Wawancara dengan Ritus Wau

65 cedera otot ringan sampai patah tulang, sampai saat ini belum pernah ada yang meninggal karena kecelakaan dalam atraksi hombo batu.

4.1.6.2 Wawancara dengan Ritus Wau

Selain Darius Bu’ulolo, Ritus Wau laki-laki, 24 tahun juga merupakan salah satu pelompat hombo batu masa kini yang di miliki oleh Desa Bawomataluo. Menurut penuturannya bahwa motivasinya untuk menjadi seorang pelompat hombo batu adalah karena dahulunya ayah Ritus merupakan seorang pelompat hombo batu juga. Ritus menceritakan bahwa ia sangat senang dan bangga dengan ayahnya yang telah mampu menaklukkan tantangan hombo batu, yang merupakan atraksi yang unik yang dimiliki desanya. Karena dengan bisa melompati hombo batu berarti ayahnya telah bisa dan mampu untuk menjadi salah seorang prajurit yang siap untuk membela keluarga dan desanya dari serangan musuh. Ritus bahkan tidak segan-segan menyamakan aksi ayahnya dalam melompati hombo batu sama dengan aksi super hero yang ada di TV, apalagi ketika ia melihat ayahnya berhasil melewati tantangan yang cukup rumit tersebut. Sejak kecil Ritus mempunyai mimpi suatu hari kelak ia juga akan menjadi seperti ayahnya yang bisa melewati tantangan hombo batu. Mimpi itu lah yang membuatnya sejak berumur delapan tahun sering berlatih melompat, dengan melewati tali yang dibuatnya sendiri. Semakin lama ia menambah tinggi tali lompatannya tersebut sesuai pertambahan usianya. Motivasi dari ayahnya juga membantu perjuangan Ritus untuk menaklukkan hombo batu dengan terus memberi semangat kepada anaknya, ayahnya juga memberitahukan cara-cara atau kiat dalam melakukan lompatan agar suatu hari Ritus juga bisa seperti dirinya yang telah bisa melewati tantatangan hombo batu. 66 Setelah berumur 17 tahun, hal yang sangat di impikannya sejak kecil bisa terwujud. Karena pada umur yang ke 17 tahun merupakan pertama kali Ritus bisa melewati tantangan hombo batu dengan sempurna. Saat itu Ritus mengaku sangat bahagia dan orangtuanya mengadakan acara syukuran atas keberhasilannya tersebuta. Orangtua Ritus mengundang beberapa tetangga dan keluarga dekatnya, untuk mengadakan syukuran atas keberhasilan Ritus melompati hombo batu untuk pertama kalinya. Sejak saat itu Ritus sering ditawari untuk menunjukkan kebolehannya dalam melompati hombo batu ketika ada wisatawan yang datang ke desanya. Selain itu, dia juga sering menjadi peserta lomba hombo batu yang diadakan di desanya maupun di desa lainnya, dan tidak jarang Ritus mendapat juara dalam lomba tersebut. Menjadi pelompat hombo batu menurutnya selain merupakan kebanggagaan dan mimpinya yang tercapai, juga merupakan hal yang bisa membuat ia dikenal banyak banyak orang. Selain itu ketika ada yang ingin meminta jasanya dalam menunjukkan kebolehannya dalam melewati tantangan hombo batu, tentu dia akan mendapat uang ketika ia berhasil melakukan tugasnya tersebut. Walaupun demikian penghasilan dengan menjadi pelompat hombo batu menurutnya masih sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tentunya tidak ada jaminan untuk hari tua. Karena hal itu, saat ini Ritus sering membantu orangtuanya di sawah, dan menerima tawaran melompat ketika ada waktu luangnya saja. Menjalani profesi sebagai sebagai pelompat hombo batu bukan hal yang mudah, karena pelompat tidak tahu kapan tawaran melompat datang padanya. Tawaran ini di sesuaikan dengan permintaan para wisatawan dan berapa orang 67 yang di butuhkan untuk melompat. Tawaran melompat bisa tiba-tiba saja datang dari wisatawan, untuk itu kondisi fisik yang prima harus selalu di persiapakan, karena untuk melompati hombo batu sangat membutuhkan fisik yang kuat, sehat dan bugar. Untuk menjaga kebugaran fisik, Ritus biasanya setiap pagi hari berlari mengelilingi desanya, karena berlari sangat membantu menjaga kebugaran tubuh tuturnya. Selain latihan fisik asupan nutrisi juga sangat di butuhkan, seperti buah- buahan, sayuran, telur dan pola makan yang teratur juga sangat menentukan kebugaran tubuh untuk