Kewenangan Dan Dasar Hukum MutasiPemindahan Pegawai Negeri

administrasi untuk pelaksanaan mutasiperpindahan yang akan dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil tersebut. 84

B. Kewenangan Dan Dasar Hukum MutasiPemindahan Pegawai Negeri

Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah LainPemindahan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan mutasiperpindahan Pegawai Negeri Sipil dari satu daerah ke daerah lain dalam satu Provinsi, ketentuan kewenangan pelaksanaan mutasiperpindahan antar instansi Pegawai Negeri Sipil yang telah diatur dalam beberapa peraturanperundang-undangan di Indonesia. Kewenangan terhadap mutasiperpindahan yang mana dalam pembahasan ini dapat diketahui di dalam aturan Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003 Pasal 17 ayat 1 huruf a dan b, yang mana sebagai berikut : Pasal 17 Ayat 1 huruf a dan b : a. Pegawai Negeri Sipil Daerah antar KabupatenKota dalam satu Provinsi; dan b. Pegawai Negeri Sipil Daerah antar KabupatenKota dan Daerah Provinsi. 85 Kemudian hal ini dalam Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003, diketahui bahwa uraian dan penjelasan aturan diatas jelas bahwa kewenangan untuk dalam mutasiperpindahan Pegawai Negeri Sipil dari satu daerah ke daerah lain dalam satu Provinsi dalam arti antar instansi adalah BupatiWalikota. BupatiWalikota merupakan Pejabat Pembina Kepegawian Daerah di 84 Hasil Wawancara dikutip dari Usman Gunawan Syarif “Staf Khusus Bidang MutasiPerpindahan Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawian Daerah Kota Sibolga” 85 Penjelasan Pada Peraturan Pemerintah PP Nomor 09 Tahun 2003 Pasal 17 ayat 1 huruf a – b. KabupatenKota dan Gubernur merupakan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah di Provinsi. Provinsi tidak dapat melakukan tindakan hukum terhadapbentuk pelanggaran yang terjadi di KabupatenKota, demikian pula sebaliknya. 86 Berbagai langkah untuk dapat ditempuh, untuk mendapatkan tenaga kerja yang kompetitif, diperlukan usaha memberikan bantuan agar pegawai yang potensial dapat mencapai jenjang karier sejalan dengan usahanya untuk mewujudkan tugas perkembangannya. Hal demikian juga terjadi di Sumatera Utara di bagian Tapan Nuli Tengah yang terletak di Kota Sibolga. Selama ini mutasiperpindahan Pegawai Negeri Sipil kerap terjadi ketidak sesuaian dengan aturan atau peraturan yang di tetapkan melainkan kerap kebijakan Pejabat Pembina Kepegawaian KabupatenKota. Kemudian disisilain adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang tidak segera diikuti dengan petunjuk pelaksanaan, sehingga namun setiap daerah cenderung menafsirkan sendiri setiap bentuk aturan dalam bidang Kepegawaian. Selanjutnya yang mana diketahui di era otonom suatu daerah KabupatenKota memiliki kewenangan dalam untuk menentukan segala bentuk kebijakan yang dianggap cocok dengan kebutuhan daerah termasuk dibidang Kepegawaian. 87 Disisi lain dalam pelaksanaan prosedur mutasiperpindahan Pegawai Negeri Sipil, tidak terlepas dari aturan hukum yang mendasari mutasi sehingga syarat administrasi dalam mutasiperpindahan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Mengenaidasar hukum mutasi yang mana telah dijelaskan dalam 86 Hasil Wawancara dikutip dari Usman Gunawan Syarif “Staf Khusus Bidang MutasiPerpindahan Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawian Daerah Kota Sibolga” 87 Sadili Samsudin, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: CV. Pustaka Setia, hal.140. peraturan perundangan-undangan yang baru saat ini yang mana Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dalam ketentuan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang mana dijelaskan dasar hukum yang mengatur tentang mutasi tercantum dalam Pasal 73 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Adapun penjelasan dari dasar hukum mutasi Pegawai Negeri Sipil yang tercantum dalam Pasal 73 Undang-Undang Aparatur Sipil NegaraASN, yang mana sebagai berikut : 1 Setiap PNS dapat dimutasi tugas danatau lokasi dalam 1 satu Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan keperwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Luar Negeri. 2 Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. 3 Mutasi PNS antar KabupatenKota dalam satu Provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. 4 Mutasi PNS antar KabupatenKota antar Peovinsi, dan antar Provinsi ditetapkan oleh menteri yang menytelenggarakan urusan Pemerintahan dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN. 5 Mutasi PNS ProvinsiKabupatenKota ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Kepala BKN. 6 Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN. 7 Mutasi PNS dilakukan dengan memerhatikan prinsip larangan konflik kepentingan. 8 Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara untuk instansi Pusat dan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk Instansi Daerah. 