dengan Tuhan. Unsur agama dalam rehabilitasi residen mempunyai arti penting dalam mencapai keberhasilan penyembuhan. Unsur agama
yang mereka terima akan memulihkan dan memperkuat rasa percaya diri, harapan dan keimanan. Sedangkan keagamaan merupakan suatu
kegiatan yang berhubungan dengan agama, serta mempunyai peranan penting dalam penyembuhan residen di dalam masa rehabnya. Maka
fungsinya Islam dalam pembinaan sosial keagamaan adalah dengan tugas menguatkan agamanya, mendidik pribadinya, membersihkan
ruhaninya dan mempertinggi mutu akhlaknya, semua itu agar residen tidak lagi terlibat dan memakai narkoba dan zat adiktif lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan pembinaan sosial keagamaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan
nilai-nilai sosial dan agama yang diarahkan pada peningkatan pemahaman kesadaran tentang nilai-nilai sosial dan nilai-nilai agama,
baik dari segi akhlak, syariah maupun aqidah serta tataran kehidupan.
D. Rehabilitasi Residen 1. Pengertian Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah program untuk membantu memulihkan orang yang memiliki penyakit kronis baik dari fisik maupun
psikologinya.
33
Rehabiliatsi bisa disebut sebagai tempat untuk mulai membebaskan diri dari ketergantungan narkoba, sebagai modal awal
33
http:www.anneahira.comnarkoba-rehabilitasi.htmdiunduh tgl 18-03-2014, pukul:22:43
untuk bisa bertahan dan bebas dari pengaruh ikut-ikutan atau keterkaitan dengan keberadaan narkoba, dan untuk selanjutnya dapat
hidup produktif dengan pola hidup sehat BNN, 2006 Adapun hasil yang diharapkan setelah residen selesai menjalani
program rehabilitasi adalah antara lain: a Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
b Memiliki kekebalan fisik maupun mental terhadap NAPZA. c Memiliki keterampilan.
d Dapat kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah keluarga, di sekolahkampus, di
tempat kerja maupun masyarakat.
34
Dapat diambil kesimpulan bahwa rehabilitasi tidak hanya memulihkan kondisi fisik pecandu semata, melainkan pemulihan
mental, emosional, dan spritual. Dengan detoksifikasi fisik pecandu mengalami perubahan dimana adanya penghilangan racun dari narkoba
yang dapat meniadakan akibat-akibat fisik, namun dengan detoksifikasi bukan berarti pecandu dinyatakan pulih dari narkoba
BNN, 2006
35
2. Pengertian Residen
Residen narkoba dapat diartikan sebagai seseorang yang sedang mengikuti proses pemulihan agar dapat lepas dari
34
Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif, h. 133
35
Maulani KSG IV 2006 Rehabilitasi Tidak seseram yang Kita Bayangkan, polres multply.com
ketergantungan narkoba. Pemulihan yang dimaksud adalah upaya yang dilakukan secara bertahap, untuk mempelajari keterampilan baru dan
tugas-tugas yang mempersiapkannya menghadapi tantangan hidup bebas tanpa narkoba. Jika gagal, ia beresiko untuk relapse kambuh.
6
BAB III GAMBARAN UMUM BALAI BESAR REHABILITASI BNN
A. Sejarah Berdirinya Balai Besar Rehabilitasi BNN
Sejarah penanggulangan
bahaya Narkotika
dan kelembagaannya di Indonesia dimulai tahun 1971 pada saat
dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Inpres Nomor 6 Tahun 1971 kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional
BAKIN untuk menanggulangi enam permasalahan nasional yang menonjol, yaitu pemberantasan uang palsu, penanggulangan
penyalahgunaan narkoba,
penanggulangan penyelundupan,
penanggulangan kenakalan remaja, penanggulangan subversi, dan pengawasan orang asing.
Berdasarkan Inpres tersebut Kepala BAKIN membentuk Bakolak Inpres Tahun 1971 yang salah satu tugas dan fungsinya
adalah menanggulangi bahaya narkoba. Bakolak Inpres adalah sebuah badan koordinasi kecil yang beranggotakan wakil-wakil dari
Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Luar Negeri, Kejaksaan Agung, dan lain-lain, yang berada di bawah komando dan
bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini tidak mempunyai wewenang operasional dan tidak mendapat alokasi
anggaran sendiri dari ABPN melainkan disediakan berdasarkan kebijakan internal BAKIN.