menjadi seorang pelompat hombo batu. Menurutnya saat ini motivasi para pelompat hombo batu sudah berbeda dengan motivasi para pelompat hombo batu pendahulunya, apa bila dulunya motivasi menguasai hombo batu adalah untuk kepentingan kampungnya, saat ini para pelompat mempunyai motivasi yang berbeda yaitu mencari kesenangan dan kebanggaan diri sendiri dan tentunya untuk mendapatkan uang dari profesi tersebut, tetapi walaupun begitu dia juga masih bersyukur dengan motivasi seperti ini hombo batu bisa tetap ada dan lestari sampai sekarang. Setelah hombo batu menjadi icon wisata yang sangat unik dan menarik untuk dilihat saat ini, kelestarian hombo batu sangat tergantung pada perkembangan dan kemajuan pariwisata di Nias selatan. Karena kemauan para pemuda untuk berlatih melompati hombo batu saat ini di tentukan oleh jumlah wisatawan yang datang. Untuk itu perhatian pemerintah sangat penting dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Kemajuan pariwisata sangat tergantung pada pelayanan dan infrastruktur yang tersedia, hal ini sangat berkaitan dengan kenyamanan para wisatawan. Dengan majunya dunia wisata di Nias Selatan, maka kelestarian budaya pun akan terwujud termasuk hombo batu. 68 Gambar 4.1 Peneliti Bersama Pelompat Hombo Batu Desa Bawomataluo. 4.1.7 Wawancara dengan Randi Wau dan Fa’atulo Manao Tentang Pendapat Perantau Mengenai Hombo Batu 4.1.7.1 Wawancara dengan Randi Wau Randi Wa’u laki-laki, 23 adalah seorang perantau dari Nias Selatan tepatnya dari desa bawomataluo, Randi saat ini sedang menjalani perkuliahan di salah satu Universitas swasta di Medan yaitu Universitas Dharma Agung. Mahasiswa yang sehari-harinya mengisi waktu luangnya sebagai salah seorang karyawan mini market ini, merupakan perwakilan dari pemuda Desa Bawomataluo yang diwawancarai oleh peneliti. Menurut penuturannya, dia merantau ke Kota Medan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, 69 setelah sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atasnya di Nias Selatan. Sesuai penuturannya selama berada di Kota Medan, banyak orang mempertanyakan tentang keberadaan hombo batu di kampungnya. Biasanya, orang yang mengetahui bahwa saya berasal dari Desa Bawomataluo pasti akan memberikan pertanyaan seputar hombo batu kepada saya. Dari penuturan Randi tersebut kita bisa mengetahui bagaimana orang mengenal Pulau Nias khususnya Desa Bawomataluo melalui atraksi yang unik ini. Menurut pernyataan Randi beberapa orang yang bartanya kepadanya, biasanya mempertanyakan tantang makna dari hombo batu. Kebanyakan yang bertanya menanyakan apakah benar salah satu syarat menikah bagi pemuda di kampungnya harus melewati tantangan hombo batu, sehingga bagi orang yang tidak bisa melewati tantangan hombo batu tidak di izinkan untuk menikah. Randi menjelaskan bahwa sesuai cerita orangtuanya dan juga beberapa kepala adat yang pernah di dengarnya, cerita ini secara turun temurun diceriatakan, bahwa makna hombo batu yang sebenarnya merupakan sebuah audisi yang ada di desanya untuk mencari prajurit perang yang siap untuk melindungi dan memperluas wilayah desanya. Karena dahulunya kampung di Nias Selatan dahulunya sering terlibat perang antar kampung. Karena saat ini tidak ada lagi perang yang terjadi, yang disebabkan perkembangan zaman dan masuknya agama kristen di Nias Selatan maka makna yang sebenarnya tersebut saat ini telah berubah. saat ini hombo batu sudah menjadi salah satu aset wisata di Nias Selatan yang menjadi penggerak perekonomian di daerah tersebut. 70 Keberadaan hombo batu sebagai destinasi wisata bagi para wisatawan telah membawa berbagai perbaikan dan perubahan di Nias Selatan. Salah satunya adalah akses jalan menuju ke Nias Selatan dari Kota Gunungsitoli, yang saat ini telah di perbaiki sehingga memudahkan bagi para wisatawan untuk menjangkau lokasi Desa Bawomataluo. Hal ini tentunya ini membawa perubahan yang positif bagi masyarakat di sekitar Nias selatan.

4.1.7.2 Wawancara dengan Bapak Fa’atulo Manao