a. PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a merupakan Pegawai
ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan
Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang ini.
37
Dari uraian diatas mengenai jenis Pegawai Negri Sipil, terdapat perbedaan yang di terbitkan oleh Undang-Undang yang lama dan baru.
Namun tetapi dalam perbedaan jenis juga terdapat pengertian yang sama, akan tetapi Undang-Undang yang berlaku saat ini yaitu Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara memberi penjelasan yang komprehensif atau jelas dan mudah dimengerti apa tugas sebenarnya Pegawai Negeri tersebut.
4. Hak Dan Kewajiban Pegawai Negeri sipil
Dalam definisi Pegawai Negeri Sipil
telah disebutkan bahwa ia memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam undang-undang. Sudah
menjadi ketentuan akan ada hak tapi jika sebuah kewajiban. Hak dan kewajiban PNS sendiri sudah diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Undang-udang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kewajiban dalam undan-undang nmor
8 kemudian diperjelas lagi pada Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010
37
Penjelasan Pasal 6-7 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
tentang Disiplin PNS. PP ini masih berlaku sampai sekarang mengingat belum ada PP baru pelaksanaan UU ASN. Berikut Hak dan Kewajiban
Pegawai Negeri Sipil menurut Undang-Undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 atas perubahan
dari Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1974, ditetapkan bahwa kewajiban Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut :
a. Wajib setia, dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 4
b. Wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesederhanaan dan tanggung jawab Pasal 5
c. Wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa Undang-Undang Pasal 6
Selanjutnya, adapun mengenai Hak Pegawai Negeri Sipil yang mana diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang mana atas
perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagai berikut : a.
Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya. pasal 7
b. Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti. pasal 8
c. Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu kecelakaan dalam dan
karena menjalankan tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan. pasal 9 angka 1
d. Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani
dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga,
berhak memperoleh tunjangan. pasal 9 angk 2 e.
Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka. pasal 9 angka 3
f. Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan, berhak atas pensiun. pasal 10 Kewajiban Pegawai Negeri adalah segala sesuatu yang wajib
dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Menurut Sastra Djatmika, kewajiban Pegawai Negeri dibagi dalam tiga golongan, yaitu :
1. Kewajiban-kewajiban yang ada hubungan dengan suatu jabatan
2. Kewajiban-kewajiban yang tidak langsung berhubungan dengan suatu
tugas dalam jabatan, melainkan dengan kedudukannya sebagai Pegawai Negeri pada umumnya
3. Kewajiban-kewajiban lainnya.
38
Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang No. 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara atas perubahan dari Undang-Undang No. 43 Tahun
1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian menjelaskan mengenai kewajiban
38
Sastra Djatmika dan Marsono. Op. Cit., hlm. 103
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang d.
Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan e.
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan h.
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
39
Selanjutnya, adapun mengenai Hak Pegawai Negeri Sipil yang mana diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil negara, sebagai berikut : a.
Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
39
Penjelasan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d. Pengembangan kompetensi
40
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 mengatur
tentang disiplin PNS. Di dalam peraturan tersebut diatur tentang displin, pelanggaran disiplin, larangan, dan juga kewajiban PNS. Kewajiban PNS
yang diatur antara lain: Bagian 3 pasal 3 PP 53 Tahun 2010
a. Mengucapkan sumpahjanji PNS
b. Mengucapkan sumpahjanji jabatan
c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila ,UUD-RI 1945,NKRI dan
Pemerintah. d.
Menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan. e.
Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS denga penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab
f. Menjujung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS
g. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan atau golongan; h.
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
40
Penjelasan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada
hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan dan materiil;
k. Masuk kerja dan menaati jam kerja
l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
m. Menggunakan dan memelihara barang- barang milik negara dengan
sebaik-baiknya; n.
Memberikan pelayanan sebaik – baiknya kepada masyarakat o.
Membimbing bawahan dalam melaksankan tugas p.
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier
q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
41
Dari kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil dapat juga di jelaskan mengenai penjelasan terhadap kewajiban dan hak Pegawai Negeri Sipil,
sebagai berikut : a.
Kewajiban Pegawai Negeri Kewajiban Pegawai Negeri adalah segala sesuatu yang wajib
dilakukan berdsarkan peraturan perundang-undangan. Menurut Sastra Djatmika, kewajiban Pegawai Negeri dibagi dalam tiga golongan :
1. Kewajiban – kewajiban yang ada hubungannya dengan suatu
jabatan.
41
http:wikipns.comhak-dan-kewajiban-pns-menurut-uu-asn-dan-pp-53
2. Kewajiban – kewajiban yang tidak langsung berhubungan denbgan
suatu tugas dalam kabatan, melainkan dengan kedudukannya sebagai Pegawai Negeri pada umumnya.
