Badan Kepegawaian Negara BKN

Demikian penjelasan terhadap Kebijakan dan Strategi Pendayagunaan Aparatur Negara yang dijelaskan dalam berupa tabel. Dalam penjelasn hal tersebut perlu kita ingat dalam poin-poin yang tercantum dalam tabel.

2. Badan Kepegawaian Negara BKN

Perubahan BAKN menjadi BKN pada tahun 1999 antara lain disebabkan oleh bertambahnya jumlah Pegawai Negeri Sipil di Indonesia yang mencapai empat juta orang, tetapi jumlah tersebut tidak diimbangi oleh kemampuan Pegawai Negeri Sipil yang memadai. Untuk memperbaiki kondisi Pegawai Negeri Sipil tersebut diperlukan suatu lembaga yang fungsinya tidak mendata secara administratif, tetapi juga mampu mengembangkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil secara lebih memadai untuk mendukung tugas-tugas pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan publik. Setelah ditetapkan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tetang Pokok- Pokok Kepegawaian, kedudukan Badan Kepegawaian Negara BKN semakin kuat dan strategis dalam manajemen Pegawai Negeri Sipil PNS. Bukan tidak mungkin bahwa posisi ini kemungkinan akan bertabrakan dengan lembaga lain yang juga turut bertanggung jawab dalam membuat kebijakan tentang Pegawai Negeri Sipil antara lain Kementerian Pendayagunaan Apratur Negara. Untuk mengatasi tumpang tindih kewenangan antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negra dengan Badan Kepegawian Negara, Presiden mengeluarkan Keppres No. 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Nondepartemen. Didalam Keppres tersebut Badan Kepegawaian Negara bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang manajeman kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut Badan Kepegawaian Negara menyelenggarakan Fungsi, yang mana sebagai berikut : a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kepegawaian; b. Penyelenggaran koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan pelatihan SDM Pegawai Negeri Sipil; c. Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian pejabat negara dan mantan pejabat negara; d. Penyelenggaraan admnistrasi dan sistem informasi kepegawaian negara dan mutasi kepegawaian antar provinsi; e. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma, standar, dan prosedur mengenai mutasi, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak, dan kewajiban, kedudukan hukum Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan bidang Kepegawaian lainnya.; f. Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksaan peraturan perundang- undangan di bidang kepegawaian kepada instani pemerintahan; g. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan Kepegawaian Negara; h. Fasilitas kegiatan instansi pemerintah di bidang administrasi kepegawaian; dan i. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Memperhatikan fungsi sebagaimana tercantum dalam Keppres tersebut tampak bahwa fungsi Badan Kepegawaian Negara lebih banyak menyerupai fungsi semula ketika masih bernama BAKN. Fungsi-fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 dikembalikan ke kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan Keppres No. 101 Tahun 2001 seperti dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, kebijakan yang dibuat Badan Kepegawaian Negara BKN dalam hal kepegawaian harus berada di bawah koordinasi Kantor Menpan. 57 a. Pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN; Selanjutnya adapun juga mengenai fungsi dan tugas Badan Kepegawaian Negara BKN yang di dasari oleh Pasal 47 mengenai Fungsi dan Pasal 48 mengenai Tugas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, sebagai berikut : Fungsi Badan Kepegawaian Negara Pasal 47; 57 Ibid., hlm. 14-16 b. Penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis formasi, pengadaan, perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun; dan c. Penyimpanan informasi Pegawai ASN yang telah dimuthairkan oleh instansi pemerintah serta bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengembangan Sistem Informasi ASN. Tugas Badan Kepegawaian Negara Pasal 48; a. Mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN; b. Membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah; c. Membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian; d. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN berbasis komoetensi didukung oleh sistem informasi kearsipan yang komprehensif; e. Menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan kebijakan manajemen ASN; f. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan g. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan prosedur manajemen kepegawaian ASN. 58 Memperhatikan fungsi dan tugas sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, 58 Penjelasan Pasal 47-48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Badan Kepegawaian Negara BKN memainkan fungsi dan tugas dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM aparatur negara melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, kebijakan yang dibuat Badan Kepegawaian Negara BKN dalam hal kepegawaian harus berada dibawah koordinasi Kantor Menpan.

3. Lembaga Administrasi Negara

Dokumen yang terkait

Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

1 72 81

POLITIK HUKUM UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

5 44 66

DAMPAK PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA PADA PEMERINTAH KOTA SALATIGA.

0 0 6

Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

0 0 105

Cover Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 9

Abstract Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 1

Chapter II Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 55

Appendix Prosedur Mutasi Pegawai Negeri Sipil Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain Berdasarkan Undang – Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ( Studi Di Pemerintah Kota Sibolga )

0 0 3

BAB II PEMUTASIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA F. Pengertian Mutasi - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 12

KATA PENGANTAR - Prosedur Pemutasian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara(Studi Di Polresta Medan)

0 0 23