Residen Gambaran Umum Informan 1. Penyuluh Agama

d. Iren Ary Muriyanti, S.E

Sarjana ekonomi asal Kepulauan Riau ini merupakan residen re-entry female. Dia merupakan sarjana dari salah satu Universitas di Bekasi. “Aku kuliahnya 2 kali, iya di bekasi, terus ahamdulillah jadi sarjana.” 21 Dia berharap dengan di binanya di Balai Besar Rehabilitasi BNN ini dia bisa berubah, dan mempunyai harapan ke depan agar menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya serta anak yang berbakti kepada orangtunya. “Aku sih pengen berubah, jujur sih pengen berubah dari awal juga aku pengen berubah cuman memang kayanya sulit banget ya buat berubah . euuh tapi planning aku waktu itu aku pengen nerusin kerja aku terus aku pengen jadi ibu yang baik buat anak aku terus jadi anak yang baik buat mama aku . semoga ya.” 22

e. Aci Abdawiyah

Perempuan 24 tahun ini merupakan salah satu residen yang berada di Balai Besar Rehabilitasi BNN dalam masa rehabilitasi re- entry. Dia pernah mengambil kuliah di Universitas Pasundan Bandung, namun tidak sampai selesai. Dia juga sempat belajar di pesantren besar yaitu Gontor. “Kuliahnya di Bandung di UNPAS, Universitas Pasundan terus pernah pesantren juga di Gontor satu setengah tahun.” 23 21 Wawancara dengan Iren residen re-entry, Bogor, 21 Mei 2014 22 Wawancara dengan Iren residen re-entry, Bogor, 21 Mei 2014 23 Wawancara dengan Aci residen re-entry, Bogor, 21 Mei 2014 Perempuan asal Kalimantan Timur ini berharap agar Rehabilitasi BNN ini mampu merubah dirinya menjadi lebih baik. “Ya harapannya sih jauh lebih baik ya yang pasti, jadi rileks lagi gitu ya bisa lebih membuat yang terbaik untuk keluarga juga pasti kalau misalkan planning juga ya pasti kan yang positif-positif.” 24 Selanjutnya peneliti akan memaparkan hasil temuan lapangan berdasarkan fokus penelitian yang telah dituliskan pada bab 1 yaitu, pola komunikasi penyuluh agama dengan residen dalam pembinaan sosial dan pola komunikasi penyuluh agama dalam pembinaan keagamaan.

B. Kegiatan Pembinaan Sosial Keagamaan Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido

1. Kegiatan Pembinaan Sosial

Kegiatan pembinaan sosial yang dimaksud di sini ialah kegiatan yang bersifat umum yang mengarahkan residen untuk lebih mengenal diri mereka dan berinteraksi sosial dengan rekan sebaya dan komunitas. Kegiatan yang bersifat sosial di sana antar lain: a Function: kegiatan yang dilakukan dalam rangka menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan disekitar. b Morning meeting: kegiatan yang wajib diikuti oleh residen untuk membahas masalah yang ada di dalam rumah mereka. c Seminar: kegiatan ini adalah pemberian materi dari staff untuk bekal hidup residen kedepan. 24 Wawancara dengan Aci residen re-entry, Bogor, 21 Mei 2014 d Conflic Relation Grup CRG: merupakan kegiatan yang dirancang khusus untuk mengekpresikan perasaan sedih, kecewa, senang dll yang membentuk kelompok-kelompok kecil. Kegiatan yang bersifat sosial ini dilakukan setiap hari senin- jum’at dengan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan pembinaan keagamaan.