3. Kewajiban – kewajiban lainnya.
42
Untuk menjunjung tinggi kedudukan Pegawai Negeri Sipil, diperlukan elemen-elemen penunjang kewajiban meliputi kesetiaan,
ketaatan, pengabdian, kesadaran, tanggung jawab, jujur, tertib, bersemangat dengan memegang rahasia negara dan melaksanakan tugas
kedinasan. Dari elemen-elemen penunjang kewajiban dapat di jelaskan sebagai
berikut : a.
Kesetiaan berartai tekad dan sikap batin serta kesanggupan untuk mewujudkan dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pada umumnya kesetiaan timbul dari pengetahuan dan pemahaman dan
keyakinan yang mendalam terhadap apa yang disetiai, menghayati dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila yang disetiai adalah sebagaimana termaktub dalanm pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 pada dasarnya dirumuskan secara singkat, oleh karena itu setiap Pegawai Negeri Sipil berkewajiban untuk
menjabarkan dan melaksanakan secara taat asas, kreatif, dan
42
Sastra Djatmika dan Marsono. Op. Cit., hlm. 103
konstruktif terhadap nilai-nilai yang terkandung, baik dalam tugas maupun dalam sikap, prilaku dan perbuatannya sehari-hari.
Pelanggaran terhadap disiplin, pelanggaran hukum dalam dinas maupun diluar dinas secara langsung maupun tidak langsung
merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.
b. Ketaatan berarti kesanggupan seseorang untuk menaati segala
peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang
ditentukan. c.
Pengabdian terhadap Negara dan masyarakat merupakan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia
dalam hubungan formal baik dengan Negara secara keseluruhan maupun dengan masyarakat secara khusus.
d. Kesadaran berarti merasa, tahu dan ingat pada keadaan yang
sebenarnya atau keadaan ingat tahu akan dirinya. e.
Jujur berarti lurus hati; tidak curang lurus adalah tegak benar, terus terang benar adanya, kejujuran adalah ketulusan hati
seseorang dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahkan wewenang yang diberikan kepadanya atau keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya apabila terdapat sesuatu hal, boleh dituntut dan dipersalahkan.
f. Menjunjung tinggi berarti memuliakan atau menghargai dan
menaati martabat bangsa. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara mengandung arti bahwa norma-norma yang hidup
dalam Bangsa dan Negara Indonesia harus dihormati. Setiap Pegaweai Negeri Sipil harus menghindari tindakan dan tingkah
laku yang dapat menurunkan atau mencemarkan kehormatan Bangsa dan Negara.
g. Cermat berarti dengan seksama; dengan teliti; dengan sepenuh
minat perhatian. h.
Tertib berarti menaati peraturan dengan baik, aturan yang bertalian dengan baik.
i. Semangat berarti jiwa kehidupan yang mendorong seseorang untuk
bekerja keras dengan tekad yang bulat untuk melaksanakan tugas dalam rangka pencapaian tujuan. Bersemangat berarti ada
semangatnya, mengandung semangat. Biasanya semangat timbul karena keyakinan atas kebenaran dan kegunaan tujuan yang akan
dicapai. j.
Rahasia berarti sesuatu yang tertsembunyi hanya diketahui oleh seseorang atau beberapa orang saja; ataupun sengaja
disembunyikan supaya orang lain tidak mengetahuinya. Rahasia dapat berupa rencana, kegiatan atau tindakan yang akan, sedang
atau telah dilaksanakan yang dapat menimbulkan kerugian atau
bahaya, apabila diberitahukan kepada atau diketahui oleh orang yang tidak berhak.
k. Tugas kedinasan berarti sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang
ditentukan untuk dilakukan terhadap bagian pekerjaan umum yang mengurus sesuatu pekerjaan tertentu.
b. Hak Pegawai Negeri sipil
Dasar dari adanya hak adalah manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang merupakan pemacu bagi dirinya untuk memenuhi
kebutuhannya, seperti bekerja untuk memperoleh uang bagi pemenuhan kebutuhan. Manusia dalam kajian ekonomi disebut sebagai sumber
daya karena memiliki kecerdasan, melalui kecerdasan yang semakin meningkat mangakibatkan manusia dikatakan sebagai homo sapiens,
homo politikus dan homo ekonomikus dan dalam kajian yang lebih mendalam dapat dikatakan pula bahwa manusia adalah zoom politicon.
Berdasarkan perkembangan dunia modern, dalam prosesnya setiap individu akan berinteraksi dalam masyarakat yang semakin meluas dan
perkembangan berikutnya adalah dimulainya konsep organisasi yang melingkupi bidang pemerintahan, sehingga manusia dapat dikatakan
sebagai homo administratikus dan organization man.