88 Mutasipemindahan Pegawai Negeri Sipil harus dilakukan dengan baik dan jelas pada syarat administratif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mutasipemindahan harus jelas dilakukan dengan peraturan yang berlaku agar dalam suatu mutasipemindahan dapat terlaksana dengan baik tidak ada kepentingan yang terdapat. 88 Penjelasan Pada Pasal 73 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. lewat Undang-Undang ini Pegawai Negeri Sipil diposisikan sebagai sebuah profesi yang sekaligus berperan sebagai aparatur negara dan aparatur pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bunyi Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Penyebutan Aparatur Sipil Negara sebagai aparatur negara sendiri dapat dilihat dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014. Dan selanjutnya mengenai jenis PNS, yang mana dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang mana telah diperbaruhi dengan Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, mengenai jenis PNS tidak sepenuhnya diubah melainkan dalam sistem karir didalam Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 di jelaskan. Didalam Undang-Undang ASN jenisnya terbagi dua yaitu PNS dan PPPK. Dengan mengenai TNI Tentara Nasioanal Indonesia dan POLRI Polisi Republik Indonesia adalah sebagian dari PNS yang mana tercantum pada Pasal 20, namun pada Undang-Undang ASN TNI dan Polri melainkan tidak dijelaskan mengenai sistem karinya. Mengenai hubungan hukum kepegawaian dengan lembaga kepegawaian merupakan yang mana PNS adalah sebagai subyek dari hukum kepegawaian, sehingga PNS tidak terlepas dari lembaga kepegawaian yang merupakan BKN Badan Kepegawaian Negara dan BKD Badan Kepegawaian Daerah. 2. Mengenai pelaksanaan mutasipemindahan ada istilah dalam jenis-jenis mutasi adalah production transfer, replacament transfer, versality transfer, shift transfer, dan remedial transfer. Dalam mutasipemindahan ada juga mengenai mutasipemindahan jabatan pegawai vertikal secara demosi dana mutasipemindahan jabatan pegawai vertikal secara promosi. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 12 Tahun 2008 tanggal 31 Mei 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Sibolga, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Sibolga adalah sebuah instansi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Sibolga. Dengan berdasarkan peraturan Walikota Sibolga Nomor: 188.3.342252008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi para Pejabat di Lingkungan Lembaga Teknis Daerah Kota Sibolga yang diundangkan dalam Berita Daerah Kota Sibolga Nomor 25 Tahun 2008 dinyatakan bahwa tugas Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Sibolga yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 3. Dalam kebijakan aturan hukum yang mengatur tentang syarat-syarat pelaksanaan mutasipemindahan antar instansi Kantor BKD Kota Sibolga khsusnya menjelaskan lima syarat pokok yang ditetapkan oleh Kantor BKD Kota Sibolga dalam pelaksanaan mutasipemindahan. Selanjutnya adapun juga persyaratan dan tata cara pelaksanaan mutasipemindahan PNS yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri yang mana dalam persyaratannya terdapat pada Pasal 2 dan tata cara dalam pelaksanaan mutasipemindahannya terdapat pada Pasal 3 – 5. Kewenangannya dan dasar hukum pelaksanaan mutasipemindahan PNS, yang mana kewenangan mutasipemindahan PNS adalah Pejabat Pembina Kepegawaian. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah BupatiWalikota, yang pelaksanaan mutasipemindahan PNS antar KabupatenKota dalam satu Provinsi. Kewenangannya terdapat pada Pasal 17 ayat 1 huruf a dan b Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003. Disisi lain dengan dasar hukum pelaksanaan mutasipemindahan terdapat pada Pasal 73 Undang-Undang Nomo 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dengan Undang- Undang yang terbaru sekarang sudah cukup jelas dalam pelaksanaan mutasipemindahan terhadap Pegawai Negeri Sipil dan serta dilengkapi juga dengan Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang mana telah dijelaskan.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

1 72 81

POLITIK HUKUM UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

5 44 66

DAMPAK PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA PADA PEMERINTAH KOTA SALATIGA.

0 0 6

Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

0 0 105

Cover Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 9

Abstract Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 1

Chapter II Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 55

Appendix Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 3

BAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA F. Pengertian Mutasi - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 12

KATA PENGANTAR - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 23