2. Kegiatan Pembinaan Keagamaan

Sebelum metode therapeutic community atau TC digunakan di BNN ini metode dari Surya Laya lah yaitu Innabah yang digunakan. Hampir semua penyuluh agama di BNN berasal dari pesantren Surya Laya karena adanya kerjasama antara BNN dengan Surya Laya yang pada akhirnya memakai metode Innabah. Innabah adalah satu metode yang membimbing residen untuk kembali ke jalan Allah, dengan cara mengaji, sholat dan berdzikir. “Inabah diambil dari bahasa Arab yang artinya kembali kepada Allah gitu, jadi orang-orang yang kembali kejalan Allah kemudian disebutlah Inabah. Nah, dulu kan Inabah itu metodenya ngaji, sholat, dzikir, residen dibangunkan jam 2 pagi, mandi, sholat tahajud, dzikir sampai jam 6 pagi setelah itu mereka sarapan setelah sarapan mereka tidur nanti kembali lagi jam 9, gitu program Inabah. Inabah sempat berjalan sekitar dua tahun lebih. Saya kurang mengerti juga kenapa program Inabah dihilangkan dan diganti. Sekarang semenjak tidak dipakai program itu kami ini hanya pelengkap. Tapi yang penting meskipun sebagai pelengkap kalau waktunya sholat mereka harus ada dan harus ada imamnya.” 25 25 Wawancara dengan Ustadz Jamal penyuluh agama, Bogor, 13 Mei 2014 Semenjak metode Innabah ini tidak digunakan lagi oleh Balai Besar Rehabilitasi BNN pada tahun 2009 Balai Besar Rehabilitasi BNN menggunakan metode TC dalam kegiatan pembinaan keagamaan atau yang disebut religious session. “Religious session kan di bawah struktur TC, jadi metodenya metode TC, therapeutic community, biasanya disitu temanya itu dikaitkan antara TC sama Islam. Misalkan di sini, eeuhh ada namanya Cardinal Rules, yang memiliki aturan utamanya no drugs, no sexs, no volence, nah di dalam al-Qur’an juga drugs atau narkoba hukumnya ada, zinah kemudian mencuri ada dalam al-Qur’an. Jadi hal-hal yang ada di TC saya masukkan Islamnya.” 26 Dalam sesi religi ada beberapa hal mengenai keagamaan yang diberikan oleh penyuluh agama kepada residen, antara lain: a TC Male 1 Ba’da shalat subuh: Dzikir, shalat subuh berjamaah dan berdoa 2 Ba’da shalat dzuhur: Dzikir, shalat dzuhur berjamaah dan kultum 3 Ba’da shalat ashar : Dzikir, shalat ashar berjamaah dan materi keagamaan seperti fikih, aqidah, akhlak atau kisah-kisah nabi 4 Ba’da shalat maghrib sampai isa membaca al-Qur’an Khusus untuk hari kamis malam jum’at rutin membaca surat Yaasin. b TC Female 26 Wawancara dengan Ustadz Jajang penyuluh agama, Bogor, 22 April 2014 1 Senin: Tausiyah yang di pimpin oleh Ustadzah Musciner 2 Selasa: Kultum, yang mengisi adalah residen yang bertugas 3 Rabu: Tadarus atau membaca al-Qur’an 4 Kamis: Belajar kaligrafi 5 Jum’at: Membaca surat Yaasin Semua jadwal pembinaan keagamaan di TC male dan TC female berlangsung selama 5 hari, dari hari senin sampai dengan hari jum’at. Semua materi yang diberikan oleh penyuluh agama telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan baik dari penyuluhnya sebagai sumber informasi dan residennya sebagai tersuluh.

C. Analisa Hasil Temuan

Analisa hasil temuan dalam penelitian kualitatif deskriptif analisis yang tidak terlepas dari nilai-nilai objektifitas. Perangkat analisa yang digunakan selain pengamatan dan penelitian menggunakan referensi untuk memperkuat dan melegitimasi secara akademis-ilmiah hasil tujuan. Dengan hasil dari penelitian menjelaskan deskriptif analisis terkait dengan hasil temuan lapangan. Fokus analisanya terletak pada pola komunikasi penyuluh agama dengan residen dalam pembinaan sosial keagamaan baik pola komunikasi roda, bintang, dan antarpribadi yang terjadi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

Dokumen yang terkait

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Perdebatan tingkat religiusitas dan kunjungan keluarga pada residen di pusat rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Sukabumi

0 33 90

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Dalam Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis kelompok terhadap residen dalam pemulihan ketergantungan narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor Jawa Barat

0 26 160

Hubungan antara persepsi tentang therapeutic community dengan harapan untuk pulih dari napza pada residen di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN Lido

4 69 128

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Konselor Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

0 1 38

Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well Being pada Residen Tahap Re-Entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido.

0 0 38

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI PADA RESIDEN REHABILITASI NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BNN BOGOR.

0 1 18

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18