43
Langkah – langkah yang ditempuh dalam suatu organisasi adalah bertujuan untuk mempertautkan antara kepentinga pegawai dan
organisasi. Kepentingan pegawai pada umunya terbatas kepada
43
Sondang P. Siagian, 1996, Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta, hlm. 9-10
kepentingan memperoleh gaji guna memenuhi kebutuhannya dan hal ini pun masih dipengaruhi oleh kepentingan lainhnya berupa keserasian
arahan kerja dari pimpinan organisasi, kesempatan mengembangkan diri sampai dengan adanya jaminan di hari tua pensiun.
Berdasarkan pembahasan diatas, kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan menjadi kebutuhan primer dan skunder yang meliputi
fisiologis, sosial,dan egoistik. 1
Kebutuhan primer adalah kebutuhan sandang, pangan, papan dan lain-lain yang keseluruhannya bertujuan memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang disebut fisiologis. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan primer dapat berkesinambungan, sehingga dalam
hati nurani tumbuh harapan adanya kepastian dan keamanan. Kedua faktor ini yang menjadi dorongan yang kuat bagi manusia
untuk bekerja. 2
Kebutuhan sekunder yang bersifat relatif, karena adanya perbedaan kebutuhan antara seseorang dengan lainnya. Menurut Flippo,
kebutuhan sekunder tersebut terdiri atas kebutuhan sosial dan ego, seperti afeksi, disenangi oleh lingkungan. Kebutuhan ego tampak
dalam berbagai kesempatan, seperti pengakuan terhadap kemampuan diri dari lingkungannya; sifat dominan, dan lain-lain.
Berdasarkan hal ini, seorang yang bekerkja berorientasi pada pemenuhan kebutuhan primer dan apabila telah terpenuhi akan
berkembang ke arah pemenuhan kebutuhan sekunder yang sulit untuk diukur.
Menurut Herzberg, setiap manusia memerlukan dua kebutuhan dasar, yaitu:
a Kebutuhan menghindari dari rasa sakit dan kebutuhan mempertahankan
kelangsungan hidup. b
Kebutuhan untuk tumbuh, berkembang, dan belajar.
44
Hezberg mangadakan analisis yang menghasilkan dua hubungan sinergis, yang pertama mengenai tingkat kepuasan pegawai dari tingkat
tidak puas hingga hilangnya ketidakpuasan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tipe ini disebut hygenic factor yang terdiri atas hak Pegawai
Negeri yaitu Gaji, hubungan antara pegawai, kebijaksanaan dalam bidang administrasi, prosedur, dan lain-lain.
Hubungan sinergis berikutnya adalah tipe motivator yang dimulai dari tingkat ketidakpuasan kerja hingga tingkat adanya kepuasan kerja, misalnya
faktor pengetahuan, keberhasilan untuk mencapai tujuan, kesempatan untuk tumbuh berkembang serta dapatnya kemajuan diri. Keseluruhan faktor
berkaitan erat dengan pekerjaan dan tidak ada kaitannya dengan lingkungan fisik. Administrasi dan faktor sosial.
Teori Herzberg dapat dianalogikan denga teori Malow. Hygienic factordari Herzberg, kebutuhan fisiologis manusia, sedangkan tipe
motivator, tingkat kebutuhan sekunder seperti kebutuhan pengakuan diri
44
Burhanudin A. Tayibnapis, 1986, Administrasi Kepegawaian; Suatu Tinjauan Analitik, Pradnya Paramitha, jakarta, hlm. 348-350
self actualization. Teori Malow merupakan proses kebutuhan manusia secara hierarki, sebaliknya Herzberg tak perlu ada kaitannyan namun
terfokus pada hygienic factor. Secara umum, tinjauan dari segi sosial ekonomis mengenai pegawai
merupakan satu-kesatuan yang kompleks. Pegawai atau ntenag kerja disebut sebagai human resource adalah manusia dalam usia kerja working ages
yang mampu menyelenggarakan pekerjaan fisik ataupun mental. Hubungan manusia hendaknya dilihat dari segi objek dan tujuan, yaitu manusia insani
yang menjadi tujuian dari pada segala usaha, usaha mana yang dilakukan pula oleh manusia sebagai subyek atau pelaksanaannya. Manusia
merupakan faktor atau sumber produksi yang berkewajiban memberikan hasil karyanya.
