5. Nilai Berita
1 Nilai Berita Menurut Pandangan Lama
Dalam Schediasma Curiosum de Lectione Novellarum, Cristia Weise mengemukakan pada tahun 1676 bahwa dalam memilih berita harus dipisahkan
antara yang benar dan yang palsu.
42
Menurut Tobias Peucer 1690, nilai berita menurut pandangan lama ialah:
a Tanda-tanda yang tidak lazim ketidaklaziman,
b
Berbagai jenis perubahan sosial dan pemerintahan,
c
Masalah-masalah gereja dan keterpelajaran.
Kasper Steiler 1965 berpendapat bahwa penulis berita di surat kabar haruslah yang dapat menceritakan hal-hal penting dan menjauh diri dari hal-hal
sepele ”. Steiler juga mengungkapkan bahwa nilai-nilai berita ialah kebaruan,
kedekatan, geografis, implikasi, dan keterkenalan, maupun negativisme.
2 Nilai Berita Menurut Pandangan Modern
Berita menurut pandangan modern dihubungkan kepada wartawan Amerika Serikat, Walter Lippman pada awal abad lalu. Menurutnya, berita
dinilai sebagai berita jika ada unsur kejelasan tentang peristiwanya, unsur
42
Michael Kunczik, Concepts of Journalisme, North an South, Friedrich Ebert Stichtung, Bonn, 1984.
kejutan surprise, unsur kedekatan proximity secara geografis, serta ada dampak impact dan konflik personalnya.
Sedangkan menurut Hikmat dan Purnama Kusumaningrat nilai berita menurut pandangan modern ialah sebagai berikut:
a. Aktualitas Timeliness: Bagi sebuah surat kabar, semakin aktual
beritanya, semakin tinggi pula nilai beritanya. Sebuah berita ini sering dinyatakan sebagai laporan dari apa yang baru saja terjadi.
43
b. Kedekatan proximity: peristiwa yang mengandung unsur
kedekatan geografis dengan pembaca, tentu akan sangat menarik perhatian pembaca tersebut.
c. Keterkenalan prominence: jika yang diberitakan itu cukup dikenal
khalayak massa, berita itu pun semakin menarik. d.
Dampak Consequence: konsep dampak dalam nilai berita juga berperan penting.
e. Human Interest
1. Ketegangan Suspense: semakin tinggi tingkat ketegangan
berita, maka berita tersebut semakin menarik untuk dibaca. 2.
Ketidaklaziman Unusualness: kejadian yang tidak lazim atau sesuatu yang aneh akan memiliki daya tarik untuk dibaca.
3. Minat pribadi personal Interest: berita itu ada terkadang
karena adanya hasrat atau minat pribadi dari khalayak.
43
Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, h. 18.