17 mengalami perubahan sosial tersebut, perubahan ini bukan hanya terjadi pada
bentuk fisik saja, tetapi juga mencakup nilai, norma, stuktur dan budaya dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak selalu berarti sebuah
kemajuan yang dialami oleh masyarakat, tetapi ada kalanya perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat menimbulkan kemunduran bagi kualitas hidup
masyarakat, meskipun gejala perubahan biasanya selalu di usahakan agar mengarah pada tujuan yang lebih baik.
Pada dasarnya manusia ingin terus berubah untuk maju dan meningkatkan kualitas hidupnya dan kelompoknya, hal ini lah yang membuat dan mendorong
kehidupan sosial senantiasa mengalami perubahan, baik dalam perubahan sosial maupun budaya salah satu faktor yang mendorong timbulnya perubahan sosial
dan kebudayaan adalah, karena manusia senantiasa menghadapi masalah-masalah dan persoalan-persoalan hidup yang baru yang lebih rumit. Kerumitan ini
membuat manusia untuk senantiasa berpikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinya. Masalah dan kerumitan yang dihadapi
akan terus ada dan berubah, sehingga, seiring waktu berjalan maka perubahan sosial dan budaya pun terus terjadi.
2.2. Dampak Perubahan Sosial
Setiap fenomena dan perubahan-perubahan yang terjadi selalu dibarengi efek ataupun dampak yang akan dialami oleh masyarakat yang mengalami
perubahan. Oleh karenanya setiap perubahan hendaknya bisa disikapi dengan bijak dan pemahaman mendalam mengenai nilai, arah program dan strategi yang
sesuai dengan sifat dasar perubahan itu sendiri. Dampak ini pun bisa terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Dampak tidak langsung berarti efek terjadi
18 secara bertahap, dampak ini tidak langsung dirasakan oleh masyarakat. Sedangkan
efek langsung adalah perubahan yang terjadi dan menyentuh sendi kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan, dan akibatnya dirasakan oleh masyarakat.
Dampak perubahan sosial yang terjadi bisa menjadi hal yang positif dan bisa juga hal yang negatif bagi masyarakat yang mengalami perubah dalam Martono
2013:26. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang menyangkut berbagai
sendi kehidupan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan pariwisata maupun kedatangan, diantaranya
a. Tulus 2012 menyatakan bahwa perkembangan pariwisata juga telah menyebabkan perubahan dalam penggunaan lahan, aspek sosial dan ekonomi
dalam jurnal. Pengaruh pariwisata terhadap aspek fisik yaitu terjadinya perubahan tata guna lahan seperti penelitiannya di kawasan wisata Sendang
Asri Waduk Gajah Mungkur yang berada di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Diungkapkan tentang sebuah lahan kosong yang di ubah dan
dikembangkan menjadi taman rekreasi dan merupakan objek wisata yang menjadi penyumbang terbesar jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten
Wonogiri sampai dengan tahun 2012. Sedangkan pengaruh dari aspek ekonomi dengan perubahan fungsi lahan tersebut, terjadilah perubahan
pekerjaan dan pendapatan, pola pembagian kerja, kesempatan kerja dan berusaha pada masyarakat disekitar tempat wisata tersebut. Adanya peluang
ekonomi yang terdapat dalam suatu kawasan wisata memacu pertumbuhan fasilitas penunjang wisata. Kegiatan ekonomi yang berkembang dalam suatu
daerah pariwisata tersebut seperti hotel, penginapan, rumah makan, industri
19 kerajinan dan fasilitas pendukung lainnya. Selanjutnya, pengaruh wisata
terhadap aspek sosial yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan peran dari masyarakat dalam mengembangkan kawasan wisata Sendang Asri melalui
pelatihan pembuatan produk kuliner dan memperkenalkan kesenian dan budaya asli. Kemudian pengaruh kawasan wisata Sendang Asri terhadap aspek
ekonomi yaitu terjadinya perubahan kesempatan kerja bagi masyarakat yang awalnya belum memiliki pekerjaan, serta memberikan tambahan penghasilan
bagi masyarakat di kawasan wisata. b. Hasil kajian Yudha 2014 menyatakan bahwa terjadinya perubahan masyarakat
di sekitar Pantai Taplau setelah kawasan ini dijadikan salah satu tujuan wisata bagi masyarakat dan wisatawan yang datang ke Kota Padang. Pantai ini selalu
menjadi persinggahan masyarakat dan wisatawan saat perjalanan pulang dari Kota Padang ataupun memang memiliki destinasi tujuan ke pantai ini. Dalam
perkembangannya, aktivitas dan rekreasi di Pantai Taplau Padang mempunyai konsekuensi logis berupa pengaruh terhadap ekonomi, sosial masyarakat dan
lingkungan baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Pengaruh langsung terhadap ekonomi yaitu terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat di
sekitar pantai dan sumbangan pendapatan sektor pariwisata kepada Pemerintah Kota Padang. Pengaruhnya adalah warga bisa menjual makanan di kaki lima,
menyediakan lapak yang menjual minuman, tersedianya tenda-tenda di pinggir pantai yang disewakan kepada para pengunjung, penjual minuman dipinggir
jalan, penjual ikan, pengusaha warung makan dan sebagainya. Dari aspek sosial pengaruh negatif yang ditimbulkan berupa pola perubahan sosial
masyarakat yang berkunjung ke Pantai Kota Padang adalah maraknya kegiatan
20 maksiat di tenda-tenda di sepanjang jalan Pantai Taplau Kota Padang.
