Fungsi Manajemen dalam Menggunakan Merek bagi Perusahaan
                                                                                pada  Produk  Deterjen  Bubuk  Studi  Kasus  pada  Mahasiswa  Fakultas  Ekonomi Universitas  Jember”.  Tujuan  dari  penelitian ini adalah untuk  mengetahui  respon
konsumen  terhadap  elemen-elemen  brand  equity  pada  produk  deterjen  bubuk merek  Attack,  Rinso,  dan  So  Klin.  Alat  analisis  yang  digunakan  adalah  rata-rata
dan  standar  deviasi,  test  Cochran,  diagram  Performance-Importance,  Brand Switching  Pattern  Matrix,  piramida  brand  loyalty,  uji  validitas  dengan  metode
korelasi product moment pearson, dan uji reliabilitas model spearman brown. Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  Attack  merupakan  merek  yang
mampu  memasuki  top  of  mind,  sedangkan  Rinso  dan  So  Klin  mampu  memasuki brand recall dari ingatan konsumen. Pada brand association hanya merek So Klin
yang  memiliki  seluruh  asosiasi  yang  diujikan.  Kemudian  untuk  brand  perceived quality,  merek  Attack  memiliki  performance  yang  lebih  tinggi  daripada
importancenya.  Sedangkan  Rinso  dan  So  Klin  memiliki  importance  yang  lebih tinggi daripada performance. Pada tingkatan brand loyalty, merek Attack, Rinso,
dan So Klin rata-rata pada tingkat satisfied buyer. Persamaan  antara  penelitian  sebelumnya  dengan  penelitian  ini  adalah
sama-sama  meneliti  perceived  quality  salah  satu  elemen  ekuitas  merek. Perbedaannya  adalah  pada  penelitian  terdahulu  menganalisis  semua  elemen
ekuitas  merek  brand  equity  sedangkan  penelitian  ini  hanya  menganalisis  salah satu  elemennya,  produk  yang  diteliti  berbeda  deterjen  bubuk  dan  alat  yang
digunakan  juga  berbeda  uji  reliabilitas  metode  spearman  brown,  test  Cochran dan Brand Switching Pattern Matrix.
Penelitian  sejenis  dilakukan  oleh  Henny  Nuriyani,  tahun  2004  yang berjudul  “Analisis  Persepsi  Kualitas  Merek  Brand  Perceived  Quality  pada
Produk  Minuman  Serbuk  Instan  di  Kalangan  Mahasiswa  Extension  Fakultas Ekonomi  Universitas  Jember”  menggunakan  alat  ukur  rata-rata  dan  standar
deviasi dan perbandingan tingkat performance importance yang terangkum dalam diagram Cartesius.
Berdasarkan  hasil  peneitian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  merek Nutrisari  memiliki  performance  yang  lebh  tinggi  daripada  importancenya  yaitu
sebesar  4,07    3,85.  Untuk  merek  marismas  juga  memiliki  performance  yang
lebih  tinggi  daripada  importancenya  yaitu  sebesar  3,59    3,15.  Fenomena  ini menunjukkan  bahwa  responden  dari  kedua  merek  tersebut  telah  melebihi  tingkat
kepentingan  produk  itu  sendiri.  Sedangkan  hasil  analisis  dari  merek  Jas  Jus menunjukkan  bahwa  Jas  jus  memiliki  importance  yang  lebh  tinggi  daripada
performancenya  yaitu  sebesar  2,75    3,29.  Fenomena  ini  menunjukkan  bahwa tingkat  kepentingan  produk  tersebut  melebihi  perceived  quality  responden
terhadap merek Jas Jus. Adapun  persamaan  antara  penelitian  sebelumnya  dengan  penelitian  ini
adalah sebagai berikut: a.  Sama-sama  menggunakan  metode  purposive  sampling  dan  alat  ukur  rata-rata
dan  standar  deviasi  serta  perbandingan  tingkat  performance-importance  yang terangkum dalam diagram Cartesius.
a. Sama-sama menganalisis persepsi kualitas merek produk.
Adapun perbedaannya dengan penelitian ini adalah: a.  Objek  yang  diteliti  berbeda.  Pada  penelitian  sebelumnya  mengambil    produk
minuman  serbuk  instant,  sedangkan  pada  penelitian  ini  mengambil  produk motor bebek 4 Tak 100-110 CC.
b.  Populasi  dan  tempat  penelitian  yang  berbeda.  Pada  penelitian  sebelumnya mengambil populasi pada mahasiswa Extension Fakultas Ekonomi Universitas
Jember, sedangkan pada penelitian ini mengambil populasi pada penduduk di tiga wilayah Kecamatan di kota Jember yaitu Kecamatan Patrang, Kecamatan
Kaliwates, dan Kecamatan Sumbersari.