Sosial Ekonomi Desa Bawomataluo

38

3.2.4 Sarana Ibadah dan Pendidikan di Desa Bawomataluo

Di Desa Bawomataluo terdapat lima unit sarana ibadah berupa gereja sebab mayoritas penduduk desa ini menganut agama Kristen. Penganut agama Katolik hanya sekitar 1.857 atau dari total jumlah penduduk di desa ini. Agama Protestan jauh lebih banyak dengan jumlah umat mayoritas yakni 4.015 orang atau sekitar dari jumlah penduduk Desa Bawomataluo. Berikut ini tabel yang menunjukkan persentasi umat beragama di Desa Bawomataluo: Sumber: Diadaptasi dari Laporan Bulanan Desa Bawomataluo Periode Juni 2014. Sarana pendidikan di Desa Bawomataluo termasuk memadai sebab desa ini telah ada 1 satu Taman Kanak-Kanak, 2 dua lembaga Sekolah Dasar, 2 dua perguruan Sekolah Menengah Pertama, 1 satu Sekolah Menengah Atas, 1 satu Sekolah Menengah Kejuruan dan bahkan sudah terdapat kursus bahasa Inggris di bawah pimpinan Petrus Zagoto dan asuhan Elmina Hura.

3.2.5 Sosial Ekonomi Desa Bawomataluo

Pengembangan pariwisata di Nias Selatan, khususnya di Desa Bawomataluo terus diupayakan. Utamanya pada empat tahun belakangan ini. Desa Bawomataluo di bawah pimpinan Bapak Ariston Manao terus berbenah diri dalam pembangunan ekonomi berbasis pariwisata budaya. Bahkan sejak tahun 2009, Desa Bawomataluo telah didaftarkan menjadi salah satu warisan budaya Agama Jumlah penganut Persentase Kristen Protestan 4.015 68,17 Kristen Katolik 1875 31,83 Total 5890 100 39 dunia di UNESCO dan desa ini tidak patah semangat dalam memperkenalkan budayanya ke seluruh nusantara, bahkan dunia. Perjuangan ini dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang melonjak setiap tahunnya. Penyebabnya adalah ketika diadakannya suatu pagelaran budaya di desa ini yang biasa dinamakan “Festival Bawomataluo”. Kunjungan wisatawan yang meningkat sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi berupa pendapatan daerah dan kesempatan kerja yang terbuka bagi masyarakat di Desa Bawomataluo. Pertumbuhan perekonomian suatu dareah berkaitan erat dengan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya, sehingga pertumbuhan ekonomi di harapkan bisa terjadi di setiap daerah. Banyak hal-hal yang unik dan menarik ketika berkunjung ke Desa Bawomataluo, diantaranya adalah seperti tampak pada beberapa gambar berikut ini: Gambar 3.4 Bawa Goli Ni Fobawa Lasara Patung Mulut Harimau di Gerbang Tangga Desa. 40 Gambar 3.5 Pintu Gerbang Menuju Desa Bawomataluo. Gambar 3.6 Ewali Pekarangan Rumah di Desa Bawomataluo. 41 Gambar 3.7 Bale Balai Desa Sebagai Tempat Orahu Mbanua Atau Rapat Untuk Wadah Musyawarah Desa di Desa Bawomataluo. Gambar 3.8 Rumah raja Omo Ni Folasara di Desa Bawomataluo, Tampak Depan. 42 Gambar 3.9 Batu Va’ulu yang Tepat Berada di Depan Rumah Si’ulu di Desa Bawomataluo. Gambar 3.10 Kantor Kepala Desa Bawomataluo. 43 Gambar 3.11 Pemandangan ke Pantai Sorake, Dilihat dari Puncak Pintu Gerbang Utama di Desa Bawomataluo. Bebarapa gambar di atas merupakan dokumentasi penulis ketika meneliti di Desa Bawomataluo. Gambar tersebut menunjukkan bahwa daya tarik Desa Bawomataluo, bukan hanya pada hombo batu yang begitu populer di desa ini, tetapi banyak hal lain yang mengagumkan yang bisa di nikmati para wisata ketika berkunjung ke desa ini seperti. Omo sebua rumah adat milik raja desa setempat juga menjadi kebanggaan Desa Bawomataluo, Rumah adat yang masih tertata rapi ba mboto mbanua pada kampung inti, batu megalit yang berumur ratusan tahun dan bawa goli ni fobawa lasara gerbang tangga desa yang dihiasi oleh patung mulut harimau pada kedua sudut tangga masuk desa, terutama pada gerbang utama pintu masuk desa, letaknya yang berada di perbukitan, membuat desa ini memiliki pemandangan yang menakjubkan. Ketika berada di puncak pintu gerbang masuk desa di sebelah barat, daya tarik pariwisata di Nias Selatan sebagian besar terlihat, seperti Pantai Lagundri, Pantai Sorake, Kantor Kepala Desa Bawomataluo dan lainnya. 44

3.3. Teknik Pemilihan Informan