Analisa Pola Komunikasi dalam Pembinaan Sosial

“....saya menempatkan posisi seperti bapak sama anak lah. Contohnya, kalau ada yang mengeluh. Mereka langsung bilang gitu, ustadz saya kangen keluarga, saya nyesel dan lain-lain, ya semacam itu. Nah, sesudah itu di kasih saran gitu, kadang-kadang mereka dengerin dan mau ngelaksanain yang saya nasihatin gitu, macem-macem lah.” 28 Dengan residen melaksanakan apa yang disarankan oleh penyuluh agama menandakan bahwa komunikasi yang terjadi satu tahap atau satu arah karena residen tidak memberikan interpretasinya dan hanya melaksanakan. Pola komunikasi roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya. Pola komunikasi roda yang terjadi dalam kegiatan keagamaan adalah terjadinya dalam tataran ceramah, tausiyah, atau kultum yang disampaikan oleh penyuluh agama secara kelompok kepada residen. Seperti halnya penyuluh agama di BNN Lido yang memposisikan dirinya sebagai pusat informasi untuk residen. Hal ini diperkuat oleh pengakuan Ustadz Muslim. “...nahhhh cara kita menyampaikan materi itu....melalui tausiyah, ceramah. disamping tausiyah dan ceramah itu kita isi dengan sharing. Residen itu duduk di depan semua, ketika saya menyampaikan materi.” 29 Hal ini juga diakui oleh Ustadz Luthfi yang membina residen di Green I gedung TC. 28 Wawancara dengan Ustadz Jamal penyuluh agama, Bogor, 13 Mei 2014 29 Wawancara dengan Ustadz Muslim penyuluh agama, Bogor, 21 Mei 2014 “Kalau saya biasanya selesai sholat tausiah, ceramah, atau kultum kalau waktunya sempit. Anak-anak ngumpul di musholla....” Tidak hanya dari penyuluh yang mengakui bahwa pembinaan keagamaan ini menggunakan pola komunikasi roda, namun residen Iren juga berpendapat seperti itu. “Kalau lagi materi ada kelompok ada per orang ada, tapi masih di situ- situ juga tempatnya.” 30 Pola roda bersifat satu arah. Dimana komunikator memberikan stimulus dan komunikan memberikan respon atau tanggapan yang diharapkan tanpa adanya seleksi dan interpretasi. Ini menyebabkan komunikasi antara komunikator dan komunikan lebih di dominasi oleh komunikator, sehingga komunikan hanya bersifat sebagai pendengar tanpa adanya umpan balik. Dengan pola komunikasi roda, penyuluh agama sebagai orang yang sentral harus mampu menyampaikan materinya dengan cara-cara yang halus agar mudah difahami oleh residen, menjadi orang yang sentral dalam menyampaikan materi menjadi lebih mudah bagi penyuluh agama untuk memberikan pendapat, ide-ide kepada residen guna mengubah kognitif, afektif dan psikomotorik residen ke arah yang lebih baik. “Saya sadar mereka itu kan latar belakangnya tidak sama, jadi saya tidak pernah memberikan pelajaran seperti di kelas, gituu.. heueum, jadi siapa yang butuh yaa nanya. Misalkan, saya kalau seperti di kelas- kelas di depan kelas menerangkan bagaimana wudhu kan orang bosen, udah biasa. Nah jadi mereka yang nanya saya jawab gitu. Awalnya si 30 Wawancara dengan Iren residen re-entry, Bogor, 21 Mei 2014 A nanya setelah saya jawab barang kali ada yang lain yang belum pas atau belum paham, naah, yang lain juga kadang-kadang ikut nanya.” 31

b. Penerapan Pola Komunikasi Bintang

Selain pola komunikasi roda, pola komunikasi yang digunakan oleh penyuluh agama dalam pembinaan keagamaan adalah pola komunikasi bintang, yaitu semua anggota berkomunikasi dengan semua anggota. Maksudnya adalah komunikasi penyuluh-residen, residen-penyuluh agama, residen-residen. Hal ini diperkuat oleh pengakuan dari ustadzah Musciner. “Dialog, sharing atau tanya jawab. Engga saya terus yang harus didengerin, tapi mereka juga harus menyampaikan, baik itu pendapat, pertanyaan atau ide-ide mereka. Jadi tanya jawab biar mereka juga aktif, saya kasih anak-anak materi kultum supaya mereka belajar menyampaikan. Seperti kemarin nanda menyampaikan kultum. ” 32 Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi yang terjadi yaitu dua arah dan semua pihak terlibat. Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif serta memerlukan hasil feed back. 33 Pada kegiatan pembinaan keagamaan ini dapat diketahui bahwa residen memberikan feedback kepada penyuluh agama dengan baik. Menurut penyuluh agama, residen sejauh ini sangat respon dengan apa yang sudah diberikan oleh penyuluh dan mereka mulai mengaplikasikan serta mengikuti apa yang penyuluh berikan. 31 Wawacara dengan Ustadz Jamal penyuluh agama, Bogor, 13 Mei 2014 32 Wawancara dengan Utadzah Musciner penyuluh agama, Bogor, 22 April 2014 33 H.A.W.Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, h. 100

Dokumen yang terkait

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Perdebatan tingkat religiusitas dan kunjungan keluarga pada residen di pusat rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Sukabumi

0 33 90

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Dalam Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis kelompok terhadap residen dalam pemulihan ketergantungan narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor Jawa Barat

0 26 160

Hubungan antara persepsi tentang therapeutic community dengan harapan untuk pulih dari napza pada residen di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN Lido

4 69 128

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Konselor Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

0 1 38

Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well Being pada Residen Tahap Re-Entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido.

0 0 38

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI PADA RESIDEN REHABILITASI NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BNN BOGOR.

0 1 18

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18