28
13. Mampu memberikan masukan-masukan tentang perbaikan-
perbaikan pengembangan-pengembangan kegiatan-kegiatan kepada pejabat diatasnya
2.4. Budaya Kerja 2.4.1. Pengertian Budaya
Poespowardojo dalam Tanjung et al. 2002: 32, budaya secara harfian berasal dari Bahasa Latin, yaitu colore yang memiliki arti mengerjakan
tanah, mengolah, memelihara ladang. Selanjutnya, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Koentjaraningrat 1984, budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindak dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Jadi sederhananya, bahwa budaya adalah kristalisasi nilai-nilai dan tata
cara hidup yang dianut suatu komunitas atau kelompok. Budaya tiap komunitas tumbuh dan berkembang secara unik karena perbedaan pola hidup
komunitas. Dalam praktik yang lebih sempit budaya juga menunjukkan pola kerja yang terdapat pada suatu komunitas Tanjung et al. 2002:33
2.4.2. Pengertian Kerja
Pada hakikatnya bekerja merupakan bentuk atau cara manusia untuk mengaktualisasikan dirinya. “Bekerja merupakan bentuk nyata dari nilai-
nilai, keyakinan-keyakinan yang dianutnya dan dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya yang bermutu dalam pencapaian suatu tujuan
Kepmenpan No.25KEPM.PAN042004”.
29
2.4.3. Pengertian Budaya Kerja
Budaya aparatur negara dapat dikenali wujudnya dalam bentuk nilai- nilai yang terkandung di dalamnya, institusi atau sistem kerja, serta sikap dan
perilaku SDM aparatur yang melaksanakannya Kepmenpan Nomor: 25KEPM.PAN042002. Sehingga budaya kerja aparatur negara dalam
keputusan tersebut diartikan sebagai sikap dan perilaku individu dan kelompok aparatur negara yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan
telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja aparatur negara diharapkan akan bermanfaat bagi
pribadi aparatur negara maupun unit kerjanya, dimana secara pribadi member kesempatan berperan, berprestasi dan aktualisasi diri, sedangkan dalam
kelompok dapat meningkatkan kualitas kinerja bersama. Nilai-nilai, perilaku, dan falsafah yang dianut setiap orang mempunyai arti proses yang panjang
yang terus menerus disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan kemampuan sumber daya manusia itu sendiri sesuai dengan prinsip pedoman yang diakui.
Sehingga budaya kerja dapat diartikan sebagai cara pandang yang menumbuhkan keyakinan atas dasar nilai-nilai yang diyakini pegawai untuk
mewujudkan prestasi kerja terbaik.
2.4.4. Terbentuknya Budaya Kerja