30
belajar menghadapi masalah, baik yang menyangkut perubahan-perubahan eksternal maupun internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan
organisasi. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk membentuk budaya kerja. Pembentukan budaya kerja diawali oleh para pendiri founders atau
pimpinan paling atas top management atau pejabat yang ditunjuk dimana besarnya pengaruh yang dimilikinya akan menemukan suatu cata tersendiri
yang dijalankan dalam satuan kerja yang dipimpinnya. Budaya kerja dibangun dan dipertahankan yang ditunjukkan dari
filsafat pendiri atau pimpinannya. Tindakan pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku bawahannya untuk dapat diterima di lingkungan
tempat kerjanya. Namun secara perlahan nilai-nilai tersebut dengan sendirinya akan terseleksi untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang pada
akhirnya akan muncul budaya kerja yang diinginkan. Di Indonesia terdapat perilaku dan sikap budaya yang tercermin dari
perilaku dan norma-norma kehidupan sehari-hari , hal ini tidak terlepas dari akar budaya yang dianut masyarakat atau bangsa yang bersangkutan.
2.5. Penelitian Terdahulu
Toni Syamsir 2014 meneliti pengaruh peran inspektorat daerah dan
budaya organisasi terhadap penerapan good governance pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Penelitiannya dilakukan di Kota Bukittingggi.
Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD kota Bukittinggi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
total sampling, dan diperoleh 32 sampel di seluruh SKPD. Jenis data yang
31
digunakan adalah data subyek, dan sumber data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa :
1 peran inspektorat daerah tidak berpengaruh dan negatif terhadap penerapan
good governance, dimana t hitung t tabel yaitu -0,439 2,0017 sig 0,663 0,05 yang berarti H1 ditolak.
2 Budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan good
governance, dimana t hitung t tabel yaitu 4,852 2,20017 sig 0,000 0,05 yang berarti H2 diterima.
Dalam penelitian ini disarankan : 1 pemerintah menetapkan indikator kinerja agar kinerja pemerintah lebih mudah untuk diukur oleh auditor dan
penerapan good governance dapat tercapai, 2 peningkatan peran budaya organisasi dalam pelayanan terhadap masyarakat dan 3 penelitian selanjutnya
dapat menambahakan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap penerapan good governance.
Eka Nurmala Sari 2012, melakukan penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas penerapan akuntansi sektor publik serta
dampaknya terhadap good governance. Penelitian dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Medan dengan menggunakan metode sensus.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kuesioner dan browsing di Website Pemerintahan Kota Medan. Analisis data dan pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan Path Analysis Analisis Jalur.
32
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Toni Syamsir
2014 Variabel Independen :
Peran Inspektorat Daerah, Budaya Organisasi Daerah
Variable Dependen : Good Governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran
inspektorat daerah tidak berpengaruh terhadap
penerapan
good governance. Tetapi budaya
organisasi daerah berpengaruh terhadap
penerapan
good governance. Semakin baik
budaya organisasi daerah maka akan sebaik juga
penerapan good governance
2. Eka Nurmala
Sari 2012 Variabel Independen :
Budaya organisasi
Variabel Dependen :
Akuntansi sektor publik, good governance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap
Efektivitas Penerapan Akuntansi Sektor Publik.
Selain itu budaya organisasi juga berpengaruh signifikan
terhadap Good Governance. Besaran pengaruh yang
diberikan termasuk ke dalam kategori rendah. Hal
ini menunjukkan bahwa budaya organisasi kurang
mampu memberikan kontribusi dalam
meningkatkan
good governance sehingga belum
mencapai tingkat maksimal yang diharapkan.
Efektifitas Penerapan Akuntansi Sektor Publik
berpengaruh signifikan terhadap Good Governance
33
2.6. Kerangka Konseptual