Berdasarkan pembahasan fungsi pegawai dalam konteks kepegawaian, hal ini berkenaan dengan Personnel Administration. Personnel diartikan
golongan masyarakat yang penghidupannya dilakukan dengan bekerja dalam dalm kesatuan organisatorisnya yang salah satunya merupakan
kesatuan kerja pemerintahan. Administration yang dimaksud hal ini merupakan tata pelaksanaan dengan keterangan yang didalamnya termaktub
organization, managemente dan realisasinya. Administration dalam konteks ini berbeda dengan arti Administratie. Berdasarkan kajiannya, tata
administrasi kepegawaian dalam hubungannya dengan Personnel Administration berarti :
a Tata yang menunjukan organization dan management.
b Admnistrasi yang memberikan pengertian disamping pengertian
administratie dalam bahasa Belanda juga dalam rangka pembinaan organization dan management, sehingga meliputi pengertian usaha,
hukum dan prosedur. c
Pegawai yang mencakup pengertian Pegawai Negeri Sipil pemerintah. Pemahaman mengenai kepegawaian tersebut didasari oleh :
a Bahwa administrasi dari suatu Negara adalah hasil produk dari
pengaruh – pengaruh politik dan sosial sepanjang sejarah Negara yang bersangkutan, oleh karena itu suatu sistem administrasi tidak akan
cukup dipahami dengan baik tanpa adanya pengetahuan administrasi dalam bentuk kampau. Perkembangan saat ini adalah Negara yang
mengembangkan administrasinya dengan sistem yang komprehensif. b
Menyesusaikan dengan pendapat J.G. Ch. Volmer, ketika memperkenalkan sistem Taylor di Negeri Bekanda dimana menunjukan
de relative gelding van Taylor’s leerstellingen dalam penerapannya di Negeri Belanda yang mengemukakan tiga dasar pokok landasan
pemikiran, yang mana sebagai berikut : 1
Bahwa stelsel ini hanya diperuntukan sebagai dienende middle sebagai alat keperluan semata-mata untuk mencapai suatu
kemajuan dalam usaha. 2
Bahwa semua teori, pengetahuan, cara dan sistem, serta alat-alat yang dipergunakan yang menyangkut kehidupan ekonomis dalam
praktik bersifat relatif, karena selalu berhubungan dengan keadaan- keadaan tertentu, tingkah laku manusia tertentu, kebiasaan-
kebiasaan tertentu, kebutuhan-kebutuhan hidup tertentu, sehingga diperlakukan pengetahuan mengenai keadaan, tingkah laku,
kebiasaan dan kebutuhan hidup sebelum memilih dan menentukan usaha stelsel atau sistem dan alat keperluan untuk kemajuannya.
3 Bahwa untuk penemuan stelsel atau sistem dan alat keperluan itu
diperlukan suatu zalfstandige overdenking van ieder problem onder gegeven omstandigheden ialah keharusan adanya pemikiran –
pemikiran yang berdiri sendiri dari tiap-tiap problema dalam keadaan tingkahlaku, kebiasaan dan kebutuhan tersebut.
45
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah memberikan hak kepada Pegawai Negeri Sipil yang bermaktub dalam Pasal 7-10 Undang-Undang
No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 08 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 1999, yang mana sebagai berikut :
a. Hak memperoleh Gaji Pasal 7
1 Setiap Pegawai Negeri berhak, memperoleh gaji yang adil dan
layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. 2
Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya.
3 Gaji Pegawai Negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
45
Achmad Ichsan, 1981, Tata Administrasi Kekaryawanan-Dasar-Dasar Socio Analitis, Djambatan, Jakarta, hlm. 4-5
b. Hak atas Cuti Pasal 8
1 Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti.
c. Hak Atas Perawatan Tunjangan dan Uang Duka Pasal 9
1 Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu kedelakaan
dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya berhak memperoleh perwatan.
2 Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat
rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apa pun
juga, berhak memperoleh tunjangan. 3
Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka.
d. Hak Atas Pensiun Pasal 10
Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat – syarat yang ditentukan berhak atas pensiun.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat kita ketahui bahwa analisis mengenai aspek kebutuhan pegawai dihubungkan dengan teori-teori yang
ada dapat menjelaskan mengenai hubungan antara hak dengan kewajiban dari pegawai. Hubungan ini meliputi kecenderungan pegawai untuk
melaksanakan pekerjaannya berdasarkan kebutuhannya secara umum. Faktor motivasi yang timbul untuk memberikan prestasi, dipengaruhi oleh
hukum tertulis yang membatasi setiap aktivitas dan timbulnya output berupa kontraprestasi yang sepadan terhadap pekerjaan yang dikerjakannya.
Dalam hal ini, peratura kepegawaian merefleksikan pembatasan terhadap aktivitas, baik secara moril maupun dari sudut pandang hukum dan
peraturan ini menempatkan substansi yang ideal dalam bentuk kewajiban yang menjadi penjabaran dari maksud dan tujuan dalam organisasi guna
pencapaian misinya. Dalam skala yang lebih luas merupakan refleksi dari tujuan negara menuju kesejahteraan masyarakat di dalam konteksnya
memalui administrasi kepegawaian.
46
B. Hubungan Hukum Kepegawaian Dengan Lembaga Kepegawaian