Selanjutnya terjadi penurunan kualitas lingkungan dimana di sekitar pantai banyak ditemukan sampah karena minimnya perawatan kebersihan dalam
pengelolaan pantai ini. c. Tulisan lain adalah tentang tulisan Objek wisata alam Goa Kreo terletak di
Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Keberadaan obyek wisata ini merupakan salah satu daya tarik
wisata sejarah andalan Kota Semarang. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang antusias untuk berwisata ke Goa Kreo baik dari dalam
maupun luar Kota Semarang. Objek wisata Goa Kreo ini terletak di Desa Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Desa Kandri merupakan salah
satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Gunungpati, terletak sekitar 13 km dari arah Tugu Muda kearah selatan, 5 km dari Bandara Ahmad Yani
Semarang dan 3 km dari arah jalan raya Kalibanteng Jalur Pantura Semarang- Kendal. Berada di bukit dengan ketinggian 350 meter diatas permukaan laut.
Agustanto, 2014 menyatakan bahwa Objek wisata alam Goa Kreo telah membawa perubahan sosial bagi masyarakat Desa Kandri. Dalam kurun waktu
dari tahun 2000-2013, objek wisata ini mengalami perkembangan yang positif dan maju. Salah satunya dengan di bangunnya Waduk Jatibarang untuk
menambah pencitraan objek wisata Goa Kreo. Disamping fungsinya sebagai pengendali banjir di Kota Semarang, menjaga ketersediaan air minum dan
sebagai pembangkit tenaga listrik, keberadaan Goa Kreo juga membawa pengaruh bagi kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat Desa
Kandri. Masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dengan
21 adanya obyek wisata Goa kreo, kini memiliki lebih banyak pilihan mata
pencaharian, seperti penjualan souvenir, berjualanberdagang, menjadi pemandu wisata dan sebagainya. Selanjutnya dalam bidang soial, yaitu
masalah tempat tinggal yang dulu hanya papan kayu atau anyaman bambu sekarang beralih ke tembok batu-bata. Kemudian dalam bidang pendidikan,
masyarakat yang dulu hanya tamatan SD, sekarang mulai membaik bahkan beberapa sampai ke perguruan tinggi. Untuk masalah budaya kehidupan para
masyarakat yang sebagian besar sebagai petani atau pekebun berpengaruh pada masyarakatnya yang turun temurun. Tetapi dengan adanya Waduk Jatibarang
sebagai pendukung obyek wisata Goa Kreo, tentunya ada peralihan mata pencaharian yang semula dari sektor pertanian ke sektor pariwisata.
d. Kebijakan pembangunan Suramadu jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura sebagai salah bentuk infrastruktur transportasi
secara esensial dapat merangsang dan memberi peluang pertumbuhan sosial maupun ekonomi khususnya di Pulau Madura. Dengan demikian hal ini tentu
akan dapat menstimulasi peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Tri, 2013. yang terjadi dengan kebijakan tersebut antara lain adalah dampak dalam bidang
mobilitas masyarakat, dengan adanya Jembatan Suramadu, masyarakat mendapat akses yang mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena
bisa dengan mudah menjangkau Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar ke dua di Indonesia, yang pada akhirnya dapat merangsang dan memberi
peluang pertumbuhan sosial maupun ekonomi yang merata bagi masyarakat di sekitar Jembatan Suramadu. Sedangkan dampak negatif berkaitan dengan
semakin banyaknya peredaran narkoba, kriminalitas dan lokalisasi. Dari segi
22 pendidikan pembangunan Jembatan Suramadu membawa dampak yang positif
bagi masyarakat di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan yakni muncul dua sekolah negeri baru yakni SMK dan SMP.
Dampak dalam bidang budaya dimana terdapat kerjasama budaya antar Suku Madura dengan Suku Jawa, yakni kirab dan lomba perahu hias di daerah
pesisir dekat Jembatan Suramadu untuk memperingati Hari Raya Ketupat, dan juga dampak dalam bidang tingkat pendapatan masyarakat, yaitu membuat
mereka yang aktif dan kreatif mempunyai pekerjaan yang baru yang juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan.
2.3. Hubungan Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan