harapan bisa menjadi inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik dan
bermanfaat. Cita-cita Janna kelak akan menjadi refrensi, rujukan
“guide book” atau diary bagi generasi muda terutama muslim, untuk berkumpul, berbagi,
berpikiran terbuka terhadap perkembangan zaman, berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, namun tidak mengenyampingkan nilai-nilai Islam dalam
penerapannya.
16
14
Sondang P. Siagian, Sistem Informasi Manajemen, h. 2.
15
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 edisi revisi, h. 3.
16
Dikutip dari Profil Majalah Janna, artikel diakses pada 18 juni 2013, 12.00 wib dari http:tanugraha-after5mg.blogspot.com201110majalah-janna-by-
republika.html?m=1.