Waktu dan Lokasi Penelitian

dijadikan sebagai data primer, semua pembicaraan direkam di dalam alat perekam suara. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara sebagai garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering disebut juga wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka openended interview, wawancara etnografis. Sedangkan wawancara terstruktur sering disebut juga wawancara baku standardized interview, yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya biasanya tertulis dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disedikan. 10 c Dokumentasi Peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai macam data seperti yang tertulis, mengambil foto, dan statistik dan data-data di perpustakaan atau instansi terkait lainnya yang dapat dijadikan analisa untuk hasil dalam penelitian ini. 10 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Rosdakarya, 2004, h. 180

5. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data atau informasi yang telah dikumpulkan perlu diuji keabsahannya melalui teknik-teknik berikut: a Triangulasi metode, yaitu menguji data atau informasi dengan menggunakan metode yang berbeda. b Triangulasi peneliti, yaitu memeriksa data atau informasi dengan peneliti yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan. c Triangulasi sumber, yaitu membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan. d Triangulasi situasi, yaitu bagaimana penuturan seorang informan jika dalam keadaan ada orang lain dibandingkan dengan dalam keadaan sendiri. e Triangulasi teori, yaitu apakah ada hubungan penjelasan dan analisis atau tidak antara satu teori dengan teori yang lain terhadap data hasil penelitian. 11 Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi triangulasi sumber, yaitu melakukan pengecekkan data antara penyuluh agama dengan residen dan triangulasi situasi, yaitu 11 Hamadi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press, 2008, h. 68

Dokumen yang terkait

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Perdebatan tingkat religiusitas dan kunjungan keluarga pada residen di pusat rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Sukabumi

0 33 90

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Dalam Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis kelompok terhadap residen dalam pemulihan ketergantungan narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor Jawa Barat

0 26 160

Hubungan antara persepsi tentang therapeutic community dengan harapan untuk pulih dari napza pada residen di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN Lido

4 69 128

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Konselor Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

0 1 38

Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well Being pada Residen Tahap Re-Entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido.

0 0 38

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI PADA RESIDEN REHABILITASI NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BNN BOGOR.

0 1 18

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18