Merek Landasan Teori .1 Pengertian Manajemen Pemasaran dan Konsep Pemasaran
d. Budaya Merek mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman, efisien,
dan berkualitas tinggi. e. Kepribadian
Merek juga merancang kepribadian tertentu. Jika merek adalah seseorang, seekor hewan, atau sebuah benda, apakah yang muncul dalam pikiran kita ?
Mercedes akan memberi kesan keamanan dan kemewahan. f. Pemakai
Merek memberi kesan kepada pemakai atau user pengguna merek tersebut. Durianto dkk. 2001 : 2 mengatakan bahwa merek memegang peranan
sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat
diketahui hubungan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk melalui
merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Beberapa faktor yang menyebabkan merek menjadi sangat penting adalah: a.
Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil.
b. Merek mampu menembus setiap budaya dan pasar, bisa dilihat bahwa suatu
merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca Cola yang berhasil menjadi “Global Brand”,
diterima di mana saja dan kapan saja di seluruh dunia. c.
Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, semakin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan
semakin banyak brand association yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan mengakibatkan brand image citra
merek. d.
Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. Sebagai contoh, keberhasilan
Pall Mall dalam menembus perilaku konsumen mampu menciptakan suatu market niche ceruk pasar yang spesifik dan menguntungkan.
e. Merek memudahkan dalam pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
Dengan adanya merek konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas,
kepuasan, kebanggaan ataupun atribut yang melekat pada merek tersebut. f.
Merek berkembang menjadi suatu aset terbesar perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci
kesuksesan. Ada beberapa kriteria bagi merek yang baik antara lain Rangkuti, F. 2004 :
142 : a.
Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk. Misalnya Kosmetik Viva, Flukol.
b. Merek harus menggambarkan kualitas, kegiatan warna, dan sebagainya.
Misalnya Sunkist, Crown. c.
Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. Misalnya Rinso, Crest. d.
Merek harus khas, misalnya Mustang, Kodak. e.
Tersedia untuk digunakan bukan sedang digunakan oleh perusahaan lain. f.
Cocok bentuk kemasannya atau tersedia labelnya. g.
Cocok dengan setiap media iklan khususnya billboard dan TV. h.
Memiliki nilai jual. i.
Tidak mengandung arti yang buruk bagi Negara dan bahasa lain. Misalnya Nova mengandung nama buruk bagi mobil untuk dijual di negara-negara yang
berbahasa Spanyol, karena artinya “tidak dapat bekerja”. Rangkuti, F. 2004 : 139 juga menyatakan bahwa perusahaan harus
memutuskan bagaimana suatu merek dapat menerangkan sebuah nama merek pada produknya. Pemberian merek menjadi sangat penting, sehingga jarang
ditentukan barang yang tidak memiliki merek. Manfaat merek bagi perusahaan:
a. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan memperkecil timbulnya permasalahan.
b. Nama merek dan tanda dagang akan secara hokum melindungi penjualan dan pemalsuan cirri-ciri produk, karena bila tidak, setiap pesaing akan meniru
produk yang telah berhasil di pasaran. c. Merek memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan kesetiaan
konsumen terhadap produknya, dimana kesetiaan konsumen akan melindungi penjual dari persaingan serta membantu memperketat pengendalian dalam
merencanakan strategi bauran pemasaran. d. Merek dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam
segmen-segmen. Contohnya, Unilever Indonesia memasarkan empat merek sabun mandinya masing-masing dikelola secara berbeda-beda dan dipasarkan
pada segmen-segmen tertentu dengan manfaat yang berbeda. e. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik. Dengan
membawa nama perusahaan, merek-merek ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.
Manfaat merek bagi distributor: a. Memudahkan penanganan produk
b. Mengidentifikasi pendistribusian produk c Meminta produksi agar berada pada standar mutu tertentu
d. Meningkatkan pilihan para pembeli Manfaat merek bagi konsumen:
a. Memudahkan untuk mengenali mutu b. Dapat berjalan dengan mudah dan efisien, terutama ketika membeli kembali
produk yang sama. c. Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat mengkaitkan status dan
prestisenya, seperti Piere cardin, Kenzo, dan sebagainya.