lebih  tinggi  daripada  importancenya  yaitu  sebesar  3,59    3,15.  Fenomena  ini menunjukkan  bahwa  responden  dari  kedua  merek  tersebut  telah  melebihi  tingkat
kepentingan  produk  itu  sendiri.  Sedangkan  hasil  analisis  dari  merek  Jas  Jus menunjukkan  bahwa  Jas  jus  memiliki  importance  yang  lebh  tinggi  daripada
performancenya  yaitu  sebesar  2,75    3,29.  Fenomena  ini  menunjukkan  bahwa tingkat  kepentingan  produk  tersebut  melebihi  perceived  quality  responden
terhadap merek Jas Jus. Adapun  persamaan  antara  penelitian  sebelumnya  dengan  penelitian  ini
adalah sebagai berikut: a.  Sama-sama  menggunakan  metode  purposive  sampling  dan  alat  ukur  rata-rata
dan  standar  deviasi  serta  perbandingan  tingkat  performance-importance  yang terangkum dalam diagram Cartesius.
a. Sama-sama menganalisis persepsi kualitas merek produk.
Adapun perbedaannya dengan penelitian ini adalah: a.  Objek  yang  diteliti  berbeda.  Pada  penelitian  sebelumnya  mengambil    produk
minuman  serbuk  instant,  sedangkan  pada  penelitian  ini  mengambil  produk motor bebek 4 Tak 100-110 CC.
b.  Populasi  dan  tempat  penelitian  yang  berbeda.  Pada  penelitian  sebelumnya mengambil populasi pada mahasiswa Extension Fakultas Ekonomi Universitas
Jember, sedangkan pada penelitian ini mengambil populasi pada penduduk di tiga wilayah Kecamatan di kota Jember yaitu Kecamatan Patrang, Kecamatan
Kaliwates, dan Kecamatan Sumbersari.
2.3 Kerangka Konseptual
Tinjauan  pustaka  telah  menjabarkan  bagaimana  Perceived  quality  akan membentuk  persepsi  kualitas dari suatu  produk atau jasa  yang  dapat  menentukan
nilai  dari  produk  atau  jasa  tersebut  dan  berpengaruh  secara  langsung  kepada keputusan  pembelian  konsumen  dan  loyalitas  mereka  terhadap  merek.  Perceived
quality  yang  positif  akan  mendorong  keputusan  pembelian  dan  menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut Durianto,dkk. 2001 : 96.
Melalui  penerimaan  informasi  kualitas  sebuah  merek  produk,  konsumen memproses  informasi  tersebut  dalam  benak  mereka.  Para  konsumen  diarahkan
menuju  informasi,  diajak  untuk  mencari  informasi,  memahami  informasi, menempatkan  informasi  di  memori  mereka,  dan  membukanya  kembali  untuk
dipergunakan kemudian.
Informasi kualitas
merek produk
kemudian diinterpretasikan  dan  diartikan  sehingga  muncul  sebuah  persepsi  kualitas  merek
perceived  quality.  Karena  perceived  quality  merupakan  persepsi  konsumen maka dapat diramalkan. Jika perceived quality pelanggan negatif, produk tersebut
tidak  akan  disukai  dan  tidak  akan  bertahan  lama  di  pasar.  Sebaliknya,  jika perceived  quality  pelanggan  positif,  produk  akan  disukai,  yang  berarti  termasuk
merek  prestisius.  Merek  yang  prestisius  memiliki ekuitas  merek yang  kuat untuk menggiring  konsumen  mengkonsumsi  produk  tersebut.  Dan  itu  berarti  akan
menghantarkan perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Dari teori tersebut dapat dibuat kerangka konseptual penelitian berikut ini :
Feed Back
Pelemparan Produk
Sampel Pembeli Konsumen
Proses Persepsi Feed
Back
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber data : Diolah
Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki
Honda Supra Fit, Yamaha Vega R, Suzuki Smash, dan Kawasaki Blitz
Penduduk di tiga wilayah Kecamatan di kota Jember yaitu Kecamatan
Patrang, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Sumbersari
Informasi Kualitas Merek
• Desain body
ramping dan sporty •
Mesin irit •
Mesin tangguh bandel
• Mesin tahan banjir
• Perputaran mesin
halus •
Akselerasi gesit •
Handal dalam kecepatan
• Warna menarik dan
bervariasi •
Bahan dan onderdil kuat
• Pegas shock dinamis
• Striping trendy
• Lampu terang
• Tarikan gas spontan
PERSEPSI KUALITAS MEREK
Tahap pertama merupakan tahap pelemparan produk oleh produsen motor bebek  4  Tak  100-110  CC  Honda,  Yamaha,  Suzuki,  dan  Kawasaki  ke  pasar
sampel  pembeli  atau  konsumen  yaitu  Penduduk  di  tiga  wilayah  Kecamatan  di Kota  Jember  yaitu  Kecamatan  Patrang,  Kecamatan  Kaliwates,  dan  Kecamatan
Sumbersari. Melalui pelemparan produk tersebut produsen berusaha memberikan atau menyampaikan informasi kualitas merek produk motor bebek 4 Tak 100-110
CC  13  variabel  kualitas  secara  optimal  kepada  konsumen.  Informasi  kualitas merek  yang  disampaikan  kemudian  berusaha  diterima  oleh  konsumen  setelah
mereka melihat, meraba, dan merasakannya sendiri melalui kegiatan konsumsi. Informasi  kualitas  merek  13  variabel  kualitas  yang  telah  diterima  input
informasi  kemudian  diproses  oleh  konsumen  melalui  tiga  tahap  yaitu  exposure, perhatian, dan pemahaman. Melalui keterlibatan konsumen, input informasi dalam
setiap  tahap  dibiarkan  memasuki  dan  menempati  memori  mereka.  Kemudian konsumen  merinci  setiap  pengetahuan  dalam  memori  mereka  dan  memberikan
penilaian  masing-masing  sekaligus  membuat  suatu  kesimpulan.  Sehingga  pada akhirnya  proses  ini  pun  berakhir  dan  menghasilkan  sebuah  persepsi  kualitas
merek. Setelah  persepsi  kualitas  merek  terbentuk  maka  terjadilah  umpan  balik
feed back atas tersalurkannya informasi kualitas merek. Umpan balik feed back ini terjadi secara dua arah yaitu arah dari produsen dan arah dari konsumen. Arah
dari  produsen  berarti  penyampaian  awal  kualitas  merek  motor  bebek  4  tak  100- 110  CC  yang  telah  disiapkan  secara  matang  oleh  produsen  melalui  pelemparan
produk  ke  pasar.  Arah  dari  konsumen  berarti  masukan  input  bagi  perusahaan yaitu  hasil  dari  pengungkapan  persepsi  kulitas  merek.  Feed  back  dari  hasil
pengungkapan  persepsi  kualitas  merek  inilah  yang  akan  dijadikan  sebagai pertimbangan bagi perusahaan di masa yang akan datang.