Latar Belakang Masalah Pola komunikasi antara Penyuluh Agama dengan Residen dalam pembinaan sosial keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotik Nasional (BNN) Lido

lisan ataupun tulisan dan baik yang terjadi secara individu, antar individu, maupun kelompok. Setidaknya ada empat pola komunikasi yang dapat terjadi dalam suatu kegiatan termasuk dalam kegiatan sosial keagamaan, yaitu komunikasi pola roda, pola rantai, pola lingkaran, dan pola bintang. 4 Mantan narapidana adalah orang yang pernah menjalani hukuman karena tindak pidana. Sedangkan narapidana adalah orang hukuman orang yang sedang menjalani hukuman karena tindak pidana. 5 Ruang lingkupnya sangat terbatas, mereka tidak dapat bergaul dengan masyarakat luas selama menjalani hukuman dalam waktu yang telah ditentukan dan kehidupan mereka sering diliputi stress, merasa tidak diperhatikan, mudah tersinggung, acuh tak acuh dan mudah putus asa. Meskipun mantan narapidana pernah melakukan tindak kriminal yang melanggar hukum, tapi mereka semua adalah manusia biasa yang tetap memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Begitu pula terhadap residen yang berada di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional BNN Lido, Bogor, Jawa Barat yang terkait dengan narkoba. Kebanyakan persepsi orang menyatakan bahwa pengguna narkoba adalah mereka yang rusak moralnya dan tidak 4 H.A.W. widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000 edisi revisi, h. 102-103 5 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 1992, h. 136 memiliki akhlak yang terpuji hingga mereka bisa melakukan tindak kejahatan. Mereka juga hamba Allah yang memiliki kesempatan bertaubat untuk membenahi diri agar kembali pada jalan yang benar dan tidak mengulangi tindak pidana lagi, maka seharusnya selaku sesama manusia sesuai fitrahnya untuk saling mengingatkan agar menjalankan segala hal kebaikan dan mencegah kemunkaran di dunia. Selain dari itu, agama juga sangat berperan penting terhadap perubahan perilaku manusia. Sebuah agama dipandang sebagai pedoman, petunjuk serta pegangan hidup dalam bersikap dan mengaplikasikannya dalam berperilaku. Bagaimanapun keadaan manusia tidak lepas dari agama, karena manusia adalah “homo religius” atau makhluk beragama. 6 Berdasarkan unsur-unsur fitrah tersebut maka umumnya umat Islam dan khusunya penyuluh agama sebagai agent of change dituntut berusaha sesuai kemampuannya mengemban amanat dari Allah yakni amar ma’ruf nahi munkar, kewajiban dan tanggung jawab untuk selalu menebarkan kebaikan. Ada upaya untuk menangani para penyalahgunaan narkotika yakni dengan rehabilitasi serta berkomunikasi dengan mereka agar 6 Frang G. Goble, Mazhab Ke-Tiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Yogya:Kanisius, 1987, h. 155 penyalahguna narkotika dapat memantapkan kepribadian untuk kembali bersosialisasi dengan masyarakat. Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido dengan memiliki tujuan awal, sebagai pusat rujukan dalam hal pelayanan secara terpadu meliputi rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahguna dan atau pecandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya, memfasilitasi pengkajian dan pengembangan rehabilitasi, serta memberikan bantuan informasi dalam rangka pemutusan jaringan peredaran gelap narkoba. Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido yang melaksanakan tugas pelayanan masyarakat berupa rehabilitasi penyalah guna dan atau pecandu narkoba secara terpadu berdasarkan aspek medis, psikologis, dan sosial. Berpijak dari pemikiran di atas, akhirnya penulis berkesimpulan dan merasa perlu membahas mengenai pola komunikasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido. Maka untuk menjawab semua persoalan tersebut penulis mengambil judul: “Pola Komunikasi antara Penyuluh Agama dengan Residen dalam Pembinaan Sosial Keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional BNN Lido”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Pola komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek, yaitu: a Pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan sosial di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido. b Pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

2. Perumusan Masalah

Agar dalam pembatasannya lebih terarah dan terfokus, maka penulis perlu membuat perumusan masalah, yang tersusun dalam kerangka pernyataan sebagai berikut: a Bagaimana pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan sosial di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido? b Bagaimana pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a Untuk mengetahui pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan sosial di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido. b Untuk mengetahui pola komunikasi penyuluh agama terhadap proses pembinaan keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

2. Manfaat Penelitian

a Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan keilmuan dakwah selanjutnya, serta dapat menambah wawasan berpikir dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan. b Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido guna meningkatkan mental dan keagamaannya terhadap residen sesuai dengan fungsinya yaitu memperbaiki diri residen sehingga dapat kembali menjadi warga negara baik dan berguna.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan paradigma ilmiah. Artinya, penelitian ini mengasumsikan bahwa kenyataan-kenyataan empiris terjadi dalam suatu konteks sosial- kultural yang saling terkait satu sama lain. Karena itu menurut paradigma ilmiah setiap fenomena sosial harus diungkap secara holistik. 7 Sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti. 8 Pemilihan desain penelitian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, diantaranya penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang kompleks dari informan dan juga memberikan informasi yang lebih mendalam sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih besar dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Di sampaing itu, alasan pragmatis juga menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, yaitu biaya murah, waktu yang cukup singkat, dan rancangan dapat dimodifikasi selama penelitian berlangsung.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Jawa Barat selama kurang lebih enam minggu lamanya, terhitung mulai minggu ke empat bulan April 2014 sampai bulan Juni 2014 minggu pertama. Sebelumnya penulis telah melakukan survei izin penelitian yang dilakukan pada tanggal 13 November 2013. 7 M. Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h. 59 8 Sandjaja Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2006, h. 110

Dokumen yang terkait

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Perdebatan tingkat religiusitas dan kunjungan keluarga pada residen di pusat rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Sukabumi

0 33 90

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Dalam Penyuluhan Agama Islam Dengan Pendekatan Berbasis kelompok terhadap residen dalam pemulihan ketergantungan narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor Jawa Barat

0 26 160

Hubungan antara persepsi tentang therapeutic community dengan harapan untuk pulih dari napza pada residen di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN Lido

4 69 128

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Konselor Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido.

0 1 38

Studi Deskriptif Mengenai Profil Subjective Well Being pada Residen Tahap Re-Entry di UPT Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido.

0 0 38

EFEKTIVITAS PELATIHAN KEBERMAKNAAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI PADA RESIDEN REHABILITASI NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BNN BOGOR.

0 1 18

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18