LAN, dan Badan Kepegawaian Daerah BKD. Bagian selanjutnya akan menjelaskan bagaimana fungsi dan keterkaitan antara masing-masing lembaga
tersebut.
1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara MENPAN
Sebagai sebuah kementerian negara, lembaga ini bertugas membantu presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi dibidang
pendayagunaan aparatur negara. Untuk melaksanakan tugas tersebut lembaga ini dibebani fungsi, yang mana sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan pemerintah di bidang pendayagunaan aparatur
negara; b.
Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program, pemantauan, analisi, dan evaluasi dibidang
pendayagunaan aparatur negara; c.
Penyampaian laporan evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.
Kewenangan kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera MENPAN sebagai mana tercantum dalam Keppres No. 101 Tahun 2001
Khususnya yang berkaitan dengan kepegawaian sering kali bersinggungan dengan lembaga lain yang juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam
pengembangan SDM Aparatur Negra, misalnya BKN. Namun demikian Keppres ini telah menempatkan Kantor Kementerian Pemberdayagunaan
Aparatur Negara MENPAN sebagai lembaga yang berwenang membuat kebijakan pendayagunaan aparatur negara. Kebijakan dan strategi
pendayagunaan aparatur negara yang dibuat oleh kementerian ini antara lain:
56
Kebijakan
Tabel Kebijakan dan Strategi Pendayagunaan Aparatur Negara
Strategi
Rasionalisasi Kelembagaan
1.
2.
3.
4. Penajaman visi dan misi, strategi
organisasi. Penghapusan, penggabungan, dan
pengintegrasian lembaga yang tugasnya bersesuaian.
Korporatisasi dan privatisasi unit yang secara langsung memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Pemantapan dan pengembangan jabatan
fungsional Penyederhanaan
ketatalaksanaan 1.
2.
3. Perubahan sikap dan perilaku aparatur
menuju budaya kerja produktif dan transparan.
Penyederhanaan sistem operasional prosedur tatalaksana administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Pemanfaatan teknologi informasi
menuju efeiensi pelaksanaan pekerjaan.
56
Miftah Thoha, 2005, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, Jakarta, Kencana, hlm. 11-14
4.
5. Pengembangan budaya kerja menuju
aparatur yang profesional, bermoral, dan bertanggung jawab.
Pendayagunaan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin.
Penerapan sistem merit dalam manajemen PNS
1.
2. Mengembangkan reformasi sistem
kepegawaian. Mengubah peraturan perundang-
undangan di bidang kepegawaian. Penerapan gaji PNS
yang layak dan adil 1.
2. Penataan kepegawaian dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah Penataan kelembagaan Pembina
Kepegawaian. Pengembangan
pelayanan prima 1.
2.
3.
4. Penyempurnaan peraturan perundangan-
undangan yang melandasi penyelenggaraaan pelayanan di
berbagai instansi pemerintah. Peningkatan profesionalisme aparartur
pelayanan publik. Peningkatan mutu pelayanan
masyarakat melalui kebijakan otonomi manajemen Korporatisasi.
Peningkatan dan pengembangan
5.
6. pelayanan Government online.
Membangun keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi
pelayanan publik. Pemberian penghargaan kepada unit
pelayanan yang berhasil menjadi unit pelayanan percontohan dan pemberian
sanksi kepada unit pelayanan yang kinerjanya tidak optimal.
Pencegahan dan pemberantasan KKN
1. 2.
3.
4.
5. Kampanye anti KKN.
Intensifikasi pelaksanaan investigasi audit.
Peningkatan efektivitas penanganan pengaduan masyrakat.
Audit atas harta PNSpejabat negara pada lembaga-lembag negara yang
melampaui batas kewajaran, secara objektifadil.
Penerapan sanksi-sanksi hukum secara tegas, profesional, dan konsisten.
Demikian penjelasan terhadap Kebijakan dan Strategi Pendayagunaan Aparatur Negara yang dijelaskan dalam berupa tabel. Dalam penjelasn hal
tersebut perlu kita ingat dalam poin-poin yang tercantum dalam tabel.
2. Badan Kepegawaian Negara BKN